Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEBERHASILAN Indonesia dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari deforestasi dan degradasi hutan diakui dunia internasional. Kesuksesan itu bahkan sudah mendapatkan verifikasi Sekretariat UNFCCC sebesar 577 juta ton.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya. Ia menegaskan bahwa Indonesia terus menunjukkan kinerja aksi iklimnya kepada dunia internasional. Upaya pengurangan emisi Indonesia pun, kata dia, dilakukan secara sistematis dalam koridor tata kelola karbon.
"Kita penting menunjukkan kepada internasional bahwa kita itu kerjanya berbobot, tidak hanya main-main. Bagaimana cara mengambil keputusan, mengurai masalah, dan memformulasikannya menjadi aksi,” kata Menteri Siti seusai membuka workshop Pelaksanaan Result Based Contribution (RBC) Tahap 1 Norwegia di Jakarta, Kamis (22/2) lalu.
Baca juga : Berkat Kinerja Aksi Iklim Sistematis, Indonesia Raih Pengakuan Internasional
Menteri Siti menyampaikan workshop ini juga sangat penting sebagai wujud kongkret berupa kerja nyata dan sikap saling menghormati dalam kerjasama antarlembaga yang sebagaimana tercantum dan MoU Kerjasama RI-Norwegia. Bagi Indonesia, rangkaian kerjasama pemerintah Norwegia melalui RBC itu merupakan pengakuan sejalan dengan prestasi Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari REDD+ dalam framework FoLU Netsink 2030.
Melalui Indonesia-Norwegia Partnership, Indonesia sudah menerima Result Base Contribution (RBC) identik dengan RBP, sebesar US$56 juta untuk pengurangan emisi pada 2016/2017 sebesar 11,2 juta ton. Selanjutnya, RBC US$100 juta untuk pengurangan emisi sebesar 20 juta ton CO2e dari emisi 2017/2018 dan 2018/2019.
“Saat ini, sedang mulai diproses untuk RBC IV untuk emisi dari 2019/2020, kita harapkan dengan prosedur yang ada secara internasional, sudah bisa diselesaikan dan didapat hasilnya pada akhir 2024,” katanya. Dari sisi jumlah ton CO2e yang telah diberikan penghargaannya untuk saat ini masih tidak lebih dari 100 juta ton CO2e. Angka ini masih jauh dibawah prestasi Indonesia yang telah menurunkan emisi GRK yang sudah mendapatkan verifikasi Sekretariat UNFCCC sekitar 577 juta ton.
Baca juga : Raih PROPER 2023, Chandra Asri Tetap Fokus Energi, Lingkungan, dan ESG
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin mengakui upaya Indonesia yang sangat mengesankan dalam upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Pihaknya memiliki mekanisme di mana Norwegia memberikan kontribusi kepada Indonesia atas hasil pengurangan emisi GRK yang diverifikasi oleh pihak ketiga yaitu konsultan internasional yang independen.
Dana tersebut dikelola melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan disalurkan untuk mendukung rencana implementasi Folu Net Sink 2030. “Jadi ada transparansi dalam penggunaan dana, ada prosedur tata kelola yang baik. Sejauh ini kami sangat terkesan dengan upaya pengelolaan dana lingkungan hidup dan komitmen Ibu Menteri Nurbaya serta KLHK untuk memastikan bahwa dana tersebut dikelola dengan sangat baik,” ungkapnya.
Sebelumnya, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Dr Hanif Faisol Nurofiq di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengatakan bahwa perjanjian kontribusi antara BPDLH dan Dubes Norwegia untuk Indonesia yang dilanjutkan dengan kontribusi sebesar US$56 juta dari Pemerintah Kerajaan Norwegia, merupakan kontribusi berbasis hasil pertama untuk pengurangan emisi yang terverifikasi dari deforestasi dan degradasi hutan sebesar 11,2 juta ton CO2e untuk 2016/2017.
Untuk periode 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020, UNFCCC telah memverifikasi dan mengakui bahwa Indonesia mengalami surplus pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan sebesar 577 juta ton CO2. Pelaksanaan RBC tahap 1 digunakan untuk mendukung kegiatan 5 bidang utama FOLU yaitu pengelolaan hutan lestari, peningkatan cadangan karbon, konservasi, pengelolaan gambut dan mangrove dan insutrumen dan informasi.
Workshop RBC tahap 1 ini dihadiri Dirut BPDLH, Penasehat Senior Menteri LHK, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama lingkup KLHK, Kemenkeu dan BRGM, Tim Indonesia's FOLU Net Sink 2030, Dewan Pengawas BPDLH, Peneliti dan Pemerhati Perubahan Iklim, Pemerintah Daerah dan mitra. (DY/N-1)
Pemerintah mengusung empat strategi utama: pencegahan deforestasi, pengelolaan hutan lestari, perlindungan ekosistem gambut, dan rehabilitasi hutan dan lahan.
JARINGAN Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) mendesak Gubernur Riau Abdul Wahid menghentikan budaya bagi-bagi sembako yang dilakukan gubernur sebelumnya untuk korban banjir di Riau.
MAPEI meluncurkan produk Mapelastic Zero di Indonesia pada awal Januari 2025 yang menawarkan solusi waterproofing yang efisien dan ramah lingkungan dengan sertifikasi EPD
Menhut Raja Juli Antoni menegaskan rencana 20,6 juta hektare lahan hutan untuk dimanfaatkan cadangan pangan, energi, dan air dengan kondisi terbuka karena kebakaran hutan, bukan deforestasi
BENCANA ekologis yang semakin besar membayangi rencana pemerintah membuka lahan 20 juta hektare hutan untuk alasan pangan dan energi.
MENURUT laporan Global Forest Watch, laju deforestasi hutan Indonesia sekitar 9,7 juta hektar pada periode 2001––2020.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved