Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Cirebon memperbaiki alun-alun Kejaksan sebagai salah satu ikon wisata. Kepedulian masyarakat untuk memelihara alun-alun itu pun diminta dilakukan.
“Kami menyadari bahwa beberapa fasilitas mengalami kerusakan, dan kami berkomitmen untuk segera memperbaikinya,” tutur Asisten Administrasi Umum, M Arif Kurniawan, Jumat (11/10). Pemkot Cirebon akan memastikan bertanggung jawab untuk memastikan lingkungan publik sekaligus ikon wisata itu tetap terawat dengan baik.
Sebenarnya, lanjut Arif, perbaikan alun-alun Kejaksan sudah dilakukan mulai tahun ini. Awal tahun ini perbaikan telah dilakukan pada perpustakaan yang ada di area alun-alun. Rencana selanjutnya perbaikan akan difokuskan pada sistem elektrikal, termasuk penerangan lampu untuk malam hari dan penyediaan tempat sampah yang lebih memadai.
Baca juga : Midnight in Seoul Jadi Tema Perayaan Tahun Baru di Aston Cirebon
“Tahun ini, kami juga berencana untuk memperbaiki rumput sintesis di taman bermain anak-anak,” tutur Arif. Sedangkan mengenai kerusakan bata merah yang ada di lingkungan alun-alun menurut Arif saat ini tengah dilakukan inventarisasi untuk mengetahui seberapa besar kerusakannya. “Harapan kami, perbaikan tersebut dapat dilaksanakan tahun depan,” tutur Arif.
Untuk perbaikan gapura alun-alun, Arif mengaku telah mengusulkan anggaran sebesar Rp150 juta dalam APBD 2025, yang saat ini masih dalam proses pengajuan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Selain itu, program penanaman pohon juga direncanakan untuk tahun depan, sebagai upaya untuk menambah ruang hijau dan memperindah kawasan tersebut.
Dijelaskan Arif bahwa pemeliharaan alun-alun Kejaksan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, perbaikan dilakukan bertahap. “Kami ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan keindahan Alun-alun Kejaksan,” harap Arif. Seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga agar fasilitas yang ada terawat dengan baik. “Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan publik yang nyaman bagi semua,” tutur Arif.
Dibangun dengan dana sekitar Rp 44 miliar di dua tahun anggaran, 2019-2020, revitalisasi alun-alun Kejaksan tidaklah mudah akibat terjangan pandemi Covid-19. Namun pada 21 April 2021, perjuangan merevitalisasi berbuah manis, dengan dibukanya kembali alun-alun Kejaksan untuk umum dengan wajah baru. Alun-alun Kejaksan kini menjadi ikon wisata di Kota Cirebon. (H-2)
Normalisasi sungai merupakan upaya untuk mencegah terjadinya banjir di musim penghujan nanti.
Untuk saat ini, lanjut Yeni, penyaluran bantuan dialihkan ke pemerintah desa dari sebelumnya disalurkan oleh kantor pos dan giro.
Desain fasilitas sudah dirancang menyerupai pondok pesantren, lengkap dengan asrama, ruang belajar, fasilitas olahraga, dan tempat ibadah.
Layanan kesehatan dokter spesialis yang disiapkan di puskesmas meliputi bidang kebidanan, kesehatan anak dan jantung.
Kota Cirebon menjadi salah satu dari 65 tempat percontohan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat di Indonesia
“Di SPMB tahun ini, baru ada sekitar 9 hingga 10 siswa yang mendaftar,”
Keberadaan Alun-alun Trunojoyo yang merupakan mahakarya Bupati H Slamet Junaidi juga memantik nilai ekonomis bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM)
Alun-alun Gadobangkong jadi ikon baru sebagai simbol kemajuan di Ibu Kota Kabupaten Sukabumi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved