Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANJIR yang melanda Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir,(Rohil), Riau, mengakibatkan sebanyak 12 sekolah terpaksa diliburkan. Pasalnya, kondisi banjir yang merendam halaman hingga ruangan kelas sekolah telah mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan Rohil Asril Arief mengatakan dalam mengantisipasi dampak bahaya banjir terhadap anak didik, maka pihaknya meliburkan aktifitas belajar mengajar mulai tanggal 7 hingga 12 Oktober dari mulai jenjang PAUD, TK, SD dan SMP. Keputusan tersebut sesuai dengan surat edaran Disdikbud Rohil Nomor: 420/DISDIKBUD/2024/1642 tentang tindakan pengamanan dampak bahaya banjir.
"Apabila setelah tanggal 12 Oktober kondisi banjir belum ada perubahan maka satuan pendidikan dapat meniadakan proses belajar mengajar dengan menambah masa libur selama 2 hari lagi," kata Asril, Jumat (11/10).
Baca juga : Curah Hujan Tinggi, Banjir Genangi Ratusan Rumah di Bangko Rokan Hilir
Ia mengungkapkan, sejauh ini sudah ada sekitar 12 sekolah yang terdampak banjir di Kecamatan Bangko dan Sinaboi yang meliburkan proses belajar mengajar. Lantaran itu, pihaknya telah menyampaikan kepada sekolah-sekolah untuk sementara waktu memberikan tugas belajar di rumah bagi para siswa. "Kami berharap banjir cepat berlalu sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Sebelumnya Plt Bupati Rohil Sulaiman menyebutkan terdapat 4.300 Kartu Keluarga (KK) di Kecamatan Bangko yang terdampak banjir. "Khusus di Kecamatan Bangko terdapat 4.300 Kartu Keluarga (KK) yang sudah terdampak banjir dan nantinya akan segera kami berikan bantuan berupa beras dan mie instan sebanyak 5.000 paket dari Baznas. Secepatnya akan kita bagikan secara bertahap," ujar Sulaiman.
Sementara itu Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohil melalui Sekretaris Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Edo Rendra menyampaikan, untuk saat ini pihaknya telah melakukan beberapa upaya dalam penanggulangan banjir di Kecamatan Bangko. Seperti membersihkan selokan, parit, aliran air menuju sungai menggunakan alat berat dan tenaga manual sedangkan untuk Bansosnya berupa beras, telur dan mie instan yang dibagikan secara langsung di Kecamatan Bangko.
Baca juga : Korban Banjir Di Aceh Utara Krisis Bahan Pokok Dan Makanan
"Saat ini kami sudah melakukan beberapa upaya dalam mencegahan banjir di wilayah Bangko, seperti pembersihan selokan, parit, dan anak sungai menggunakan alat berat dan tenaga manual, dan nanti juga kami akan membagi kan kembali Bansos di kelurahan Bagan timur," kata Edo.
Edo menjelaskan, banjir yang terjadi di Kecamatan Bangko saat ini memang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Ditambah lagi air dari pasang surut Sungai Rokan, sehingga menyebabkan pihaknya agak kesulitan dalam mengatasi banjir tersebut.
"Saat ini kami juga akan membentuk tim Satgas dalam mengatasi banjir ini dengan beberapa dinas terkait, mudah-mudahan bisa saling bekerja sama, nanti tanggal 18 Oktober 2024 ini puncaknya pasang surut. Jadi kalau kita paksapun untuk bekerja dalam mengatasi banjir dengan membuka semua anak sungai, parit mungkin akan tetap sangat sulit mengatasinya karena air akan terus naik ke daratan. Mudah-mudahan urusan kita dipermudah dan bencana banjir ini cepat berlalu," pungkasnya. (N-2)
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
PEMBANGUNAN tol Semarang-Demak Seksi 1 ditargetkan akan rampung pada 2027.
SEDIKITNYA 30 orang tewas dan ribuan lain terdampak hujan lebat, banjir, dan tanah longsor di India dalam beberapa hari terakhir. Ini menurut pejabat setempat pada Senin (2/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved