Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dalam laporan aktivitas vulkanik Gunung Merapi periode Jumat (16/8) hingga Kamis (22/8) mengungkapkan selama sepekan terjadi 6 kali awan panas guguran.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa, Jumat, menjelaskan, awan panas guguran ini masih didominasi mengarah ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.400 meter dari puncak kawah.
Sedangkan guguran lava, katanya, selama sepekan 314 kali mengarah ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter dari puncak dan 2 kali mengarah ke hulu Sungai Boyong.
Baca juga : Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas
Agus Budi Santosa menjelaskan, pada pekan ini terjadi dua kali guguran lava yang mengarah ke sungai yang di luar dua sungai yang biasanya (Bebeng dan Boyong).
"Tercatat 1 kali guguran lava masuk ke hulu Sungai Batang dengan jarak luncur maksimal 1000 meter dari puncak dan 1 kali mengarah ke hulu Sungai Apu dengan jarak luncur maksimum 500 meter," katanya.
Dikatakan, gempa yang melanda di kawasan puncak didominasi dengan gempa guguran atau RF (rock fall) sebanyak 1.013 kali, disusul 70 kali gempa fase banyak, 16 kali gempa vulkanik dangkal,12 kali gempa tektonik dan 6 kali gempa guguran.
(Z-9)
Evakuasi dini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada 1985. Saat itu gunung Nevado del Ruis di Kolombia meletus dan menewaskan lebih dari 25.000 orang.
Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.
MASYARAKAT diminta waspada, sebab dari hasil pemeriksaan menunjukkan landaan awan panas mencapai 11 km serta landaan aliran lahar mencapai jarak 16 km dari puncak Gunung Semeru
GUNUNG Semeru kembali luncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada Rabu (5/12).
Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 km.
Apabila manusia menghirup abu vulkanik, bisa menimbulkan permasalahan pada bagian pernapasan, dan kerusakan di bagian paru-paru.
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air.
Erupsi atau letusan eksplosit Gunung Lewotolok terus berlangsung dan menunjukkan peningkatan.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved