Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOORDINATOR Majelis Buruh Indonesia (MPBI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irsyad Ade Irawan menyebut Tapera sebagai tabungan penderitaan rakyat.
Hal itu disampaikan saat aksi penolakan terhadap pemotongan penghasilan untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) serta perubahan regulasi Jaminan Hari Tua (JHT) pada Undang-Undang No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), Kamis (6/6), di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.
Menurut dia, penghasilan dipotong untuk Tapera setiap bulan, butuh tidak dijamin akan mendapatkan rumah. Bahkan, nasib buruh akan semakin tragis karena akan mengalami penurunan daya beli.
Baca juga : Buruh Desak Pemerintah Cabut Aturan soal Tapera
Ia menyebut, jika kebijakan Tapera diterapkan dengan upah minimum provinsi (UMP) di DIY, besaran Tapera setelah 20 tahun cuma bisa sekitar Rp24 juta sampai Rp25 juta. Jumlah itu masih jauh dari harga rumah di DIY.
"Tanpa upah yang layak dan harga tanah yang mahal, penerapan Tapera dinilai tak masuk akal," kata dia.
Menurut dia, sebaiknya pemerintah fokus untuk memperbanyak perumahan bersubsidi dengan DP 0%. Buruh bisa melunasinya dengan cara dicicil setiap bulan. Besaran uang cicilan maksimal 30% dari UMP di masing masing daerah. (AT/Z-7)
KSPSI Jabar menilai kebijakan pemerintah terkait kewajiban iuran untuk Tapera dengan potongan sebesar 3% dari gaji setiap bulan dianggap tak sensitif dengan kondisi perekonomian rakyat.
Impian punya rumah sendiri kini semakin dekat! Dengan Fasilitas Pembiayaan Rumah Tapera dari BP Tapera
Pasalnya, kebijakan tersebut dianggap memberatkan pekerja yang harus diwajibkan ikut dalam kepesertaan Tapera. Iuran kepesertaannya pun cukup besar dengan penghitungan
Ratusan masa aksi dari kalangan buruh melakukan demo di kawasan patung kuda, Jakarta Pusat. Salah satu tuntutanya yakni mendesak pemerintah mencabut peraturan tentang Tapera
Guru-guru swasta dan honorer atau Non ASN cemas. Tapera rencananya bukan hanya menyasar ASN namun juga pekerja swasta dan pekerja yang dikategorikan pekerja mandiri.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti membahas rencana pembangunan rumah untuk guru. Mendikdasmen menyoroti rencana pembangunan rumah untuk guru agar dapat memberikan semangat dalam mengajar
Apersi juga berkomitmen mengupayakan masyarakat berpenghasilan rendah mendapat kemudahan mengajukan KPR rumah.
Program ini menggunakan bahan bangunan yang berkelanjutan, desain yang efisien energi dan skema pembiayaan yang mendukung akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Lokasi Podomoro Park di Bandung Selatan yang strategis membuat unit Avanya Avega memiliki daya tarik sendiri di kalangan investor.
KBP kembali meluncurkan produk hunian terbarunya di kawasan perbukitan seluas 80 hektare yang dinamakan Bumiluhur Hegar.
KRISIS akibat pandemi covid-19 tidak menyurutkan minat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memanfaatkan program bantuan pemerintah guna membeli rumah pertama mereka.
Alokasi anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada 2021 mencapai Rp19,1 triliun untuk 157.500 unit rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved