Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
ANCAMAN bencana hidrometeorologi masih menghantui Kota Sukabumi, Jawa Barat. Cuaca yang kadang-kadang ekstrem dapat berujung pada kejadian bencana.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/5) petang hingga malam. Hujan deras yang turun di sebagian wilayah Kota Sukabumi menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa titik.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik menyatakan bahwa meskipun saat ini berada dalam siklus kemarau, potensi bencana hidrometeorologi masih tetap mengancam. Cuaca masih dianggap ekstrem.
Baca juga : Status Siaga Bencana Hidrometeorologi di Sukabumi hingga Oktober
"Pada Kamis sore, hujan deras terjadi dan banyak laporan mengenai bencana di beberapa lokasi," ujar Novian, Jumat (17/5).
Berdasarkan data yang diterima oleh BPBD, terdapat 11 lokasi yang dilaporkan mengalami bencana. Banjir menjadi peristiwa yang paling sering terjadi, menyebabkan beberapa permukiman warga terendam.
"Ada delapan titik banjir dan tiga kejadian ambruknya tembok penahan tebing," ungkap Novian.
Baca juga : Diguyur Hujan, Bencana Hidrometeorologi Landa Sukabumi
Novian menyatakan bahwa berbagai bencana akibat cuaca ekstrem sudah ditangani pada Kamis malam. Kebanyakan banjir disebabkan oleh saluran air yang tersumbat.
"Tidak ada laporan tentang korban luka atau meninggal dunia dalam kejadian ini," tambahnya.
BPBD terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, mengingat hujan masih berpotensi terjadi.
"Harapannya agar masyarakat tetap waspada menghadapi potensi tersebut," tutup Novian. (Z-10)
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BANJIR menerjang permukiman warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok,Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Griya Alif.
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved