Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPOM Jambi Dorong Lulusan Perguruan Tinggi Buka UMKM Obat dan Makanan

Solmi
27/8/2024 21:59
BPOM Jambi Dorong Lulusan Perguruan Tinggi Buka UMKM Obat dan Makanan
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan Jambi Veramika Ginting memaparkan dukungan untuk pelaku UMKM obat dan makanan pada FGD Siginjai di Kantor BPOM Jambi, Selasa (27/8)(MI/Solmi)

 

BALAI Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) Jambi mendorong lulusan perguruan tinggi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Salah satunya membuka lapak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang obat dan makanan.

Kepala Balai POM Jambi Veramika Ginting menyampaikan hal itu pada Focus Group Discussion (FGD) Siginjai bertajuk Sinergitas Kinerja Instansi Dukung UMKM Obat dan Makanan di Kantor BPOM Jambi, Selasa (27/8). Veramika Ginting menyebutkan FGD yang diinisiasi BPOM Jambi mellibatkan beberapa perguruan tinggi di Jambi, instansi pemerintah, pelaku-pelaku UMKM
.
"Fokus hari ini, kita ingin membangun jiwa entrepreneurship di lingkungan mahasiswa. Sehingga tidak hanya di lingkungan kampus namun diimplementasikan. Sehingga dengan wadah ini ketika mereka lulus sudah bisa menciptakan dunia kerja. Kami mengundang beberapa pihak, baik itu pemerintah bagaimana dukungan terhadap UMKM, mengundang pengelola CSR bagaimana mereka dapat mendukung dan dapat ditangkap pihak perguruan tinggi," kata Veramika.

Baca juga : Tim Satgas Datangi Lansia di Daerah Terpencil untuk Divaksinasi

Dia berharap, ke depan sinergitas tersebut berkelanjutan untuk membentuk suatu rumah produksi untuk memproduksi obat, makanan yang aman dan layak edar. Pihak BPOM hanya bertugas mensupervisi kerja sama, sehingga benar-benar akan menghasilkan produk unggul dari Jambi.

Veramika menambahkan selama ini pihak kampus dari perguruan tinggi banyak melakukan penelitian, bahkan sudah pernah dilombakan secara nasional ataupun internasional. Bahkan sudah ada yang mendapat penghargaan dan mendapatkan dana hibah ratusan juta. Namun ia sayangkan, penelitian itu tidak dapat diimplementasikan sebagai produk yang beredar aman dan bermutu menurut lembaga yang dipercaya oleh pemerintah yakni BPOM.

Veramika menambahkan, BPOM berusaha menjalin sinergitas dengan sejumlah pihak agar ke depan produk mahasiswa yang dihasilkan tidak hanya mendapat penghargaan dari kementerian atau lembaga sebagai penelitian , tapi produknya dapat dihasilkan menjadi kebanggaan provinsi Jambi.

Baca juga : Masuk DTKS, Warga Anak Dalam Dapat Akses BST dan BPNT

"Yang menjadi kendala di lapangan terkait penelitian ini yakni hanya satu pihak yang memberi penghargaan. Dan ketika mereka mau menjadi produk yang bisa diedarkan serta dimanfaatkan masyarakat, tidak bisa diproduksi karena skala laboratorium dan tidak punya tempat produksi yang layak," jelasnya.

Untuk itu perlu persamaan persepsi bahwa tempat produksi sesuai kebutuhan tidaklah sulit, yang penting terbebas dari kontaminasi dan menjaga kualitas produknya sehingga aman dikonsumsi masyarakat.

Universitas Jambi mendukung FGD yang digagas BPOM Jambi tersebut. Menurut akademi Unja Fuad Muchlis, yang hadir mewakili Wakil Rektor UNJA pada gelaran FGD sangat positif.

"Kami difasilitasi dan dipertemukan dengan mitra. Insyaallah sinergi ini tidak berhenti sampai di sini melainkan akan berlanjut dengan kerja yang implementatif," ucapnya.

Selain Unja, perguruan tinggi lain yang terlibat dalam FGD Siginjai BPOM Jambi, adalah Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Adiwangsa Jambi (Unaja). (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya