Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KEPALA Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) Agus Sistyo Widjajati menyebutkan pertumbuhan lapangan usaha pertanian daerah itu pada triwulan I 2024 terkontraksi secara tahunan (yoy).
Sesuai laporan BPS, pertumbuhan lapangan usaha tersebut terkontraksi sebesar -0,47%. Kondisi ini disebabkan pergeseran musim tanam sebagai akibat dari El Nino yang melanda NTT 2023. Namun, Agus menyebutkan perekonomian NTT tetap kuat di tengah pergeseran musim atau pada triwulan II 2024 tersebut.
Kontraksi pertumbuhan lapangan usaha pertanian berdampak terhadap pertumbuhan okonomi NTT secara triwulan (qtq), kontraksi sebesar -6,64%.
Baca juga : Bank Indonesia-Pemkab Mabar Sinergi Genjot Pertumbuhan Ekonomi NTT
Pasalnya pertanian merupakan lapangan usaha yang memberikan distribusi terbesar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) yakni sebesar 28,88%.
Akan tetapi, secara tahunan (yoy), ekonomi NTT pada trwiulan I 2024, tumbuh sebesarr 3,61%. Pada Triwulan IV 2023, ekonomi NTT tumbuh sebesar 4,14% (yoy).
Lapangan Usaha (LU) utama yang memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan I 2024 adalah yakni administrasi pemerintahan sebesar 9,71% (yoy), perdagangan sebesar 5,56% (yoy), konstruksi sebesar 1,01% (yoy) dan penyediaan akomodasi makan dan minuman sebesar 10,06% (yoy).
Baca juga : BI NTT Prediksi: Kegiatan Usaha Triwulan I 2023 di NTT Melambat
"Pertumbuhan Ekonomi NTT pada triwulan II 2024 diprakirakan akan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan I 2024 seiring dengan masuknya musim panen padi sebagai salah satu komoditas utama dalam lapangan usaha pertanian, dan juga aktivitas ekonomi yang terus bertumbuh," kata Agus Sistyo Widjajati Agus Sistyo Widjajati di Kupang, Jumat (10/5).
Menurut Agus, secara spasial wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra), perekonomian Provinsi NTT memberikan sumbangan sebesar 22,04% dari total perekonomian Balinusra.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami peningkatan sebesar 5,11% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04%.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta Triwulan I 2024 Tertinggi di Pulau Jawa
Menurutnya, dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan terutama bersumber dari kinerja Konsumsi pada triwulan I 2024. Pertumbuhan kinerja Konsumsi Pemerintah diakibatkan Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) ASN pada akhir Maret menjadi pendorong utama akselerasi kinerja konsumsi pemerintah.
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga juga tetap tumbuh didorong oleh momen paskah dan sebagian besar Bulan ramadan yang sama-sama jatuh pada Maret 2024.
Di sisi lain, terkontraksinya kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada awal tahun diakibatkan konflik internasional yang tengah memanas dan juga sikap wait and see dari para investor di tengah pesta politik yang tengah berlangsung menjadi salah satu penahan perkembangan pertumbuhan ekonomi.
Selian itu, kinerja net impor menunjukkan perlambatan dengan meningkatnya ekspor barang dan jasa didorong oleh meningkatnya kunjungan dan aktivitas wisman pada Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain di Kabupaten Belu serta perlambatan nilai kinerja impor. (Z-3)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved