Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Banjir Menjadi Teror bagi Pemudik di Pantura Jateng

Akhmad Safuan
07/4/2024 15:25
Banjir Menjadi Teror bagi Pemudik di Pantura Jateng
Pemudik menembus banjir di pantura Jateng.(MI/Akhmad Safuan)

MEMASUKI H-3 Lebaran, jalur pantura Brebes-Rembang, Jawa Tengah (Jateng), masih dipadati kendaraan arus mudik. Namun banjir yang masih merendam jalur Pantura Kaligawe-Genuk, Kota Semarang, menjadi teror bagi pemudik melintas di kawasan itu.

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (7/4), sejak dini hari memasuki H-3 Lebaran jumlah kendaraan arus mudik masih terus memadati jalur pantura Brebes-Rembang. Namun ketersendatan lalu lintas bahkan kemacetan panjang masih terjadi ketika mulai meninggalkan Kota Semarang akibat banjir setinggi 30-40 sentimeter di  ruas Kaligawe-Genuk.

Meskipun sudah surut dibanding sebelumnya, banjir merendam ruas jalur pantura tersebut membuat lalu lintas mengalami gangguan. Pemudik dengan tujuan daerah di pantura timur (Surabaya) harus tertahan hingga beberapa jam akibat terhalang banjir. "Sebagian besar kendaraan pemudik dialihkan ke jalur alternatif," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Yunaldi.

Baca juga : Destinasi Wisata Tersebar di Jalur Mudik

Kendaraan pemudik terutama berukuran kecil, lanjut Yunaldi, baik dari arah barat (Semarang) maupun timur (Demak) dan sebaliknya, dialihkan melalui jalur dalam Kota Semarang yakni Dr Cipto, Simpang Lima, Pedurungan, Jalan Alteleri, Jalan Wolter Monginsidi, hingga keluar di simpang tiga Genuk. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto mengungkapkan hingga kini banjir masih merendam jalur pantura Semarang-Demak. 

Meskipun kondisi banjir sudah mulai surut tetapi belum turun secara signifikan. Akibatnya, banjir masih menjadi penghambat arus kendaraan baik dari arah barat maupun timur.

"Banjir akibat hujan lebat mengguyur kawasan ini ditambah air laut pasang (rob) menjadikan upaya penurunan cukup berat. Apalagi volume Sungai Tenggang juga masih tinggi dan meluber ke jalan," kata Suwarto, Minggu (7/4).

Baca juga : Hujan sejak Pagi Banjir Meninggi di Jalur Pantura Semarang-Demak

Upaya penurunan banjir yang telah menjadi teror bagi pemudik, demikian Suwarto, terus dilakukan yakni dengan mengerahkan belasan pompa air, baik dari rumah pompa maupun portabel. "Sebagian sudah kering, tetapi sebagian besar lain masih tergenang hingga tidak dapat dilintasi kendaraan kecil," imbuhnya.

Bahkan untuk mempercepat proses pengeringan, ungkap Suwarto, Pemkot Semarang telah mendatangkan mesin pompa dari Kota Solo. Diharapkan 12 pompa air tersebut dapat bekerja secara otomatis sehingga jalur pantura kembali dapat dilintasi pemudik Lebaran. "Kita terus upayakan," imbuhnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap kembali mengingatkan kepada pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem pada Senin (8/4) terutama di daerah Kabupaten Cilacap, Boyolali, Pemalang, dan sekitarnya. "Saat ini sedang memasuki masa pancaroba. Perlu diwaspadai cuaca ekstrem yang masih akan terjadi terutama pada malam hingga pagi hari," ungkap Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya