Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KELANGKAAN gas elpiji (LPG) tiga kilogram, atau yang lebih dikenal sebagai gas melon, semakin mempersulit kehidupan masyarakat di Batam, terutama di wilayah Batuaji Dalam dan Sagulung Pinggiran.
Hingga Jumat (20/9) siang, banyak pangkalan gas di kedua wilayah ini melaporkan kekosongan stok. Hal ini berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari warga dan operasional usaha kecil.
Topan, 35, seorang penjual makanan siap saji di ruko Galaxy, Marina City, terpaksa menutup lapaknya hari ini, disebabkan sudah tidak lagi memiliki persediaan gas.
Baca juga : BMKG: Tsunami di Batam dan Tanjungpinang adalah Hoaks
"Hari ini saya terpaksa menutup lapak usaha makanan saya di ruko Galaxy, Marina City. Semalam persediaan gas kami habis dan kami tidak bisa lagi memasak makanan untuk dijual. Padahal biasanya kami bisa mendapatkan persediaan gas di lokasi operasi pasar di daerah Batuaji. Tapi dua hari lalu saat saya mencoba membeli, stoknya sudah habis," katanya.
Senasib dengan Topan, Reza, 22, pedagang minuman siap saji di kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza, Sagulung, juga tidak bisa berjualan sepanjang hari kemarin karena kehabisan gas. "Ya gimana lagi, dagangan saya ini harus dimasak semua. Kalau gas tak ada ya tutup seperti ini. Tolong ini diperhatikan lah," pintanya dengan nada putus asa.
Pantauan Media Indonesia, di lapangan menunjukkan banyak warga terlihat berkeliling dengan tabung gas kosong, mendatangi satu per satu pangkalan yang dijumpai di jalan. Namun, hasilnya tetap nihil. Gas melon seolah menghilang dari peredaran.
Baca juga : Angin Kencang Melanda Batam, Kubah Masjid Raya Batam Patah
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengataka pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina selaku pemasok gas utama di wilayah Batam untuk memastikan distribusi dan pasokan gas dapat segera dipulihkan.
"Kami juga telah menginstruksikan para pelaku usaha untuk melaporkan segera jika mengalami kesulitan memperoleh pasokan gas, agar kami dapat segera mengambil langkah-langkah antisipatif," katanya.
Kelangkaan gas melon ini tidak hanya mengganggu aktivitas rumah tangga, tetapi juga melumpuhkan usaha kecil yang bergantung pada bahan bakar ini. Pedagang kecil menjerit karena kehilangan penghasilan, sementara warga umum kesulitan memasak makanan sehari-hari.
Situasi ini mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan guna menormalisasi distribusi gas LPG 3 kg. Tanpa penanganan cepat, krisis ini berpotensi memperparah kondisi ekonomi mikro dan kesejahteraan masyarakat di Batam, khususnya di wilayah Batuaji dan Sagulung. (N-2)
PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari Pertamina International Shipping, memastikan keamanan pasokan BBM di saat ada lonjakan konsumsi energi selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H.
Selain itu polusi juga mengamankan DS, 21, warga Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora yang diduga pelaku yang hendak mendistribusikan ratusan elpiji bersubsidi.
PENELITI The Reform Initiative (TRI) Unggul Heriqbaldi, menilai kebijakan tata kelola subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg atau gas epliji adalah langkah yang tepat
SATRESKRIM Polresta Sidoarjo berhasil membongkar dia tempat pengoplosan gas elpiji di Desa Sepande Kecamatan Candi dan di Jalan Jenggolo Kecamatan Sidoarjo
POLDA Metro Jaya membongkar praktik pengoplosan tabung gas elpiji 12 kilogram (kg) dan 50 kg menggunakan tabung gas subsidi 3 kg. Sembilan orang berhasil diamankan dalam kasus ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved