Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KOMANDO Distrik Militer 0612 Tasikmalaya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres Tasikmalaya Kota mewaspadai bencana hidrometeorologi yang dapat menimbulkan longsor, banjir, angin kencang, pergerakan tanah seiring intensitas hujan tinggi melanda berbagai daerah di Jawa Barat. Kesiapsiagaan harus dilakukan semua lapisan masyarakat, agar kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya, Letkol Arm Yan Octa Rombenanta mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi selama ini agar masyarakat harus selalu waspada karena berdasarkan prakiraan cuaca yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan sudah merata sejak November hingga kondisi tersebut bisa berdampak pada bencana alam.
"Kami sudah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, karena selama ini di wilayahnya terdapat potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yaitu bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang serta banjir rob. Beberapa kali hujan banyak pohon tumbang menimpa rumah dan upaya kesiapsiagaan harus dilakukan semua pihak katanya, Jumat (22/11).
Ia mengatakan, menghadapi persoalan perlu upaya dilakukan pemerintah daerah terutama dalam mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca ekstrim. Karena, pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, PMI, Satpol PP dan relawan harus melakukan langkah supaya bencana ini tidak sampai masyarakat mengalami kerugian dan langkah itu harus cepat diantisipasi.
"Petugas gabungan bersama warga selalu melakukan langkah evakuasi material longsor, pohon tumbang jika terjadi bencana di berbagai daerah di Tasikmalaya dengan cara gotong-royongnya. Namun, upaya yang lainnya bagi TNI, Polri, BPBD, Babinsa, Tagana, PMI akan selalu siap membantu masyarakat mengingat selama ini masih banyak tebing harus diwaspadai," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat mengatakan, intensitas hujan tinggi disertai petir dan angin kencang yang terjadi harus selalu melakukan langkah strategis terutamanya meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan menjadi kunci menghadapi bencana. Namun, para petugas gabungan selalu melakukan langkah dengan cepat dan bagi BPBD harus membentuk desa dan keluarga tangguh bencana.
"Upaya antisipasi daerah dalam menghadapi berbagai tantangan harus dilakukan terutama mengumpulkan data, diskusi, keterlibatan semua stakeholder sangat diperlukan untuk menciptakan program yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan bagi masyarakat supaya mereka meningkatkan kewaspadaan. Karena, memang bencana alam yang terjadi selama ini paling banyak pohon tumbang dan longsor di sejumlah daerah," pungkasnya. (N-2)
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
SEJUMLAH orangtua siswa mengaku masih kebingungan melakukan pendaftaran secara daring atau online untuk Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat (Jabar).
Dia menambahkan pendaftaran SPMB dapat dilakukan melalui kanal spmb.jabarprov.go.id atau melalui aplikasi Sapawarga.
SETARA Institute mengecam penyegelan masjid Ahmadiyah di Kota Banjar, Jawa Barat dan mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan
Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved