Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR melanda Poso, Sulawesi Tengah. Meski tidak ada korban jiwa, namun puluhan rumah di dua desa kabupaten itu terdampak.
Penata Penanggulangan Bencana BPBD Poso, Muhammad Ruum mengatakan, banjir yang terjadi pada Kamis (16/5) malam sekitar pukul 23.00 WITA itu melanda Desa Maranda dan Trimulya di Kecamatan Poso Pesisir.
“Banjir terjadi karena Sungai Samalera meluap akibat hujan sedari pukul 16.00 WITA,” terangnya, Jumat (17/5).
Baca juga : Puluhan Gempa Susulan Terjadi di Poso, Warga Diminta Waspada
Menurut Ruum, akibat luapan Sungai Samalera itu, rumah-rumah warga kemudian terendam banjir setinggi mata kaki orang dewasa.
“Dari laporan yang diterima pihak BPBD Poso, ada sekitar 50 rumah terendam banjir di Desa Trimulya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ruum, di Desa Maranda terdapat satu unit Puskesmas, tiga unit bangunan sekolah, dan satu unit rumah ibadah terdampak banjir.
“Meskipun tidak ada korban jiwa, kami mengimbau warga untuk tetap selalu waspada, mengingat cuaca akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Poso tidak menentu,” tandasnya.
Saat ini warga yang terdampak banjir memilih bertahan di rumahnya masing-masing karena air luapan sungai berangsur turun. (TB)
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
BPBD Garut bersama jajaran instansi lainnya sudah melakukan upaya penanggulangan daerah terdampak gempa bumi pada Sabtu (27/4) tengah malam itu.
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
BPBD juga menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana hidrometeorologi yang diikuti oleh berbagai instansi terkait
Apel siaga bencana ini diikuti oleh perwakilan pemangku kepentingan penanggulangan bencana di Jabar
BPBD Garut mendirikan tenda darurat sebagai upaya membantu pihak terkait di Sumedang
BPBD mengaku kesulitan melakukan evakuasi karena sulitnya akses alat berat ke lokasi longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved