Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BPJS Ketenagakerjaan DI Yogyakarta (DIY) menargetkan bisa meningkatkan kepesertaan hingga 10 persen. Perusahaan menyasar pertumbuhan dari pekerja informal, seperti pengemudi becak hingga pedagang pasar.
"Coverage kepesertaan di DIY mencapai 35 persen dari angka orang yang bekerja di DIY. Kita upayakan coverage meningkat 10 persen menjadi 45 persen," kata Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan, Rudi Susanto saat Temu Media di DIY, Kamis (22/2) siang.
Sementara secara nasional pada 2023, dari 90 juta angkatan kerja, coverage kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai 41,5 %.
Rudi mengatakan, ada dua tantangan yang dihadapi untuk mencapai target tersebut. Pertama, masih ada pekerja informal yang tidak mampu membayar iuran.
"Walau iuran terendah Rp16.800, ternyata masih ada pekerja rentan sektor informal yang belum mampu membayar iuran," kata dia.
Kedua, kesadaran masyarakat untuk menjadi keanggutaan BPJS ketenagakerjaan masih kurang. "Mereka masih mengganggap kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan belum menjadi kebutuhan," kata dia.
Baca juga : DPR Nilai Penting Penerapan PBI Jamsostek ke Pekerja Informal
Ia menyebut, pihaknya telah menggandeng semua pemangku kepentingan, termasuk kepala daerah, untuk meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di DIY. Selain itu, peningkatan kepesertaan sektor informal yang masih rendah juga menjadi fokusnya.
"Kita pada 2024 fokus pada ekosistem desa. ekosistem pasar, e commerce, dan UMKM, serta penegakan kepatuhan," kata dia.
Kabid Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan, Ahmad Athobary menyampaikan, sampai Februari 2024, di DIY, kepeseraan BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah (informal) mencapai 86.607 (12,6%) dari 687 ribu angkatan kerja, sedangkan sektor formal penerima upah sekitar 307 ribu.
"Peningkatan coverage dibutuhkan agar lebih banyak masyarakat yang menerima manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan," kata dia.
Pihaknya membidik pekerja sektor informal untuk masuk dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, pekerja sektor informal lebih rentan terhadap sosial ekonomi. (Z-6)
Dengan adanya kemudahan layanan penyedia dana pensiun, diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan khususnya pekerja informal.
BRI dan BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dalam program Kebut Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan di AgenBRILink 2024 untuk memperluas akses jaminan sosial bagi pekerja informal.
Ombudsman menyerahkan hasil evaluasi dan kajian sistematik mengenai penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan
Jaminan Hari Tua (JHT) diakui sebagai salah satu solusi utama bagi pekerja untuk memastikan hidup layak setelah pensiun.
Ombudsman Republik Indonesia (RI) menyerahkan hasil evaluasi dan kajian sistematik terkait penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada Pemerintah Kota Makassar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2024, jumlah orang bekerja mencapai 144,64 juta . Dari total itu, 57,95% bekerja di sektor informal.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
Sebanyak 351 penari terpilih dari Sabang sampai Merauke, kini memasuki masa karantina dan mengikuti latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke.
GO Lucky Bike hanya tersedia untuk tamu Kotta GO Yogyakarta menjadikannya pengalaman eksklusif yang tak bisa Kottalites temukan di tempat lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved