Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
GEMPA bermagnitudo 4,8 yang menguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dipicu sesar aktif yang masih belum terpetakan.
"Jadi gempa ini terletak persis di kota Sumedang sesuai dengan lokasi kerusakan yang terjadi, sehingga gempa tersebut dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers di kanal YouTube BMKG, Senin (1/1) dini hari.
Daryono mengatakan gempa bumi ini menjadi perhatian serius untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan, guna meminimalisir banyaknya korban jiwa. Seperti saat gempa Cianjur, Jawa Barat, pada 2022, yang juga sesar gempanya belum terpetakan.
Baca juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5 M Kembali Guncang Pangandaran
"Karena sesar-sesar yang ada itu jauh dari pusat kota Sumedang, sehingga ini perlu mendapatkan perhatian kita untuk aktivitas sesar ini untuk antisipasi kedepannya untuk perencanaan pembangunan ke depan di Sumedang," katanya.
Gempa dangkal di Sumedang, kata Daryono, cukup berbahaya apabila titik pusat gempa berada di pemukiman padat penduduk, dengan kekuatan berskala besar dan tidak tahan gempa. "Karena kedalamannya yang sangat dangkal, terjadi persoalan karena banyaknya sekali rumah-rumah yang dibangun tidak tahan gempa," kata dia.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,6 M Guncang Perairan Barat Aceh
Daryono mengimbau masyarakat memperhatikan aspek ketahanan terhadap gempa apabila mendirikan bangunan, mengingat wilayah itu terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.
"Ke depan wilayah Sumedang perlu membangun rumah tahan gempa dan memiliki rujukan yang sesuai apabila terjadi gempa besar, sehingga rumah tahan gempa jadi solusi aman saat terjadi gempa," kata Daryono.
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu. "Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG," ujarnya.
BMKG mencatat sebanyak tiga kali gempa bumi dangkal terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjelang tahun baru 2024. Gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB, BMKG mencatat gempa bumi berkuatan 4,8 magnitudo yang berpusat pada 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kota Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 kilometer. (Ant/Z-3)
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
PROVINSI Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi sebanyak 118 kali sepanjang bulan Mei 2025. Gempa terkuat terjadi di Cianjur.
Warga yang menghuni kawasan Lereng Gunung Ile Lewotolok diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas.
Getaran gempa dirasakan ringan hingga sedang di Kota Bengkulu dan Empat Lawang dengan skala MMI IV-V.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
WILAYAH Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik, Selasa (25/3). Hasil analisis BMKG menunjukkan berkekuatan M=4,9.
Keberadaan sesar aktif sulit dipetakan karena kondisi wilayah Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi sehingga tingkat erosi dan pelapukan batuan juga tinggi.
Pakar Geologi UGM, Gayatri Indah Marliyani, mengungkap keberadaan sesar aktif penyebab rentetan gempa bumi beberapa waktu terakhir sulit dipetakan.
PAKAR gempa ITB menyebut, bencana gempa bumi ini kembali mengingatkan masyarakat akan risiko gempa di wilayah Jabar, yang tidak hanya berasal dari zona megathrust di pantai selatan.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengatakan gempa bumi di Gianyar, Bali, pada Sabtu, (21/9) pagi dipicu oleh sesar di darat.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran (Unpad) melakukan penyelidikan lebih lanjut soal sesar aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved