Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH menargetkan cetak sawah baru di Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) seluas 500 ribu hektare pada 2025. Program cetak sawah baru bertujuan untuk mengatasi ancaman alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
"Pemerintah menargetkan cetak sawah baru di Kalsel seluas 500 ribu hektare. Kalsel sendiri memiliki potensi lahan untuk cetak sawah baru seluas 530 ribu hektare," ungkap Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar, Selasa (5/11).
Terkait program cetak sawah rakyat ini, kemarin digelar Rapat Koordinasi Perkembangan Cetak Sawah di Kalimantan Selatan, yang dihadiri Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman di Banjarbaru. Dikatakan Roy, Pemprov Kalsel memyambut baik dan siap mendukung program Cetak Sawah Rakyat dalam rangka swasembada pangan nasional tersebut.
"Kalsel menjadi daerah prioritas dalam pengembangan sawah baru. Perluasan lahan ini akan kita lakukan melalui pengolahan lahan yang tidak produktif," ujarnya. Program Cetak Sawah Rakyat sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan di daerah sekaligus memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis, salah satunya Kalimantan Selatan. Menurutnya, hingga tahun 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektar.
"Cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional. Ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia," tegasnya.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya, dengan syarat lahan minimal lima hektare dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa (clean and clear).
Cetak sawah baru seluas 500 ribu hektare di Kalsel meliputi Kabupaten Hulu Sungai Selatan seluas 58.987 ha, Hulu Sungai Tengah 23.611 ha, Hulu Sungai Utara 40.252 ha dan Tanah Laut 36.274 ha. Kemudian Kabupaten Tapin ditarget seluas 41.995 ha, Banjar 26.103 ha, Barito Kuala 32.602 ha, Kotabaru 94.736 ha, Tanah Bumbu 26.825 ha, Balangan 8.365 ha.
Kota Banjarbaru seluas 11.434 ha, Kota Banjarmasin 1.321 ha, dan Kabupaten Tabalong seluas 84.706 ha. (N-2)
Cetak sawah yang saat ini dibangun di sejumlah daerah harus mendapat dukungan bersama baik kalangan akademisi hingga politisi.
DALAM mengatasi darurat pangan Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuka lahan sawah sebanyak 2,2 juta hertare (ha) di empat provinsi.
PROVINSI Kalimantan Tengah (Kalteng) siap menjadi salah satu lumbung pangan nasional dengan dibukanya 500 ribu hektare (ha) lahan sawah oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah berfokus pada lahan intensifikasi sawah existing seluas 40 ribu hektare.
Tahun ini Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapatkan program cetak sawah dari Kementerian Pertanian seluas 10.686 hektar di lima kecamatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved