Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MESKIPUN tidak lagi terjadi cuaca ekstrem, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur di sebagian besar daerah di Jawa Tengah, petani di sejumlah daerah semakin bergairah menggarap sawah dan tinggal menunggu gelontorkan air dari bendungan untuk memulai musim tanam.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (9/10) cuaca cerah dan berawan sepanjang pagi terjadi di daerah di Jawa Tengah, hujan semalam cukup membuat para petani di berbagai daerah semakin bergairah mengolah lahan sawahnya, sembari menunggu bibit yang ditabur tumbuh sejak memasuki musim penghujan dan siap ditanam.
"Tinggal menunggu gelontorkan air dari Waduk Kedung Ombo Yang direncanakan dibuka 15 Oktober mendatang, tidak mencukupi jika hanya mengandalkan hujan, di daerah ini sudah siap 1.500 hektare percepatan musim tanam," kata Kapala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kudus Agus Setiawan.
Baca juga : Bendungan Kering, Petani tidak Bisa Menanam Padi
Hal serupa diungkapkan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Pujiyono bahwa untuk percepatan musim tanam di daerah ini telah menyiapkan 10 ribu hektare sawah yang direncanakan dikakukan setelah ada gelontorkan air dari Waduk Kedung Ombo. "Benih, bibit dan pupuk sudah siap semua, Maja diperkirakan Desember-Januari sudah bisa panen," tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan mengatakan sebanyak 52 ribu hektare sawah di daerah di Pantura Jawa Tengah ini telah siap pada musim tanam mendatang, kini seluruh lahan telah digarap untuk siap ditanami dan tinggal menunggu gelontorkan air dari sistem pengairan Kedung Ombo tang diperkirakan akan sampai akhir bulan ini.
Potensi hujan ringan-sedang masih terjadi pada siang hingga malam, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam pengamatan cuaca Rabu (9/10) pukul 05.30 WIB menyebutkan sebagian besar daerah di Jawa Tengah diperkirakan kembali diguyur hujan dengan intensitas ringan-sedang dan Ganta beberapa daerah cerah dan berawan.
Baca juga : Daerah Lumbung Padi Jawa Tengah Telah Memulai Musim Tanam
"Tidak lagi terlihat cuaca ekstrem, tapi hujan berpotensi mengguyur di sebagian besar daerah di Jawa Tengah ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati.
Hujan dengan intensitas ringan-sedang, lanjut Farita Rachmawati, berpotensi turun di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Magelang, Bumiayu dan Majenang.
Sedangkan hujan ringan, ungkap Farita Rachmawati, diperkirakan akan turun di daerah Cilacap, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Kudus, Demak, Salatiga dan Ambarawa. "Angin dari arah barat laut ke timur berkecepatan 3-25 kilometer per jam, suhu berkisar 18-36 derajat celcius dan kelembaban 40-95 persen," tambahnya.(H-2)
Gelombang panas, terutama pada siang hari, mempercepat penguapan air dari daun dan tanah, menurunkan ambang kekeringan.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu
MEMASUKI musim tanam, PT Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia.
SETELAH cuaca panas berlangsung hampir empat pekan terakhir, kini hujan mulai turun pada Sabtu (2/11) sore, di kawasan Kabupaten Pidie, Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved