Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
DINAS Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel) mencatat hingga Febrari 2024 setidaknya sudah ada enam kasus meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Enam kasus meninggal ini tersebar di Bangka Selatan 4 orang, Belitung Timur 1 orang, Pangkal Pinang 1 orang, dan Bangka 2 orang.
"Januari, jumlah kasus DBD di Babel sebanyak 402. Sementara Februari belum ada data masuk. Laporan sementara di Februari ada dua orang meninggal dunia yakni di Bangka," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Evalusi, Senin (4/3).
Evalusi menjelaskan, kasus DBD paling tinggi di Kabupaten Belitung. Babel tercatat mengalami peningkatan kasus DBD, sehingga semua harus waspada. "Namanya penyakit harus waspada apalagi demam berdarah. Apalagi kan perubahan iklim curah hujan tinggi juga memengaruhi," ujarnya.
Baca juga : Kasus DBD di Kalimantan Selatan Terus Meningkat
Dinkes Babel mencatat kasus DBD ini disebabkan oleh nyamuk. Karenanya, hal yang penting harus dilakukan yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dimulai dari rumah sendiri.
"Sekarang cuaca masih pancaroba. Perubahan cuaca masih fluktuatif. Curah hujan cukup tinggi nanti menyebabkan genangan di tempat nyamuk lebih besar. Botol-botol dilempar jadi tempat sarang nyamuk juga," ucapnya. "Setiap ada kasus kita melakukan pendampingan dengan kabupaten/kota melakukan penyelidikan secara epidemiologi secara progam untuk kasus yang ada," imbuhnya.
Ia mengimbau, ketika merasa demam apalagi dengan panas tinggi, warga diminta segera mendapatkan pelayanan kesehatan agar dapat penanganan sesuai penyakit. Dengan demikian, tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan kasus.
"Demam belum tentu dari DBD, tetapi harus waspada jika ada demam. Harus segera ke layanan kesehatan untuk mendapatkan tata laksana kasus dan pengobatan yang cepat dan tepat. Yang paling penting ialah PSN itu," ucapnya. (Z-2)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Pelajari cara efektif mencegah nyamuk berkembang biak di pekarangan rumah dengan langkah 3M, tanaman pengusir, dan tips alami lainnya
Mungkin Anda pernah melihat ada nyamuk yang hanya mengincar orang tertentu. Misalnya dalam satu ruangan, ada orang yang diserang habis-habisan oleh nyamuk, sedangkan yang lain tidak.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Pada 2024 tercatat sebagai puncak kasus DBD di Indonesia, dengan lebih dari 1.400 kematian. Pemerintah, kata Dante, menargetkan zero dengue death pada 2030.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved