Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELOMPOK tani tanaman hias di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menyampaikan hambatan yang mereka alami saat ini. Salah satunya adalah kurangnya pupuk berkualitas dan alat pertanian yang memadai.
Padahal dengan adanya pupuk, tanaman mereka bisa subur. Adapun hadirnya alat pertanian yang memadai, seperti alat penyiraman otomatis, dapat menurunkan biaya produksi sampai 50%.
Hal itu dikatakan para petani saat dikunjungi Gerakan Cerita Inspirasi Tani Indonesia. Dalam acara itu dihadiri lebih dari 50 petani setempat. Mereka berharap para petani tanaman hias akan semakin sejahtera.
Baca juga : Pemda dan Pupuk Kujang Dukung Keberlanjutan CSA di Karawang
“Kendala para petani tanaman hias saat ini adalah kurangnya ketersediaan lahan dan fasilitas untuk riset terhadap kualitas produk tanaman hias yang dihasilkan. Semoga ada upaya dari pemerintahan maupun pihak terkait untuk bisa mendukung kami dalam meningkatkan kualitas produksi tanaman hias,” Ujar Petani tanaman hias, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (6/2).
Bunga mawar sebagai salah satu produk tanaman hias memiliki permintaan pasar yang cukup baik. Para petani mengatakan dalam seminggu setidaknya ada permintaan 40.000-50.000 tangkai mawar. Jika berbicara kebutuhan pasar , sebenarnya masih banyak kebutuhan akan bunga hias asli di luar pulau Jawa.
Potensi itu sebenarnya dilihat para petani. Namun mereka terkendala oleh berbagai keterbatasan. Dengan adanya perhatian dari Relawan GIM, para petani berharap bisa menambah kesejahteraan para anggotanya.
Baca juga : Tambahan Alokasi Subsidi Pupuk untuk Siasati Dua Fenomena Alam
“Kami bersedia untuk mendorong permintaan petani terkait kebutuhan lahan dengan mengajak Perhutani untuk mengoptimalkan lahan yang tersedia. Bendahara GIM, Surya Sjukri, juga mengatakan bantuan-bantuan seperti mesin pengolahan pupuk kompos bisa dibantu ajukan ke kementerian ataupun dinas terkait melalui relasi Garuda Indonesia Maju,” ujar Dhika Yudistira, Sekretaris Jenderal GIM, Kabupaten Bandung Barat.
Generasi milenial memiliki peranan penting dalam menjaga ketahanan nasional, karena mereka merupakan ujung tombak adanya perubahan, dan juga mempunyai semangat yang lebih untuk kemajuan wilayahnya dengan inovasi dan kreativitas sehingga bangsa ini bisa tetap survive dan berhasil mencapai kedaulatan pangan. Garuda Indonesia Maju akan terus mendukung dalam membina para pelaku umkm dan petani dalam mengembangkan usahanya, guna meningkatkan perekonomian kerakyatan. (DG/N-1)
Baca juga : Kementan Pastikan Pupuk untuk Musim Tanam I Mencukupi
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Dalam rangka percepatan musim tanam Pupuk Indonesia memberikan sebanyak 5.000 kupon diskon pupuk non subsidi untuk petani di Kabupaten Cirebon.
DEMI memenangi persaingan usaha, PT Pupuk Kujang terus bertransformasi dalam men-jalankan bisnis usahanya.
PBB telah melihat kemungkinan pencabutan sejumlah sanksi pada perusahaan Rusia yang bergerak di bidang pupuk dan pangan.
Jika tidak ada solusi konkret untuk mengamankan rantai pasok komoditas tersebut, krisis pangan diyakini akan semakin parah
INDONESIA mendorong penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan antara ASEAN dengan Rusia, khususnya pupuk dan gandum.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyayangkan keputusan oleh Rusia untuk mengakhiri penerapan prakarsa kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved