Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pedagang Kecil Menjerit, Gas Melon Menghilang di Batam

Hendri Kremer
20/9/2024 15:43
Pedagang Kecil Menjerit, Gas Melon Menghilang di Batam
Petugas melayani warga saat membeli gas elpiji 3 kg dalam operasi pasar di Batam, Kepulauan Riau, Senin (16/9).(Antara)


KELANGKAAN gas elpiji (LPG) tiga kilogram, atau yang lebih dikenal sebagai gas melon, semakin mempersulit kehidupan masyarakat di Batam, terutama di wilayah Batuaji Dalam dan Sagulung Pinggiran.

Hingga Jumat (20/9) siang, banyak pangkalan gas di kedua wilayah ini melaporkan kekosongan stok. Hal ini berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari warga dan operasional usaha kecil.

Topan, 35, seorang penjual makanan siap saji di ruko Galaxy, Marina City, terpaksa menutup lapaknya hari ini, disebabkan sudah tidak lagi memiliki persediaan gas.

Baca juga :  BMKG: Tsunami di Batam dan Tanjungpinang adalah Hoaks

"Hari ini saya terpaksa menutup lapak usaha makanan saya di ruko Galaxy, Marina City. Semalam persediaan gas kami habis dan kami tidak bisa lagi memasak makanan untuk dijual. Padahal biasanya kami bisa mendapatkan persediaan gas di lokasi operasi pasar di daerah Batuaji. Tapi dua hari lalu saat saya mencoba membeli, stoknya sudah habis," katanya.

Senasib dengan Topan, Reza, 22, pedagang minuman siap saji di kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza, Sagulung, juga tidak bisa berjualan sepanjang hari kemarin karena kehabisan gas. "Ya gimana lagi, dagangan saya ini harus dimasak semua. Kalau gas tak ada ya tutup seperti ini. Tolong ini diperhatikan lah," pintanya dengan nada putus asa.

Pantauan Media Indonesia, di lapangan menunjukkan banyak warga terlihat berkeliling dengan tabung gas kosong, mendatangi satu per satu pangkalan yang dijumpai di jalan. Namun, hasilnya tetap nihil. Gas melon seolah menghilang dari peredaran.

Baca juga : Angin Kencang Melanda Batam, Kubah Masjid Raya Batam Patah

Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengataka pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina selaku pemasok gas utama di wilayah Batam untuk memastikan distribusi dan pasokan gas dapat segera dipulihkan.

"Kami juga telah menginstruksikan para pelaku usaha untuk melaporkan segera jika mengalami kesulitan memperoleh pasokan gas, agar kami dapat segera mengambil langkah-langkah antisipatif," katanya.

Kelangkaan gas melon ini tidak hanya mengganggu aktivitas rumah tangga, tetapi juga melumpuhkan usaha kecil yang bergantung pada bahan bakar ini. Pedagang kecil menjerit karena kehilangan penghasilan, sementara warga umum kesulitan memasak makanan sehari-hari.

Situasi ini mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan guna menormalisasi distribusi gas LPG 3 kg. Tanpa penanganan cepat, krisis ini berpotensi memperparah kondisi ekonomi mikro dan kesejahteraan masyarakat di Batam, khususnya di wilayah Batuaji dan Sagulung. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya