Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

1 Juta Air Bersih Disaluri Atasi Kekeringan di Jawa Tengah

Akhmad Safuan
10/7/2024 09:35
1 Juta Air Bersih Disaluri Atasi Kekeringan di Jawa Tengah
Penyaluran air bersih untuk 7 daerah yang mulai mengalami kekeringan.(polres Blora)

BERKURANGNYA hujan di Jawa Tengah membuat beberapa kawasan mulai mengalami kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah sudah menyalurkan satu juta liter air. 

Saat ini ada tujuh daerah yang mengalami kekeringan. Yakni Klaten, Cilacap, Pati, Blora, Grobogan, dan Temanggung, serta Kabupaten Semarang. 

"Bantuan terus air bersih kita gelontorkan setiap hari dan Klaten terparah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan.

Baca juga : Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih

Pemerintah provinsi menyalurkan air bersih mengingat puncak kemarau diperkirakan bakal terjadi Juli-Agustus. Koordinator Relawan Kembangjoyo Pati Heru Sudiharto mengatakan setiap hari permintaan bantuan air bersih terus berdatangan.

Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan bantuan air bersih Pemerintah Kabupaten Pati telah menyediakan anggaran sebanyak Rp500 juta dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), sehingga diharapkan warga tidak khawatir menghadapi ancaman kekeringan.

Kesiagaan bencana kekeringan sebagai dampak kemarau panjang juga dilakukan BPBD Grobogan, apalagi hingga Juli ini jumlah desa terdampak semakin meningkat di sejumlah kecamatan.

Baca juga : 13 Desa di Semarang Teancam Kekeringan, BPBD Jateng Salurkan 332 Ribu Liter Air Bersih

"Kami menyiapkan setidaknya 200 tangki (800 ribu liter) air bersih untuk mengatasi kekeringan tahun ini, jika diperlukan akan kita tambah dan saat ini bantuan dari Pemrov Jawa Tengah serta pihak ketiga susah disalurkan," tutur Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih.

Senada Kepala Seksi Darurat dan Logistik BPBD Blora Abdul Mukhid menghadapi kemarau panjang dan ancaman kekeringan telah dilakukan pemetaan di sejumlah kawasan, setidaknya satu juta liter air disiapkan karena saat ini sejumlah desa di beberapa kecamatan sudah mulai kesulitan air bersih.

"Tahun lalu tercatat ada 155 desa mengalami kesulitan air bersih dan bantuan disalurkan capai 5,9 juta liter, tahun ini diharapkan tidak sebesar itu meskipun saat ini telah disiapkan cadangan air bersih untuk bantuan," kata Abdul Mukhid.

Baca juga : BPBD Kabupaten Gunungkidul Terus Distribusikan Air Bersih

Hujan Berkurang.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Noor Jannah Indriyani, Rabu (10/7), mengatakan intensitas hujan di daerah Jawa Tengah semakin berkurang. Bahkan
seharian ini potensi hujan ringan tidak merata dengan durasi pendek hanya
turun di kawasan pegunungan tengah.

Ada delapan dari 35 daerah, lanjut Noor Jannah Indriyani, masih turun hujan ringan tidak merata jelang malam yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kendal, Batang, Kajen dan Bumiayu. 

"Daerah lainnya cerah berawan sepanjang hari ini," imbuhnya.

Berdasarkan pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB, ujar Noor, angin sebagian besar daerah bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 22-34 derajat celcius dan kelembaban 55%-95%.

"Namun yang perlu mendapat kewaspadaan adalah ancaman banjir air laut pasang (rob) dan aktivitas di laut, karena ketinggian gelombang meningkat di perairan utara 03-2,5 meter dan perairan selatan Jawa Tengah 1-3 meter,"
ujarnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya