Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

El Nino Sebabkan Lapangan Usaha Pertanian NTT Terkontraksi

Palce Amalo
10/5/2024 10:00
El Nino Sebabkan Lapangan Usaha Pertanian NTT Terkontraksi
Kepala BI Perwakilan NTT Agus Sistyo Widjajati menyebutkan pertumbuhan lapangan usaha pertanian daerah itu pada triwulan I 2024 terkontraksi(MI/Palce Amalo)

KEPALA Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) Agus Sistyo Widjajati menyebutkan pertumbuhan lapangan usaha pertanian daerah itu pada triwulan I 2024 terkontraksi secara tahunan (yoy).

Sesuai laporan BPS, pertumbuhan lapangan usaha tersebut terkontraksi sebesar -0,47%. Kondisi ini disebabkan pergeseran musim tanam sebagai akibat dari El Nino yang melanda NTT 2023. Namun, Agus menyebutkan perekonomian NTT tetap kuat di tengah pergeseran musim atau pada triwulan II 2024 tersebut.

Kontraksi pertumbuhan lapangan usaha pertanian berdampak terhadap pertumbuhan okonomi NTT secara triwulan (qtq), kontraksi sebesar -6,64%.

Baca juga : Bank Indonesia-Pemkab Mabar Sinergi Genjot Pertumbuhan Ekonomi NTT

Pasalnya pertanian merupakan lapangan usaha yang memberikan distribusi terbesar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) yakni sebesar 28,88%.

Akan tetapi, secara tahunan (yoy), ekonomi NTT pada trwiulan I 2024, tumbuh sebesarr 3,61%. Pada Triwulan IV 2023, ekonomi NTT tumbuh sebesar 4,14% (yoy).

Lapangan Usaha (LU) utama yang memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan I 2024 adalah yakni administrasi pemerintahan sebesar 9,71% (yoy), perdagangan sebesar 5,56% (yoy), konstruksi sebesar 1,01% (yoy) dan penyediaan akomodasi makan dan minuman sebesar 10,06% (yoy).

Baca juga : BI NTT Prediksi: Kegiatan Usaha Triwulan I 2023 di NTT Melambat

"Pertumbuhan Ekonomi NTT pada triwulan II 2024 diprakirakan akan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan I 2024 seiring dengan masuknya musim panen padi sebagai salah satu komoditas utama dalam lapangan usaha pertanian, dan juga aktivitas ekonomi yang terus bertumbuh," kata Agus Sistyo Widjajati Agus Sistyo Widjajati di Kupang, Jumat (10/5).

Menurut Agus, secara spasial wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra), perekonomian Provinsi NTT memberikan sumbangan sebesar 22,04% dari total perekonomian Balinusra.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami peningkatan sebesar 5,11% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04%.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta Triwulan I 2024 Tertinggi di Pulau Jawa

Menurutnya, dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan terutama bersumber dari kinerja Konsumsi pada triwulan I 2024. Pertumbuhan kinerja Konsumsi Pemerintah diakibatkan Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) ASN pada akhir Maret menjadi pendorong utama akselerasi kinerja konsumsi pemerintah.

Di sisi lain, konsumsi rumah tangga juga tetap tumbuh didorong oleh momen paskah dan sebagian besar Bulan ramadan yang sama-sama jatuh pada Maret 2024.

Di sisi lain, terkontraksinya kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada awal tahun diakibatkan konflik internasional yang tengah memanas dan juga sikap wait and see dari para investor di tengah pesta politik yang tengah berlangsung menjadi salah satu penahan perkembangan pertumbuhan ekonomi.

Selian itu, kinerja net impor menunjukkan perlambatan dengan meningkatnya ekspor barang dan jasa didorong oleh meningkatnya kunjungan dan aktivitas wisman pada Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain di Kabupaten Belu serta perlambatan nilai kinerja impor. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya