Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SATU unit mobil berjenis SUV masuk jurang sedalam 250 meter di ruas jalur Batang-Dieng tepatnya di Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, diduga karena alami rem blong. Akibatnya, empat orang terdiri dari 1 laki-laki dan 3 perempuan terdiri dari penumpang dan pengemudi tewas.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (6/8) hingga malam, petugas kepolisian dibantu warga berusaha melakukan evakuasi terhadap sebuah mobil SUV berwarna putih dengan nomor polisi B 2435 UBQ yang masuk ke dalam jurang sedalam 250 meter di ruas jalan Batang-Dieng tepatnya di Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.
Sebanyak empat orang yakni satu laki-laki dan tiga perempuan yakni pengemudi dan penumpang diketahui tewas dalam insiden kecelakaan di jalur wisata tersebut, bahkan evakuasi terhadap para korban cukup berat karena warga terpaksa mengangkut jenasah korban menggunakan tandu dari bawah jurang dengan merambat di tebing yang cukup curam.
Baca juga : Minibus Wisatawan Terjun ke Jurang, Dua Orang Tewas
Keempat korban berdasar identifikasi petugas yakni Rumi Januar (50) dan Suljah Terawati (52) warga Koja, Jakarta Utara, Mida (59) warga Cilincing, Jakarta Utara dan Ari Kusmayati (49) Warga Kebonjeruk, Jakarta Barat.
"Dugaan sementara penyebab kecelakaan tersebut karena mobil mengalami rem blong, sehingga ketika berada di jalan turunan sopir tidak dapat mengendalikan dan masuk ke dalam jurang sedalam 250 meter," kata Kepala Polres Batang Ajun Komisaris Besar, Nur Cahyo Ari Prasetyo Selasa (6/8) malam.
Peristiwa tersebut menurut keterangan sejumlah warga, lanjut Nur Cahyo Ari Prasetyo, berawal ketika mobil Toyota Fortuner yang berisi empat orang tersebut sekitar pukul 15.00 WIB melintas dari arah Dieng menuju ke Bawang, tepat ketika berada di jalan menurun diduga mengalami gangguan pengereman hingga sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan dan masuk ke jurang.
Baca juga : Kecelakaan Tol Semarang-Batang, Rombongan Habis Kondangan di Lampung
Dugaan mengalami rem blong tersebut, menurut Nur Cahyo Ari Prasetyo, karena berdasarkan pemeriksaan sementara pada kendaraan tersebut berbau cukup menyengat kampas terbakar, bahkan sejumlah warga sebelum diketahui ada kendaraan masuk jurang tersebut juga mencium aroma kampas yang cukup tajam.
Setelah berhasil dievakuasi, demikian Nur Cahyo Ari Prasetyo, para korban segera dilarikan ke Puskesmas Bawang dan sampai saat ini masih di kamar mayat.
"Mereka tewas di lokasi kejadian, petugas masih melakukan olah TKP dan berusaha mengevakuasi kendaraan," imbuhnya. (AS)
Dalam insiden tersebut, ada 2 orang yang menjadi korban, satu di antaranya langsung bisa dievakuasi dalam kondisi stabil dan selanjutnya dirujuk ke RS Prof Ngoerah Denpasar.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden penerbangan di rute ziarah tersebut.
Posisi pesawat yang agak terbalik saat tabrakan kemungkinan menyebabkan badan pesawat pecah di bagian dekat tempat duduk Ramesh, yang memberinya celah untuk meloloskan diri.
Polsek Jatinegara masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan atau peran korban meninggal dalam tawur tersebut.
Polres Jakarta Selatan telah melakukan proses identifikasi mayat. Kondisi korban disebut mengalami patah dan luka bagian kepala.
Pihaknya menyayangkan adanya korban jiwa atas temperan yang terjadi tersebut, yakni pengendara motor.
Peristiwa bermula ketika kendaraan pertama mengalami oleng dan menabrak beton pembatas tengah.
Kepolisian sudah mengumpulkan barang bukti berupa botol bekas minuman, patahan pagar, batu. "Kita juga sudah melakukan autopsi.
Kenzaha Walewangko tewas karena diduga dikeroyok sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UKI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved