Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mentan Amran Dampingi Presiden Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Gana Buana
26/6/2024 16:15
Mentan Amran Dampingi Presiden Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau pompanisasi di Kotawaringin Timur(Dok. Kementan)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan peninjauan terhadap program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menyatakan kepuasannya atas efektivitas program ini yang terbukti meningkatkan produksi pertanian.

Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya bahwa Indonesia mampu mempertahankan produksi pangan di tengah kondisi global yang memprihatinkan. Ia optimis bahwa program pompanisasi ini akan memberikan manfaat signifikan bagi produksi nasional.

“Kita sedang menghadapi gelombang panas atau kekeringan panjang yang mengakibatkan penurunan produktivitas dan produksi beras di banyak negara. Banyak negara yang dulunya mengekspor beras kini menggunakannya untuk kebutuhan dalam negeri. Indonesia juga harus siap menghadapi kondisi ini, dengan perkiraan dari BMKG bahwa Juli dan Agustus kemungkinan akan ada gelombang panas atau kekeringan. Ini harus diantisipasi melalui pompanisasi,” kata Presiden Jokowi, Rabu (26/6)

Baca juga : Pompanisasi jadi Solusi untuk Jaga Produktivitas Pertanian saat Kemarau

Presiden mengungkapkan bahwa pemerintah telah mendistribusikan 20 ribu pompa air ke seluruh Indonesia, dengan rencana peningkatan jumlah menjadi 70 ribu unit untuk memastikan ketersediaan air di lahan-lahan tadah hujan yang terancam kekeringan.

"Di seluruh Indonesia akan disiapkan sekitar 20.000 hingga 70.000 pompa. Pertama 20.000, kemudian akan bertambah menjadi 70.000. Dengan pompa ini, air yang di bawah dan tidak bisa naik ke atas bisa disalurkan,” jelasnya.

Presiden Jokowi juga menambahkan bahwa pompanisasi ini mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali tanam per tahun menjadi tiga kali tanam per tahun, sehingga meningkatkan produktivitas petani.

Baca juga : Presiden Jokowi Cek Pasar dan RSUD di Kalimantan Tengah

"Dengan pompa ini, lahan yang sebelumnya hanya bisa ditanami sekali setahun bisa ditanami dua atau tiga kali. Ini sangat meningkatkan produktivitas petani, selain itu masalah pupuk juga terus kita pantau agar tepat waktu," ujarnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan langkah antisipatif yang strategis dalam menghadapi tantangan El Nino dan perubahan iklim yang semakin tidak terduga.

“Wilayah ini memiliki potensi sawah tadah hujan seluas 7.620 hektar. Dengan 30 pompa yang tersedia, lahan seluas 435 hektar dapat diairi, yang diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 menjadi 300, dengan sumber air dari Sungai Peang,” ujarnya.

Mentan Amran juga menyoroti bahwa program pompanisasi ini berdampak signifikan terhadap produksi Gabah Kering Giling (GKG), dengan peningkatan sebesar 2.784 ton, atau 9,82% dari tahun sebelumnya.

“Setiap pompa memiliki target luas pelayanan yang ambisius. Pompa 3 inch mampu mengairi 10 hektar per musim tanam, sementara pompa 4 inch mampu menggarap 15 hektar, dengan total luas 1.215 hektar untuk tiga musim tanam,” jelasnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya