Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
HARGA komoditas cabai merah keriting di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu, Bengkulu, mulai mengalami penurunan harga menjadi Rp60 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp100 ribu per kilogram.
Mang Din, 56, pedagang cabai keriting di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, mengatakan, harga cabai keriting berangsur turun mulai dari harga Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
"Harga cabai sempat Rp 100 ribu per kilogram selama tiga pekan terakhir dan harga cabai merah di Kota Bengkulu, berangsur mulai turun," katanya, Selasa (18/12).
Baca juga : Makin Pedas, Harga Cabai di Bengkulu Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram
Penurunan harga tersebut, lanjut dia, karena beberapa petani cabai di sejumlah kabupaten penghasil cabai keriting mulai panen serentak dan hasil panen berlimpah.
Saat ini, pasokan cabai mulai banyak sehingga harganya terus bergerak turun.
Harga cabai sudah mulai turun sejak beberapa hari terakhir dan kemungkinan bisa saja terus bergerak turun seiring mulai banjirnya stok cabai yang didatangkan dari sejumlah kabupaten penghasil cabai.
Baca juga : Harga Cabai Tembus Rp80.000 per Kilogram
"Menjelang Natal dan tahun baru ini di prediksi tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga cabai jika stoknya berlimpah," imbuhnya.
Saat ini, kata dia, cabai yang dijual merupakan cabai yang berasal dari petani lokal dari sejumlah kabupaten di Bengkulu, juga mulai masuk musim panen. Selain cabai keriting, harga cabai rawit saat ini juga mengalami penurunan.
Harga rawit sempat menyentuh harga Rp80 ribu per kilogram dan saat ini cabai rawit sudah dijual Rp45 ribu per kilogram,.
Saat ini, harga cabai setan masih dijual Rp100 ribu per kilogram. (Z-4)
Cabai merah turun Rp3.183 dari Rp37.850 menjadi Rp34.667/kg. Sedangkan cabai hijau turun Rp2.000 dari Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu/kg.
Komoditi tersebut di antaranya beras kualitas I dan II, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah dan kacang tanah.
Lalu harga cabai merah kualitas sedang (standar) dari pekan lalu Rp40.000/kg, kini naik menjadi Rp48.000/kg. Itu juga sudah dua kali naik sejak sepekan terakhir.
Misi dagang kali ini diawali dengan penandatangan pasokan jenis hortikultura cabai, di antaranya cabai merah keriting, cabai rawit merah dan bawang.
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
OKNUM ASN berinisial L yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bengkulu diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak berusia 14 tahun.
Dikbud juga akan menyalurkan siswa tersebut ke sekolah yang memiliki kuota jika peserta didik tidak mendapatkan sekolah.
Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi para tenaga honorer dan tenaga kerja non-ASN yang selama ini telah berkontribusi dalam pelayanan publik di Kota Bengkulu.
Dengan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko, lanjut dia, yang hanya 20 ribu ton per tahun, maka terdapat surplus sekitar 20 ribu ton beras.
Harga kopi berupa biji dan bubuk di dua kabupaten yakni Rejang Lebong, dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu, turun harga sejak sepekan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved