Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
HARI mulai gelap sinar matahari sudah meredup. Jalan Soekarno, Pasuruan terlihat sejumlah pedagang mulai mendirikan tenda untuk berjualan. Di ujung jalan seorang ibu berhijab terlihat sibuk mengoreng ayam sesuai pesanan pembeli. Dari raut wajahnya terlihat gembira senyum bahagia.
Adalah Ibu Nurasih pemilik warung ayam dan bebek goreng di kawasan Jalan Raya Pasuruan. Perempuan berusian 45 tahun ini tampak bahagia, sebab hari itu adalah hai pertama berjualan.
Selama hampir 4 bulan tidak berjualan karena kehabisan modal. Ditambah dengan tunggakan hutang ke rentenir yang menyebabkan menghentikan usahanya. Kondisi ini berdampak pada eknomi keluarganya, apalagi selama ini dia seorang diri setelah harus berpisah dengan suaminya karena masalah keluarga.
Baca juga : Baznas Kota Malang Bantu Lunasi Utang Warga
Beban itu semakin bertambah, Nurasih harus berualan seorang diri dibantu anak pertama yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Praktis ia harus menanggung seluruh kebutuhan keluarga. Ditambah lagi kondisi kesehatannya yang akibat penyakit kanker yang diidapnya menambah beban makin berat. Belum lagi jika ada tukang tagih.
"Beban ini saya tanggung sendiri apalagi setelah ditinggal suami, praktis semua kebutuhan rumah tangga dialah yang menanggungnya," katanya.
Di tengah kesedihan itu, pertolongan Allah SWT datang, ketika sebuah undangan datang di rumahnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Nurasih terkejut karena selama ini tidak pernah diundang Pemerintah kabupaten, apalagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bahkan, dia takut membuka undangan yang mengira tagihan hutang.
Baca juga : OY! Indonesia Dukung Usaha Semakin Berkah di Bulan Ramadan
Setelah dibuka ternyata dia terpilih menjadi salah satu warga yang berhak menerima Zakar Produktif dari Pemerintah Provinsi Jatim bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur. Zakat produktif akan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Kabupaten Pasuruan.
Nurasih masih saja kaget karena dia tidak tahu apa itu Zakat Produktif. Selama ini yang dia tahu zakat diberkan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tanpa berpikir panjang Nurasih bergegas ke Pendopo sesuai dengan jadwal yang tertera dalam undangan. Dia kemudian berkumpul menjadi satu dengan undangan lainnya. Mereka saling bertanya akan menerima apa harus di datang ke Pendopo.
Begitu namanya dipanggil, Nurasih terkejut karena dia menerima modal kerja berupa Zakat Produktif dari Pemprov Kerjasama dengan BAZNAS yang langsung diserahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Meski jumlahnya tidak banyak hanya 1.000.000 namun, modal kerja tersebut sangat berarti karena bisa dimafaatkan untuk berjualan kembali.
Baca juga : Baznas Membantu 13 Ribu UMKM Terdampak Covid-19
"Alhamdulilah sekali, di tengah kesulitan yang dihadapi ternyata masih ada yang Peduli yakni BAZNAS. Benar benar saya tertolong dan bisa untuk modal," katanya penuh gembira.
Sejak itu pula Nurasih sudah tidak mau lagi meminjam ke rentenir yang dinilai mencekik pedagang dengan bunga sangat tinggi. "Tidak lagi pinjam orang yang keliling kampung menawarkan pinjaman," katanya. Dari zakat produktif itu pula dipergunakan untuk berjualan kembali.
Cerita singkat dari Nurasih sebagian kecil dari sekian banyak warga yang mengalami masalah soal permodalan. Kadang mereka harus berhdapan dengan para rentenir aau istilah 'Bank Titil' kampung yang menawarkan hutang dengan bunga mencekik.
Baca juga : Optimalkan Zakat ASN, Pemkab Lamongan buat Gerakan Infaq Subuh
Bersinergi
Pemprov Jatim dan BAZNAS Jatim sudah cukup lama memiliki program Zakat Produktif yang dikhususkan untuk memberkan modal bagi pedagang kecil agar tidak terjerat Bank Titil yang mematok bunga sangat tinggi.
BAZNAS bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus bersinergi melalui berbagai programnya agar kemiskinan ekstrim bisa berkurang, salah satunya yakni bantuan zakat produktif tersebut.
Baca juga : Baznas Dorong Kebangkitan Usaha Mustahik di Tengah Pandemi
“Terus semangat. Yang tadi mendapat bantuan zakat produktif, ada yang jualan gorengan, ada yang jualan es doger, dan semuanya semoga rejekinya berlimpah,”kata Khofifah Indar Parawansa.
Sudah tidak terhitung berapa miliar yang sudah dikeluarkan pihak Pemprov Jatim dan BAZNAS untuk membantu masyarakat miskin melalu Zakat Produktif. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan zakat produktif senilai Rp50 juta di setiap acara yang didatangi.
Gubernur memilih berkeliling kabupaten/ kota guna memutus mata rantai rentenir yang dinilai sangat memberatkan masyarakat. Gubernur khofifah di setiap selalu menyerahkan Zakat Peoduktif selalu bertanya apakah ada di antara bapak/ibu yang penjual gorengan, pentol, rujak dan sebagainya saat terpaksa ahirnya pinjam ke rentener?
Baca juga : BPKH, Baznas Bantu Pembangunan Asrama Santri Miftahul Khoirot Karawang
"Keberadaan rentenir terbukti sangat menjerat ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha ultra mikro dan mikro. Saya berharap zakat produktif ini bisa mengurai permasalahan modal para pelaku usaha ultra mikro dan mikro sehingga tidak terjebak hutang ke rentenir," ungkap Khofifah.
Khofifah menyebut, memutus mata rantai rentenir bukan perkara mudah, mengingat rentenir memberikan kemudahan akses peminjaman namun dengan bunga yang tinggi. Maka dari itu, zakat produktif ini digelontorkan selaras sebagai bantalan ekonomi bagi para pelaku usaha ultra mikro.
"Kita harap ada bantalan ekonomi yang bisa memberi penguatan, sehingga yang hampir dan rentan miskin, tidak jatuh miskin. Bagi yang hampir miskin, diharapkan tidak jatuh miskin," ujarnya. (FL/N-1)
Baca juga : Baznas Gresik Gandeng Mitra untuk Capai Target ZIS 2024
KAKORLANTAS Polri Irjen Agus Suryonugroho mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rangkaian kunjungan silaturahmi ke dua pesantren besar di Jawa Timur.
PULUHAN ribu ton gula milik Petani di Jawa Timur (Jatim) tidak terserap pasar. Mereka mengancam akan mogok massal jika tidak ada solusi dari pemerintah agar gula milik petani segera terserap.
BUPATI dan Wali Kota di Jawa Timur (Jatim) diminta melakukan evaluasi jika telah mengeluarkan kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) agar tidak memunculkan gejolak di masyarakat.
Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa. Kenali lokasi, fakta unik, dan pesona Puncak Mahameru yang memukau.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso Jawa Timur dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual.
Surat Edaran (SE) Bersama yang mengatur penggunaan sound horeg di wilayah Jawa Timur telah terbit. Berikut aturan surat edaran sound horeg
PNM melalui Mekaar Home menghadirkan akses rumah layak dan produktif bagi perempuan prasejahtera.
BAZNAS RI meluncurkan program pemberdayaan ekonomi ZChicken di Kabupaten Tangerang dengan menyalurkan bantuan senilai Rp522,5 juta.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Natuna resmi meluncurkan program pinjaman modal usaha mikro tanpa bunga.
Presiden NGG Puguh Pamungkas menyampaikan bahwa menjadi komitmen NGG sejak berdirinya 5 tahun yang lalu untuk turut serta memberikan kontribusi dalam melahirkan generasi berdaya.
Sejak 2024, lebih dari 100 pelaku UMKM dari tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa mendapatkan pendampingan, pelatihan, dan mentoring intensif melalui program Bale Berdaya.
Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 menghadirkan ruang kolaborasi bagi para pakar, praktisi, UMKM, dan masyarakat untuk saling terhubung, belajar, dan berkembang bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved