Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SMA Negeri 61 Jakarta menggelar festival edukasi jaminan sosial bertajuk “Sosial Fest”. Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Kepala Sekolah Sri Mulyanti bersama Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto tersebut merupakan puncak dari rangkaian piloting Muatan Jaminan Sosial dalam Pendidikan melalui Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Agus menekankan bahwa pemahaman terkait jaminan sosial perlu dibangun sejak dini melalui pendidikan dasar dan menengah guna menumbuhkan kepedulian masyarakat akan risiko sosial ekonomi yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.
“Dalam menumbuhkan pemahaman masyarakat sejak dini, maka muatan jaminan sosial perlu menjangkau pembelajaran pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Muatan jaminan sosial dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini menjadi bagian dari fungsi DJSN untuk bisa diimplementasikan di dalam ekosistem pendidikan nasional,” ungkap Agus.
Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Ajak Siswa SMA Negeri 61 Ikuti Jelajah Jaminan Sosial
Pihaknya secara khusus juga mengapresiasi SMA Negeri 61 Jakarta yang telah berhasil menjadi pioner di tingkat nasional dan berharap nantinya para siswa mampu menjadi agen perubahan dalam peningkatan pemahaman masyarakat terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial.
“Saya ucapkan selamat karena SMA 61 menjadi yang pertama untuk implementasi P5 ini, bukan hanya level Jakarta tapi secara nasional. Temen-temen siswa ini sudah bisa menjadi agen atau Perisai BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan karena pemahamannya yang luar biasa,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu Kepala SMA Negeri 61 Jakarta Sri Mulyanti merasa senang karena sekolahnya telah mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak sehingga berhasil melaksanakan piloting program pemerintah tersebut. Di sisi lain pihaknya juga ingin para siswa yang nantinya akan terjun ke dunia kerja wajib membekali diri dengan pengetahuan yang mumpuni tentang jaminan sosial agar dapat bekerja dengan aman serta memiliki masa tua yang sejahtera.
Baca juga : DJSN: Capres dan Parpol Peserta Pemilu 2024 Minim Pemahaman Jaminan Sosial
“Atas nama keluarga besar SMA 61 Jakarta mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kerjasama dan dukungan dari pihak DJSN, BPJS Ketenagakerjaan dan juga BPJS Kesehatan. Jaminan sosial penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini karena dengan mereka paham tentang pengetahuan ini tentunya mereka akan mempunyai bekal untuk masa depannya. Terlebih setelah lulus nanti mereka juga akan bekerja, dengan demikian pasti memerlukan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan,” jelas Sri Mulyanti.
Antusiasme tinggi juga datang dari para siswa yang terlibat dalam projek tersebut. Lewat karyanya, Anindya yang merupakan salah seorang murid kelas 10 mengungkapkan bahwa penting bagi dirinya dan orang-orang di lingkungannya untuk sejak dini mempersiapkan finansial di masa depan.
“Penting banget buat siswa mengetahui tentang jaminan sosial, karena sebagaimana kita tahu bahwa jaminan sosial ini berguna untuk mempersiapkan masa depan kita yang nantinya akan menjadi pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah. Jaminan sosial ini penting bagi kita untuk mempersiapkan finansial keluarga di masa depan,” ujarnya.
Baca juga : Kipin Masuk Daftar 250 Perusahaan EdTech Terbaik Dunia
Seperti yang diketahui Muatan Jaminan Sosial dalam Pendidikan melalui Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut pertama kali diluncurkan pada Desember 2023 lalu. Modul tersebut merupakan tindak lanjut pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2023 tentang Peta Jalan Jamsos 2023-2024.
Melalui modul bertema “Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah” diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan sejak dini, peningkatan literasi jaminan sosial di kalangan pelajar, menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya jaminan sosial, serta mengembangkan karakter yang sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Tak hanya melalui modul, para siswa juga diajak untuk berkunjung ke beberapa kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan guna melihat langsung seluruh proses bisnis, mulai dari pendaftaran kepesertaan hingga pengajuan klaim manfaat.
Secara terpisah Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan melanjutkan yang baik tersebut agar nantinya pekerja bisa bekerja tanpa rasa cemas karena dengan perlindungan jaminan sosial, seluruh risiko kerjanya telah ditanggung pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini menjadi langkah awal yang baik dalam upaya meningkatkan literasi jaminan sosial sejak dini. Harapannya tentu modul ini dapat diterapkan secara menyeluruh di SMA seluruh Indonesia. Sehingga dengan semakin banyak generasi muda yang memahami pentingnya jaminan sosial, universal coverage akan segera tercapai,”tutup Abdur. (Z-6)
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
TPPK yang dibentuk di setiap sekolah bertugas melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali menghadirkan program unggulan bertajuk GIIAS Education Day pada Rabu (30/7) di ICE BSD City, Tangerang.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved