Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ANGKA kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten (Jateng) bertambah. Hingga minggu ke-19 tahun ini 25 orang yang meninggal akibat virus dengue tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, saat dikonfirmasi Media Indonesia, Senin (13/5).
Menurut Hanung, kasus DBD di Klaten sampai minggu ke-18 terdapat 477 kasus dengan 23 kematian. Namun, angka kematian bertambah menjadi 25 hingga minggu ke-19 tahun ini.
Baca juga : 22 Warga Klaten Meninggal Dunia Akibat DBD di Tahun 2024
“Kasus DBD di Klaten 2024 meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 148 kasus dengan sembilan kematian. Jadi, kasus DBD tahun ini naik,” imbuhnya.
Sebanyak 477 kasus DBD tahun ini tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Klaten. Adapun kasus kematian 25 orang itu yang termuda berusia lima bulan dan paling tua 54 tahun.
“Peningkatan kasus DBD di Klaten tahun ini harus diwaspadai, yakni dengan melakukan gerakan serentak PSN atau pemberantasan sarang nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Baca juga : Kasus DBD di Klaten Terus Meningkat, 14 Orang Meninggal Dunia
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan akan melakukan pengasapan (fogging) di sekolah-sekolah untuk pemberantasan nyamuk demam berdarah.
“Nah, untuk rencana pengasapan di sekolah-sekolah itu nanti akan kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Klaten. Kegiatan ini untuk pencegahan dan pengendalian penyakit DBD,” imbuhnya.
(Z-9)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved