Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gempa Jawa Timur Rusakkan Puluhan Rumah, Dua Orang Terluka

Faishol Taselan
22/3/2024 21:13
Gempa Jawa Timur Rusakkan Puluhan Rumah, Dua Orang Terluka
Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.(Antara/Didik Suhartono)

GEMPA susulan masih terjadi di Jawa Timur. Gempa bumi paling besar terjadi pada pukul 15.32 WIB. Puluhan bangunan rusak dan dua orang luka di sejumlah daerah di Jawa Timur, khususnya Pulau Bawean.

Gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,5 dengan pusat gempa di 132 km Timur Laut Tuban. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, gempa susulan terjadi pada Jumat (22/3/2024) pukul 15:52:58. Pusat kedalaman gempa pada 10 km di bawah laut.

Kepala Pelaksana (Kalasa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, setelah gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,9 hingga 6 yang terjadi pukul 11:22:45, ada sebanyak 58 kali gempa susulan. Gatot mengatakan total dampak kerusakan antara lain rumah rusak ringan ada 10 unit, rumah rusak sedang ada 1 unit, gedung sekolah ada 2 unit, rumah sakit ada 2 unit, bangunan ponpes ada 1 unit, kantor desa ada 1 unit, tempat ibadah ada 1 unit, kandang ternak ada 1 unit, dan gedung ada 1 unit.

Baca juga : Rumah, Masjid, Sekolah, dan Bank Rusak akibat Gempa Tuban

"Korban ada dua orang yang mengalami luka ringan yaitu Hasi'ah, 71, alamat Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, mengalami sobek di bagian kepala tertimpa genting roboh. Kemudian ada Mohayaroh, 28, alamat Tanah Merah 2-B/7-B RT 003/RW 004, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, luka di bagian kaki tertimpa material," kata Gatot.

Dia juga menandaskan gempa dirasakan di berbagai daerah di Jatim mulai dari skala III hingga IV MMI yang dirasakan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Kemudian skala III MMI dirasakan di Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Gresik. 

Kemudian skala II-III MMI dirasakan di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto. Dan yang skala II MMI di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Batu. 

Baca juga : BMKG: Gempa Susulan di Tuban Lebih dari Lima Kali

Kemudian skala I MMI terasa di Kota Kediri. Skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Skala III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. 

Skala IV MMI dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderit dan dinding berbunyi. Skala V MMI getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

"Malam ini BPBD, Kementerian PU, dan BMKG menuju ke Bawean untuk melihat kondisi terakhir pascagempa bumi. Langkah yang dilakukan menunggu melihat kondisi di lapangan. Ini karena kapal terakhir berangkat ke Bawean pukul 20.00 malam ini. Kami tetap koordinasi dengan BNPB yang selalu minta update kondisi bencana untuk bisa mengambil langkah-langkah terkini," katanya. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya