Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI momen yang bersejarah menjelang perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, bersama puluhan eks narapidana terorisme (napiter) menciptakan pemandangan yang menggugah di kaki Gunung Biru, Desa Pantagolembah, Kabupaten Poso. Bendera merah putih raksasa berukuran 15x20 meter dibentangkan, menjadi simbol kuat rekonsiliasi dan cinta tanah air.
Komandan Operasi (Kaops) Madago Raya, Kombes Boy F S Samola mengatakan, kegiatan ini bagian dari program pembinaan dan kerjasama antara Polda Sulteng bersama para mantan pelaku kejahatan terorisme di Poso. Menurutnya, aksi ini juga bukan hanya sekadar seremonial menjelang perayaan HUT RI.
“Lebih dari itu, ini adalah ekspresi nyata kepedulian Polda Sulteng terhadap eks napiter. Dan bagaimana eks napiter mengekspresikan kecintaannya terhadap bangsa dan negara," terang Boy seusai pembentangan bendera kepada sejumlah jurnalis di Poso, Jumat (16/8).
Baca juga : Istana akan Gelar Kirab Bendera Merah Putih dari Monas ke IKN
Melalui kegiatan ini diharapkan, seluruh eks napiter Poso merasa diperhatikan. “Dan tidak kalah penting, kegiatan ini bisa membuktikan bahwa Poso sudah aman dan kondusif dari aksi-aksi teror,” tegas Boy.
Seusai membentangkan bendera, Satgas Madago Raya juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako, 3.500 bibit pohon, dan dana tunai kepada 62 eks napiter yang berpartisipasi.
“Selain itu kami juga memberikan 100 bendera Merah Putih untuk dipasang di rumah masing-masing eks napiter," ungkap Boy.
Baca juga : Kirab Merah Putih, 2 Bendera Raksasa Siap Diarak 2.000 Orang
Pada acara ini, Satgas Madago Raya juga melibatkan Bhayangkara Tadulako Offroad (BTOF) Sulteng. Di mana, sehari sebelumnya pada Kamis (15/8), kegiatan napak tilas dengan menelusuri jalur-jalur operasi saat pengejaran kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di hutan dan pegunungan Poso digelar.
“Kegiatan ini menunjukkan sinergi pelbagai elemen masyarakat. Dan puncak acaranya pada upacara pengibaran bendera besok (Sabtu 17 Agustus),” imbuh Boy.
Salah satu eks napiter Rafli mengatakan, kegiatan ini sangat baik untuk penguatan diri mereka setelah sebelumnya telah berikrar kembali ke NKRI.
Baca juga : Imbas Sungai Samalera Meluap, Puluhan Rumah di Poso Terendam Banjir
“Saya sangat setuju dengan acara-acara seperti ini. Apa lagi kami dilibatkan,” akunya kepada Media Indonesia.
Menurut Rafli, kegiatan ini pas waktunya karena sehari menjelang perayaan hari kemerdekaan.
“Selain itu, kegiatan ini juga digelar di wilayah yang di mana dulu teman-teman sipil bersenjata beraktivitas,” ungkapnya.
Baca juga : Pemadaman 15 Hektare Karhutla di Poso Masih Berlangsung
Rafli menambahkan, bahwa dengan mengikuti pembentangan bendera merah putih ini, mereka sebagai eks napiter memperlihatkan gambaran nyata kecintaan terhadap NKRI.
“Dan ini bukti nyata kesatuan serta persatuan kami dengan negara,” tutupnya.
Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Poso menuju rekonsiliasi dan perdamaian. Bendera merah putih yang berkibar di Gunung Biru bukan hanya simbol patriotisme, tetapi juga harapan baru bagi masa depan yang lebih cerah dan bersatu di tanah Poso. (Z-9)
Penyuluh deradikalisasi Gunawan bercerita bagaimana mendekati para eks narapidana terorisme (napiter) dengan pendekatan yang lembut, manusiawi, dan membutuhkan waktu yang panjang.
Menko Bidang Pangan baru saja menggelar resepsi pernikahan anaknya, Putri Zulkifli Hasan bersama sang suami, Zumi Zola.
JUMARDI, yang akrab disapa Ardi, dikenal di kampungnya sebagai juragan ikan. Perjalanan hidup Ardi, yang pernah mengarungi masa kelam dalam aksi terorisme,
Rumah Daulat Buku, Jakarta, mengadakan kegiatan pembekalan literasi bagi mantan narapidana teroris (napiter) di Klaten.
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ratusan mantan narapidana terorisme yang sudah berikrar kembali kepada NKRI, mengikuti upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (17/8).
Paket Chimiland Spesial 17-an yang dikirimkan terdiri atas berbagai permainan khas lomba 17 Agustus.
ISC memberikan donasi kepada Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA), sebuah pusat rehabilitasi dan adopsi hewan.
PT Global Indonesia Asia Sejahtera (GIAS Group) menginisiasi program pembangunan gapura sejumlah delapan titik di Indonesia.
Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, InJourney Hospitality Bersama anak perusahaan mempersembahkan serangkaian kegiatan di KEK Sanur.
Pawai budaya ini menampilkan berbagai atraksi dari beragam komunitas dan sekolah yang ada di Ciputat, mulai dari tarian tradisional, kostum adat, hingga iringan musik khas daerah.
Peringatan kemerdekaan RI tiap 17 Agustus, diharapkan jadi momentum merayakan keberagaman dan kebersamaan masyarakat Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved