Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBELUM era kolonial, wilayah Gorontalo telah mencatat dirinya sebagai daerah maju dan terdepan di kawasan Indonesia Timur.
Pada periode tersebut, Gorontalo dikenal sebagai pusat perdagangan dan pendidikan yang memainkan peran kunci bagi daerah sekitarnya.
Keberhasilan tersebut didukung oleh semangat, kerja keras, kehidupan masyarakat yang adaptif, dan keterbukaan terhadap dunia luar.
Baca juga: Gobel Sebut Gorontalo Miskin Akibat Salah Urus
Lokasinya yang strategis menjadi modal utama bagi masyarakat Gorontalo dalam mencapai kemajuan pada masa itu.
Penjelasan tersebut disampaikan Rektor Universitas Gorontalo (UNG) Dr. Sofyan Abdullah yang menyoroti pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo dalam keterangan, Senin (29/1/2024).
"Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Gorontalo saat ini menunjukkan tren yang melambat, tergambar dari label sebagai salah satu 5 provinsi termiskin di Indonesia," jelas Sofyan.
Tercatat 183,72 ribu penduduk yang hidup di garis kemiskinan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2023.
"Menghadapi tantangan ini, muncul konsep kota agropolitan sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan dengan menggali kembali potensi bumi Gorontalo, terutama dalam sektor perikanan dan pertanian," paparnya.
Baca juga: Anies Janji akan Bangun Gorontalo Jadi Kota Agropolitan
Lalu, bagaimana Gorontalo dapat mengembangkan konsep kota agropolitan sebagai strategi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tantangan kemiskinan yang dihadapinya?
"Hal ini menjadi pertanyaan kunci yang perlu dijawab untuk membimbing upaya Gorontalo dalam memasuki babak baru kemajuan di wilayahnya," ucap Sofyan.
Konsep Agropolitan sebagai Solusi Pengentasan Masalah Sosial Ekonomi
Menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007, dijelaskan Sofyan, kawasan agropolitan adalah wilayah perdesaan dengan satu atau lebih pusat kegiatan, diorganisir sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu, menunjukkan keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan antara sistem permukiman dan agrobisnis.
Tujuan utama dari kawasan ini adalah 2 percepatan pembangunan ekonomi di kawasan pedesaan untuk menutup kesenjangan pembangunan dengan kawasan kota
Dalam konteks Gorontalo, cita-cita untuk memajukan ekonomi daerah bukanlah sebuah narasi baru, namun sudah sejak lama menjadi impian kolektif masyarakat Gorontalo.
Baca juga: Rachmat Gobel Ajak Daerah untuk Mandiri
"Sektor pertanian, perikanan dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan elemen utama yang dapat dieksplorasi lebih jauh. Namun, meskipun memiliki kekayaan alam yang melimpah, upaya pemanfaatan hasil ekonomi dari ketiga sektor tersebut masih belum maksimal," tutur Rektor UNG.
Hal ini yang menyebabkan berbagai masalah sosial ekonomi yang terjadi di Gorontalo, salah satunya adalah tingkat kemiskinan, di mana terdapat 183,72 ribu penduduk yang hidup di garis kemiskinan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2023.
"Selain masalah ekonomi, kondisi ini turut menyebabkan masalah sosial lain berupa angka pengangguran yang berdampak pada rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," paparnya.
Mengacu pada Visi 2051 yang pernah dicetuskan oleh Rachmat Gobel pada tahun 2021 silam, penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Gorontalo merupakan PR (Pekerjaan Rumah) utama yang perlu diprioritaskan.
Baca juga: Tiba di Gorontalo, Anies: Masyarakatnya Siap Sambut Perubahan
Dalam Visi 2051 yang juga mencerminkan aspirasi masyarakat Gorontalo, ditegaskan bahwa salah satu upaya untuk menuju pencapaian tersebut adalah dengan mentransformasi pelabuhan Anggrek menjadi pelabuhan berskala internasional dan pengembangan kawasan industri Anggrek sebagai kawasan ekonomi khusus
Yang perlu menjadi catatan, ditegaskan Sofyan, adalah, dalam pelaksanaan kedua proyek strategis ini, perlu diberikan penekanan yang cermat pada sektor-sektor yang merupakan potensi terbesar di wilayah tersebut, seperti pengolahan pangan, perikanan, dan agrikultur.
"Pemilihan fokus ini didasarkan pada potensi kawasan dalam bidang agribisnis, termasuk produksi jagung, cokelat, kelapa, dan perikanan, beserta pengembangan produk turunannya, sebagai faktor kunci yang dapat ditingkatkan," kata Sofyan.
Dengan skala proyek yang besar dan terarah, tentunya proyek ini tidak hanya akan memberikan kontribusi ekonomi melalui sektor industri, tetapi juga diharapkan memberikan dampak positif langsung kepada penduduk lokal.
Melalui pendekatan ini, terjadi integrasi sektor pertanian dan perikanan, yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat Gorontalo, dengan industri nasional serta peluang pasar ekspor global.
"Dengan perkiraan penciptaan 100 ribu lapangan kerja dari hulu hingga hilir, proyek ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di wilayah ini," jelas Sofyan.
Keterlibatan masyarakat lokal memegang peranan penting dalam mempertahankan semangat positif menyongsong kemajuan ekonomi di Gorontalo.
Baca juga: PT AGIT Salurkan 500 Paket Sembako untuk Masyarakat di Sekitar Pelabuhan
Salah satu strategi yang efektif adalah menjalin kerja sama dengan universitas setempat yang memiliki fakultas perikanan maupun pertanian.
"Dengan melibatkan institusi pendidikan, tidak hanya tercipta lapangan pekerjaan, melainkan juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan mereka, sehingga dapat sejalan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang di daerah ini," terang Sofyan.
Kolaborasi dengan universitas setempat bukan hanya memperkaya potensi sumber daya manusia, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dengan mengusung prinsip ekonomi berbasis partisipasi masyarakat, proyek ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri nasional, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat lokal, memungkinkan mereka untuk memaksimalkan potensi daerahnya.
"Melalui kolaborasi yang erat, bukan tidak mungkin bahwa dalam beberapa tahun mendatang, Gorontalo akan mengalami perubahan signifikan menuju babak baru sebagai provinsi dengan kondisi ekonomi yang maju serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara merata," tutur Sofyan. (S-4)
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Dua korban tewas AM, 42 dan LTL, 15, serta satu lagi masih dalam pencarian adalah warga Desa Tuweya, Kecamatan Wanggarasi, Pohuwatu.
ANGGOTA DPR RI, Rachmat Gobel, membagikan 50 sapi kurban ke seluruh Provinsi Gorontalo pada Idul Adha 1446 H atau 2025 M.
Sebanyak 248 orang terdampak bencana angin puting beliung yang melanda dua desa di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Saat ini, mereka dalam pendampingan petugas BNPB.
TIM gabungan Bea Cukai dan TNI menggagalkan penyelundupan dan peredaran 445.800 batang rokok ilegal di wilayah Kabupaten Pohuwato dan wilayah perbatasan Taopa, Provinsi Gorontalo.
Empat mahasiswa yang terseret arus banjir di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo, ditemukan dalam kondisi selamat.
BERITA soal fenomena langka hujan jelly di Gorontalo viral di media sosial. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meragukan kebenaran informasi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved