Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gaet Investor Asing dan Domestik, Pemprov Jateng Genjot Pengembangan Kawasan Industri

Wisnu Arto Subari
25/7/2024 17:38
Gaet Investor Asing dan Domestik, Pemprov Jateng Genjot Pengembangan Kawasan Industri
Rapat koordinasi nasional Himpunan Kawasan Industri (HKI) di Hotel Gumaya, Semarang, Kamis, 25 Juli 2024. (Dok Pemprov Jateng)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mengembangkan jumlah kawasan industri di wilayahnya. Soalnya, iklim investasi di provinsi ini terus menggeliat. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan kondisi wilayahnya dinilai kondusif untuk menanamkan investasi. Soalnya, selain letak geografi strategis, tenaga kerjanya masih kompetitif. Karenanya, dinilai memiliki prospek untuk investor dalam negeri maupun luar negeri. 

"Kami mengajak semua untuk berinvestasi dan mengembangkan industri di Jateng," kata Sumarno saat menghadiri rapat koordinasi nasional Himpunan Kawasan Industri (HKI) di Hotel Gumaya, Semarang, Kamis, 25 Juli 2024. Sumarno menyebut, kawasan industri berperan penting dalam pertumbuhan industri di berbagai daerah. 

Baca juga : Dongkrak Pertumbuhan Investasi, Ganjar Pancing Investor dengan 'Keris Jateng'

Selain memudahkan kegiatan industri, kawasan tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Karenanya, lanjut Sumarno, Pemprov Jateng terus berupaya menarik investor untuk menanamkan atau mengembangkan usahanya di Jateng.

"Namun, kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan dan kolaborasi dengan HKI," katanya.

Hingga Juli 2024, Jawa Tengah punya tujuh kawasan industri potensial untuk calon investor meliputi Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), Kawasan Industri Jateng Land Industrial Park Sayung (JIPS), Kemudian Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB), Kawasan Industri Grand Batang City (KITB), Kawasan Industri Batang Industrial Park (BIP), dan Kawasan Industri Aviarna. Rencananya, akan dilakukan pembangunan kawasan industri di Kendal, Demak, dan Cilacap. 

Baca juga : Kunker di 2 Perusahaan, Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha

Berdasarkan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, realisasi investasi di Jawa Tengah pada 2023 sebesar Rp77,02 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 280.643 orang. Sektor yang mendominasi investasi penanaman modal asing (PMA) pada 2023 ialah industri barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, industri tekstil, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri mineral nonlogam. 

Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) didominasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, jasa lain, industri makanan, dan perdagangan reparasi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam sambutannya secara virtual mengatakan, kawasan industri Jawa Tengah memiliki okupansi sebesar 70,43% dengan total luas kawasan industri 4,595 hektare. "Agar industri terus maju, kawasan industri harus bisa bertransformasi dengan memadukan konsep pemanfatan teknologi yang berwawasan lingkungan," katanya. Dengan begitu, lanjut dia, ini akan berdampak pada meningkatnya daya saing investasi dan pertumbuhan ekonomi. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya