Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DAERAH Istimewa Yogyakarta (DIY) berstatus siaga darurat bencana kekeringan selama Agustus 2024. Status itu telah ditetapkan setelah Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan surat keputusan tersebut yang berlaku 1-31 Agustus 2024.
"Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY sudah keluar untuk (periode 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad dihubungi, Senin, 5 Agustus 2024.
SK Gubernur bernomor 286/KEP/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di DIY itu sebagai bentuk respon kekeringan yang menjangkau 3 kabupaten. Sebanyak tiga kabupaten itu yakni Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman.
Baca juga : Sejumlah Desa di Gunungkidul Mulai Krisis Air Bersih
Kekeringan di tiga kabupaten tersebut memang tak terjadi merata di semua titik. Namun, pemerintah setempat juga telah menetapkan siaga darurat hidrometeorologi.
"Provinsi bisa melakukan penetapan siaga darurat apabila lebih dari satu kabupaten sudah menetapkan, sementara kabupaten/kota (yang sudah menetapkan status) ini sudah tiga," ujarnya.
Noviar mengatakan pemerintah akan memperhatikan perkembangan kondisi lapangan. Untuk itu, kata dia, status siaga darurat bisa bisa diperpanjang saat masa habis dan dampak kemarau masih terjadi.
Baca juga : 92 Kalurahan di DIY Alami Kekeringan
"Dapat diperpanjang kalau masalah kekeringannya masih tetap berlanjut," kata eks Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DIY ini.
Penetapan status tersebut juga bakal menjadi dasar dalam mengambil tindak lanjut dampak kemarau. Beberapa hal yang bisa diambil di antaranya rencana modifikasi cuaca hingga bantuan droping air ke daerah.
"Dasarnya berdasarkan SK itu, tapi anggarannya kami mintakan melalui dana siap pakai yang ada di BNPB pusat," ucapnya.
Baca juga : BMKG Yogyakarta Sebut 26 Kecamatan di DIY Berstatus Awas Kekeringan Meteorologis
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Edhy Hartana mengimbau masyarakat bertindak bijak menggunakan air sehingga tidak sekadar bergantung pada bantuan pemerintah. Ia menyebut prediksi BMKG terhadap musim kemarau bakal terjadi hingga akhir Agustus ini.
"Kami mengimbau masyarakat, khususnya terdampak kekeringan, berhematlah menggunakan air. Setelah digunakan air bisa disalurkan ke tanaman jadi jangan terbuang-buang," ucapnya.
(Z-9)
KHAS Tugu Hotel membuka Kopiastory dan Piastory di area lobi. Nikmati kopi khas nusantara sekaligus belanja oleh-oleh eksklusif khas Yogyakarta.
Pada 2025, Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 74 penghargaan dimenangkan oleh 51 perusahaan dari berbagai kategori dan nominasi.
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
KANWIL Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY bersama Polda DIY berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved