Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan peninjauan terhadap program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menyatakan kepuasannya atas efektivitas program ini yang terbukti meningkatkan produksi pertanian.
Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya bahwa Indonesia mampu mempertahankan produksi pangan di tengah kondisi global yang memprihatinkan. Ia optimis bahwa program pompanisasi ini akan memberikan manfaat signifikan bagi produksi nasional.
“Kita sedang menghadapi gelombang panas atau kekeringan panjang yang mengakibatkan penurunan produktivitas dan produksi beras di banyak negara. Banyak negara yang dulunya mengekspor beras kini menggunakannya untuk kebutuhan dalam negeri. Indonesia juga harus siap menghadapi kondisi ini, dengan perkiraan dari BMKG bahwa Juli dan Agustus kemungkinan akan ada gelombang panas atau kekeringan. Ini harus diantisipasi melalui pompanisasi,” kata Presiden Jokowi, Rabu (26/6)
Baca juga : Pompanisasi jadi Solusi untuk Jaga Produktivitas Pertanian saat Kemarau
Presiden mengungkapkan bahwa pemerintah telah mendistribusikan 20 ribu pompa air ke seluruh Indonesia, dengan rencana peningkatan jumlah menjadi 70 ribu unit untuk memastikan ketersediaan air di lahan-lahan tadah hujan yang terancam kekeringan.
"Di seluruh Indonesia akan disiapkan sekitar 20.000 hingga 70.000 pompa. Pertama 20.000, kemudian akan bertambah menjadi 70.000. Dengan pompa ini, air yang di bawah dan tidak bisa naik ke atas bisa disalurkan,” jelasnya.
Presiden Jokowi juga menambahkan bahwa pompanisasi ini mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali tanam per tahun menjadi tiga kali tanam per tahun, sehingga meningkatkan produktivitas petani.
Baca juga : Presiden Jokowi Cek Pasar dan RSUD di Kalimantan Tengah
"Dengan pompa ini, lahan yang sebelumnya hanya bisa ditanami sekali setahun bisa ditanami dua atau tiga kali. Ini sangat meningkatkan produktivitas petani, selain itu masalah pupuk juga terus kita pantau agar tepat waktu," ujarnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan langkah antisipatif yang strategis dalam menghadapi tantangan El Nino dan perubahan iklim yang semakin tidak terduga.
“Wilayah ini memiliki potensi sawah tadah hujan seluas 7.620 hektar. Dengan 30 pompa yang tersedia, lahan seluas 435 hektar dapat diairi, yang diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 menjadi 300, dengan sumber air dari Sungai Peang,” ujarnya.
Mentan Amran juga menyoroti bahwa program pompanisasi ini berdampak signifikan terhadap produksi Gabah Kering Giling (GKG), dengan peningkatan sebesar 2.784 ton, atau 9,82% dari tahun sebelumnya.
“Setiap pompa memiliki target luas pelayanan yang ambisius. Pompa 3 inch mampu mengairi 10 hektar per musim tanam, sementara pompa 4 inch mampu menggarap 15 hektar, dengan total luas 1.215 hektar untuk tiga musim tanam,” jelasnya. (Z-10)
POLDA Metro Jaya menjadwalkan klarifikasi terhadap Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo pada Kamis (3/7), terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Momen itu terjadi saat Luhut menjenguk Jokowi di Bali.
Luhut mengungkapkan bahwa dirinya dan Presiden Prabowo Subianto merasa sedih karena masih ada pihak-pihak yang terkesan melupakan jasa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Program hilirisasi sumber daya alam merupakan kunci sebuah bangsa untuk mendorong kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Cita-cita itu sudah dicanangkan oleh Presiden pertama Soekarno.
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
BANK-bank yang mayoritas kepemilikan sahamnya oleh asing akan diwajibkan membangun pusat data di Indonesia
Tujuan pompanisasi dan irigasi perpompaan adalah meningkatkan ketersediaan air agar budidaya pertanian berjalan dengan lancar.
Kementan aktif mendorong percepatan tanam padi dan program pompanisasi sebagai langkah antisipasi terhadap krisis pangan dan untuk mencapai kedaulatan pangan.
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Kementan menggencarkan program pompanisasi yang dianggap solusi tercepat mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
Setelah menerima laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kementan langsung gerak cepat mengerahkan bantuan pompa air.
Kementan membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa bagi para petani yang mengalami kesulitan air akibat kekeringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved