Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BENCANA banjir di Kabupaten Grobogan semakin meluas hingga 64 desa di 16 kecamatan terendam. Akibat banjir itu, ribuan orang mengungsi dan jalur Semarang-Purwodadi kembali lumpuh.
Pantauan Media Indonesia, Rabu (7/2), cuaca mendung disertai hujan dengan intensitas ringan sejak pagi mulai mengguyur beberapa daerah di Pantura, Jawa Tengah, bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di 26 kabupaten dan kota di provinsi ini. Kondisi itu membuat BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini ancaman bencana hidrometeorologi yang masih tinggi.
"Potensi cuaca ekstrem masih akan berlangsung di 26 daerah, diminta warga mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang Rany Puspita.
Baca juga : Lima Kecamatan di Simeuleu Aceh Dilanda Banjir
Berdasarkan rekam satelit cuaca, demikian Rany Puspita, potensi hujan sedang-lebat masih akan terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Brebes, Magelang, Solo, Salatiga, Pekalongan, dan Amabarawa.
Angin dari arah barat-timur laut berkecepatan 03-25 kilometer per jam, lanjut Rany Puspita, suhu udara berkisar antara 25-32 derajat selsius dengan kelembapan udara 65-95 persen, ketinggian gelombang laut utara 0,5-1,5 meter sedangkan laut selatan 1,25-2,5 meter.
Setelah sempat surut, banjir di Kabupaten Grobogan dan Demak kembali meninggi. Sungai Lusi, Serang, dan Tuntang serta Jragung kembali meluber serta beberapa titik tanggul jebol belum sempurna ditambal, hingga ribuan pengungsi masih bertahan.
Baca juga : 10 Kabupaten/Kota di Bengkulu Berstatus Siaga Banjir
Lalu lintas di ruas jalan Semarang-Purwodadi (Grobogan) yang lumpuh akibat banjir kembali tidak dapat dilintasi, air di persimpangan Gubug, Kabupaten Grobogan kembali meninggi hingga mencapai 75 centimeter, sehingga kendaraan baik dari arah timur maupun barat terpaksa harus memutar dan mencari jalur lain melalui Kudus atau Pati.
"Sejak pagi banjir kembali meninggi, banyak kendaraan yang nekat melintas mogok hingga kami terpaksa memutar melalui Demak untuk menuju Semarang," ujar Yanto, 33, warga Grobogan yang bekerja di Semarang.
Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan ribuan pengungsi masih bertahan di beberapa titik karena hingga kini rumahnya masih kebanjiran dan belum dapat ditempati. "Bantuan dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Jateng dan pihak lain sudah didistribusikan," imbuhnya.
Baca juga : Banjir Grobogan, Ribuan Warga Mengungsi
Berdasarkan data terakhir diterima, kata Endang, banjir semakin meluas yakni dari sebelumnya 32 desa di 12 kecamatan menjadi 64 desa di 16 kecamatan, hingga ribuan rumah dan 3.879 hektare sawah terendam, serta lebih dari 3.000 jiwa terdampak banjir di Grobogan ini.
Selain itu banjir juga merendam fasilitas umum, sekolah, masjid, perkantoran, lanjut Endang, ada enam rumah warga di Gubug hilang terseret banjir serta satu orang yakni seorang pelajar Yayasan Panti Asuhan Yatama Centre DSAB, 10, ditemukan tewas di area persawahan yang terendam banjir dengan ketinggian satu meter.
"Sementara sekolah masih diliburkan karena terendam banjir, sedangkan sejumlah tanggul sungai Tuntang dan Jragung yang jebol masih berusaha dilakukan penambalan dengan menggunakan alat berat," ujar Endang. (Z-3)
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Jebolnya tanggul sungai berada di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Perubahan struktur tanah dikarenakan sedang ada pembangunan talud
Banjir setinggi 50 cm merendam Purwodadi akibat hujan dan drainase yang tersumbat dari lumpur banjir sebelumnya.
Banjir di Grobogan dan Kudus masih belum menunjukan tanda surut dan masih mengganggu aktivitas warga.
Kemenag bersama Baznas dan LAZ menyerahkan sejumlah bantuan sembako, logistik, terapi trauma healing, dan mendonasikan uang tunai pada pemerintah darah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved