Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARI mulai gelap sinar matahari sudah meredup. Jalan Soekarno, Pasuruan terlihat sejumlah pedagang mulai mendirikan tenda untuk berjualan. Di ujung jalan seorang ibu berhijab terlihat sibuk mengoreng ayam sesuai pesanan pembeli. Dari raut wajahnya terlihat gembira senyum bahagia.
Adalah Ibu Nurasih pemilik warung ayam dan bebek goreng di kawasan Jalan Raya Pasuruan. Perempuan berusian 45 tahun ini tampak bahagia, sebab hari itu adalah hai pertama berjualan.
Selama hampir 4 bulan tidak berjualan karena kehabisan modal. Ditambah dengan tunggakan hutang ke rentenir yang menyebabkan menghentikan usahanya. Kondisi ini berdampak pada eknomi keluarganya, apalagi selama ini dia seorang diri setelah harus berpisah dengan suaminya karena masalah keluarga.
Baca juga : Baznas Kota Malang Bantu Lunasi Utang Warga
Beban itu semakin bertambah, Nurasih harus berualan seorang diri dibantu anak pertama yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Praktis ia harus menanggung seluruh kebutuhan keluarga. Ditambah lagi kondisi kesehatannya yang akibat penyakit kanker yang diidapnya menambah beban makin berat. Belum lagi jika ada tukang tagih.
"Beban ini saya tanggung sendiri apalagi setelah ditinggal suami, praktis semua kebutuhan rumah tangga dialah yang menanggungnya," katanya.
Di tengah kesedihan itu, pertolongan Allah SWT datang, ketika sebuah undangan datang di rumahnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Nurasih terkejut karena selama ini tidak pernah diundang Pemerintah kabupaten, apalagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bahkan, dia takut membuka undangan yang mengira tagihan hutang.
Baca juga : OY! Indonesia Dukung Usaha Semakin Berkah di Bulan Ramadan
Setelah dibuka ternyata dia terpilih menjadi salah satu warga yang berhak menerima Zakar Produktif dari Pemerintah Provinsi Jatim bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur. Zakat produktif akan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Kabupaten Pasuruan.
Nurasih masih saja kaget karena dia tidak tahu apa itu Zakat Produktif. Selama ini yang dia tahu zakat diberkan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tanpa berpikir panjang Nurasih bergegas ke Pendopo sesuai dengan jadwal yang tertera dalam undangan. Dia kemudian berkumpul menjadi satu dengan undangan lainnya. Mereka saling bertanya akan menerima apa harus di datang ke Pendopo.
Begitu namanya dipanggil, Nurasih terkejut karena dia menerima modal kerja berupa Zakat Produktif dari Pemprov Kerjasama dengan BAZNAS yang langsung diserahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Meski jumlahnya tidak banyak hanya 1.000.000 namun, modal kerja tersebut sangat berarti karena bisa dimafaatkan untuk berjualan kembali.
Baca juga : Baznas Membantu 13 Ribu UMKM Terdampak Covid-19
"Alhamdulilah sekali, di tengah kesulitan yang dihadapi ternyata masih ada yang Peduli yakni BAZNAS. Benar benar saya tertolong dan bisa untuk modal," katanya penuh gembira.
Sejak itu pula Nurasih sudah tidak mau lagi meminjam ke rentenir yang dinilai mencekik pedagang dengan bunga sangat tinggi. "Tidak lagi pinjam orang yang keliling kampung menawarkan pinjaman," katanya. Dari zakat produktif itu pula dipergunakan untuk berjualan kembali.
Cerita singkat dari Nurasih sebagian kecil dari sekian banyak warga yang mengalami masalah soal permodalan. Kadang mereka harus berhdapan dengan para rentenir aau istilah 'Bank Titil' kampung yang menawarkan hutang dengan bunga mencekik.
Baca juga : Optimalkan Zakat ASN, Pemkab Lamongan buat Gerakan Infaq Subuh
Bersinergi
Pemprov Jatim dan BAZNAS Jatim sudah cukup lama memiliki program Zakat Produktif yang dikhususkan untuk memberkan modal bagi pedagang kecil agar tidak terjerat Bank Titil yang mematok bunga sangat tinggi.
BAZNAS bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus bersinergi melalui berbagai programnya agar kemiskinan ekstrim bisa berkurang, salah satunya yakni bantuan zakat produktif tersebut.
Baca juga : Baznas Dorong Kebangkitan Usaha Mustahik di Tengah Pandemi
“Terus semangat. Yang tadi mendapat bantuan zakat produktif, ada yang jualan gorengan, ada yang jualan es doger, dan semuanya semoga rejekinya berlimpah,”kata Khofifah Indar Parawansa.
Sudah tidak terhitung berapa miliar yang sudah dikeluarkan pihak Pemprov Jatim dan BAZNAS untuk membantu masyarakat miskin melalu Zakat Produktif. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan zakat produktif senilai Rp50 juta di setiap acara yang didatangi.
Gubernur memilih berkeliling kabupaten/ kota guna memutus mata rantai rentenir yang dinilai sangat memberatkan masyarakat. Gubernur khofifah di setiap selalu menyerahkan Zakat Peoduktif selalu bertanya apakah ada di antara bapak/ibu yang penjual gorengan, pentol, rujak dan sebagainya saat terpaksa ahirnya pinjam ke rentener?
Baca juga : BPKH, Baznas Bantu Pembangunan Asrama Santri Miftahul Khoirot Karawang
"Keberadaan rentenir terbukti sangat menjerat ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha ultra mikro dan mikro. Saya berharap zakat produktif ini bisa mengurai permasalahan modal para pelaku usaha ultra mikro dan mikro sehingga tidak terjebak hutang ke rentenir," ungkap Khofifah.
Khofifah menyebut, memutus mata rantai rentenir bukan perkara mudah, mengingat rentenir memberikan kemudahan akses peminjaman namun dengan bunga yang tinggi. Maka dari itu, zakat produktif ini digelontorkan selaras sebagai bantalan ekonomi bagi para pelaku usaha ultra mikro.
"Kita harap ada bantalan ekonomi yang bisa memberi penguatan, sehingga yang hampir dan rentan miskin, tidak jatuh miskin. Bagi yang hampir miskin, diharapkan tidak jatuh miskin," ujarnya. (FL/N-1)
Baca juga : Baznas Gresik Gandeng Mitra untuk Capai Target ZIS 2024
Di tengah melaksanakan ibadah haji, Gubernur Khofifah tetap monitor progres program prioritas nasional tersebut.
Begitu dilantik pada 20 Februari lalu, sederet program strategis langsung direalisasikan, terutama terkait hajat hidup masyarakat.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dipilih mengingat kedua daerah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan hias dan akuakultur.
Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak di Indonesia dalam pengesahan koperasi merah putih yang sudah berbadan hukum dengan jumlah 3.011 koperasi.
Tindakan ini juga selaras dengan program Astacita Presiden Prabowo, yang menekankan penanganan serius terhadap peredaran rokok ilegal.
SEBANYAK 20 perempuan pelaku UMKM dari Jawa Tengah didapuk menjadi yang terbaik pada Program Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2.
Perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuline.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp69,8 triliun kepada 8,29 juta pelaku UMKM hingga Mei 2025, sebagai wujud komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan.
Sinergitas antara BI dengan Pemkab Tegal ini terhitung untuk ke-3 kalinya dalam rangkaian kegiatan Slawi Ageng dan merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal.
Hotel Salak The Heritage menawarkan ruang usaha eksklusif di lokasi strategis di Bogor, tepat di depan Istana Kepresidenan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved