Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mahasiswa Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental, Pinjol Ilegal, hingga Judol

Ardi Teristi Hardi
22/9/2024 12:37
Mahasiswa Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental, Pinjol Ilegal, hingga Judol
Kegiatan silaturahmi orang tua/wali dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY,) Sabtu (21/9), di Sportorium UMY.(MI/Ardi Teristi)


WALAU sudah memasuki usia mahasiswa, orang tua tetap harus memberikan perhatian kepada anak mereka. Pasalnya, banyak problematika yang dihadapi oleh anak pada usia mahasiswa, misalnya terkait kesehatan mental, pinjaman online (pinjol) ilegal, hingga judi online (judol).

"Problematika atas kondisi kejiwaan di kalangan mahasiswa sudah harus mendapatkan perhatian yang lebih," terang Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat silaturahmi orang tua/wali dari Mahasiswa UMY, Sabtu (21/9), di Sportorium UMY. Hal itu disampaikan kepada sekitar 3.500 orang tua maupun wali dari mahasiswa baru UMY.

Oleh sebab itu, kata dia, sinergi antara perguruan tinggi dengan para orang tua diperlukan agar dapat memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap mahasiswa. Pasalnya, kecenderungan atas gangguan secara kejiwaan dapat berujung kepada insiden bunuh diri,.

Baca juga : Ribuan Mahasiswa Baru UMY Gelar Aksi Bela Palestina

Data yang dihimpun Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menyebutkan bahwa sekitar 5% dari keseluruhan mahasiswa di wilayah DIY mengalami depresi dan gangguan psikologis. Hal ini pun menjadi perhatian besar UMY, sehingga upaya dan penanganan professional di lingkungan kampus juga dilakukan oleh UMY melalui sistem yang terintegrasi.

UMY memiliki komitmen zero tolerance untuk perundungan dan segala bentuk kekerasan baik fisik maupun psikis di lingkungan kampus. Komitmen tersebut dimulai dari pencegahan hingga penanganan yang dilakukan bagi mahasiswa. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah tenaga kesehatan kejiwaan hingga sepuluh psikolog dan psikiater.

Menurut Gunawan, kondisi mental mahasiswa dianggap mudah terguncang oleh beberapa faktor, seperti permasalahan hubungan dengan keluarga, permasalahan dengan hubungan dengan sebayanya, ataupun penyebaran informasi yang terlalu masif melalui media sosial.

Baca juga : Empat Mahasiswa Indonesia Ikuti Kompetisi Global Hackathon Startup

Selain kesehatan mental, mahasiswa juga rentan terpapar pinjol ilegal dan judi online. "Saat ini, upaya yang dilakukan di lingkungan UMY berfokus kepada langkah pencegahan dan edukasi yang dimulai sejak awal masa perkuliahan," terang dia.

Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Prof. Faris Al-Fadhat, M.A., Ph.D menambahkan, kenyamanan mahasiswa agar dapat menceritakan permasalahan menjadi perhatian UMY. Pihaknya menyediakan program bernama Konselor Sebaya, pendampingan sesama mahasiswa.

Sistem pelayanan kesehatan psikologis diberikan secara gratis oleh kampus, UMY kepada para mahasiswanya. Selain itu, UMY juga tetap membuka hotline pengaduan untuk mahasiswa yang ingin melapor jika terjadi perundungan maupun kondisi mental yang tidak stabil.

Baca juga : PKM Untan Terapkan Teknologi Pascapanen Buah Pinang di Desa Punggur Kecil

Faris pun mendorong para orang tua agar dapat berperan aktif dan mendorong mahasiswa untuk dapat terbuka jika terjadi permasalahan mental ataupun kekerasan dan perundungan. Salah satu cara mengurangi permasalahan tersebut, menurut Faris, adalah dengan aktif berkegiatan di luar agenda perkuliahan melalui organisasi maupun unit kegiatan mahasiswa. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya