Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pemprov Jawa Barat Lakukan Pengendalian Hama untuk Cegah Gagal Panen

Naviandri
05/8/2024 11:05
Pemprov Jawa Barat Lakukan Pengendalian Hama untuk Cegah Gagal Panen
Ilustrasi(Antara)

Untuk mengantisipasi gagal panen saat musim kemarau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar, terus melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan pengendalian Bersama, termasuk dalam hal serangan hama

"Saat musim kemarau seperti saat ini, tanaman pangan rawan terhadap serangan hama dan penyakit tumbuhan. Biasanya banyak penyakit tanaman seperti hama wareng coklat dan juga tikus," jelas Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan DTPH Jabar Yanti Hidyatun Zakiah Senin (5/8).

Ia mengatakan saat ini pihaknya bersama-sama dengan petugas lapangan terus melakukan pemantauan dan antisipasi. Terutama di daerah-daerah yang memang diprediksi berpotensi banyak hama penyakit tanaman, misalnya di Kawasan Pantura.

Baca juga : 5 Hektare Lahan Pertanian di Tasikmalaya Gagal Panen akibat Hama WBC dan Tikus

"Begitu juga di lokasi panen dan lahan tanam yang baru dipindah, sehingga hama yang biasa muncul pada saat musim kemarau tidak lantas merusak tanaman pangan yang baru saja ditanam," ucap Yanti.

Berdasarkan hasil laporan yang diterima, sekarang tanaman petani sedang banyak diserang hama tikus.

"Banyak menyerang tanaman yang baru di pindah di lokasi tanam dan juga di lokasi panen. Kita lakukan pengawasan laporan kejadian kekeringan secara berkala, sehingga bisa secepatnya melakukan mitigasi penanganan dan lebih cepat," imbuhnya.

Baca juga : Seluas 36 Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen, Petani Rugi Rp11,6 M

Selain melakukan pengendalian hama, Yanti juga telah memberikan rekomendasi terhadap petani agar bisa menggunakan benih tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan. Banyak varietas yang bisa ditanam di kondisi kering seperti (benih) inpago 5, 8, 9, 10, 11. 

Kemudian benih fortiz, 12, 13, inpago 39, inpari 40, 41, 46 dan varietas lokal lainnya, itu sangat membantu benih-benih yang tahan kekeringan.

"Kami akan selalu memastikan memantau kondisi iklim harian, sebagai langkah antisipasi dini di daerah rawan kekeringan. Kami juga melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan memantau kondisi iklim yang bersumber dari data BMKG dan itu bisa diakses melalui website BMKG oleh UPTD kita di BPTH," tandasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya