Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendampingi pemerintah daerah dan warga terdampak bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat.
Kepala BNPB Suharyanto bersama jajaran, pada Rabu (15/5), mengunjungi pengungsi di dua lokasi yakni di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar dan pos pengungsian di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Dalam kesempatan itu, Suharyanto berkesempatan berdialog langsung dengan para pengungsi sekaligus secara simbolis menyerahkan sejumlah bantuan logistik dan sembako guna memenuhi kebutuhan para pengungsi dalam beberapa hari ke depannya.
Baca juga : Kepala BNPB Sampaikan Opsi Relokasi Korban Bencana di Sumatra Barat
"Kami memastikan kebutuhan dasar selalu terpenuhi seperti sembako, kebutuhan bayi, pampers, pembalut, mukena, semua kita penuhi. Bahkan, kalau ada yang saat ini tinggal di rumah kerabat atau saudara, setelah di data kemudian bisa kita cairkan bantuan dana tunggu hunian seperti dana untuk sewa rumah," tambah Suharyanto.
Dalam kesempatan berbeda, PT Bank Negara Indonesia (BNI) juga bergerak cepat membantu para korban bencana. Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, perseroan memberikan bantuan senilai Rp500 juta kepada para korban terdampak. Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, air mineral, pakaian, selimut, pembalut, obat-obatan, dan sejumlah bantuan logistik lainnya yang memang sangat dibutuhkan.
Bantuan disalurkan ke beberapa titik lokasi bencana di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Selanjutnya, bantuan juga akan disalurkan ke sejumlah titik di kabupaten/kota yang terkena dampak bencana.
Baca juga : Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin di Sumbar Dipertimbang untuk Direlokasi
"Bantuan ini merupakan wujud nyata komitmen BNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama pada saat mereka membutuhkan. Semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban para korban," kata Direktur Network and Services BNI Ronny Venir melalui keterangan tertulis, Kamis (16/5).
Perseroan, tuturnya, memahami bahwa bencana alam yang melanda Sumatera Barat telah membawa kesedihan dan kesulitan bagi banyak pihak. Oleh karena itu, BNI berupaya semaksimal mungkin untuk meringankan beban para korban melalui berbagai bentuk bantuan.
"BNI berkomitmen untuk terus hadir dan membantu meringankan beban masyarakat yang sedang ditimpa musibah. BNI percaya bahwa dengan kepedulian dan bahu membahu, kita dapat melewati masa sulit ini bersama," tandasnya. (Z-11)
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
BNI menghadirkan fitur Life Goals pada aplikasi keuangan digital wondr by BNI. Fitur tersebut ditujukan untuk membantu nasabah merencanakan ibadah haji secara lebih mudah dan terarah.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
BNI Java Jazz Festival 2025 kembali memanjakan penikmat musik dengan daftar musisi yang mengesankan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau perbaikan tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Kabupaten Lumajang, yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
OMBUDSMAN RI Perwakilan Sumatra Barat mendorong percepatan atau akselerasi di bidang layanan publik bagi warga terdampak bencana banjir lahar dingin (galodo) dan erupsi Gunung Marapi.
Sistem ini diharapkan mampu meminimalisir korban dan dampak bencana.
Mahyeldi menambahkan, selain bantuan rumah, pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan dan pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, taman, dan lahan pertanian.
PEMERINTAH Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, memasang lima unit sensor peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di titik rawan bencana tanah longsor dan banjir lahar dingin.
Hujan menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang pemukiman warga yang berada di zona merah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved