Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyiagakan tenaga kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan dan posko kesehatan di wilayah erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat.
Ketua Umum PB IDI Moh Adib Khumaidi menyampaikan kesiapan para tenaga kesehatan tersebut merupakan hasil koordinasi IDi Wilayah Sumatra Barat dengan IDI Cabang di area terdampak serta dengan sejumlah lembaga terkait seperti BNPB, BMKG, dan Kedokteran Kepolisian.
Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Sumatra Barat Roni Eka Sahputra menjelaskan IDI Wilayah Sumatra Barat melibatkan 4 IDI Cabang di area terdampak; yakni IDI Cabang Agam, IDI Cabang Tanah Datar, IDI Cabang Padang Panjang, dan IDI Cabang Bukittinggi.
Baca juga: Percepat Evakuasi Korban dan Relokasi Masyarakat Berpotensi Terdampak Erupsi Marapi Sumbar
Hingga Rabu (6/12), 75 pendaki, yang namanya terdaftar di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sudah diketemukan seluruhnya. Sebanyak 23 orang di antara mereka meninggal dunia dan sisanya luka-luka baik berat maupun ringan.
Korban meninggal umumnya diketemukan luka fraktur di bagian kepala dan tubuh akibat tertimpa batu-batu besar dari erupsi dan juga karena semburan panas secara langsung karena posisi para pendaki tersebut kebanyakan berada di puncak gunung.
Wakil Ketua II PB IDI Pom Harry Satria menyampaikan, saat ini, IDI bersama dengan lembaga terkait telah melakukan operasional Puskesmas 24 jam di wilayah terdampak, dengan memberdayakan para tenaga kesehatan setempat, dibantu relawan Tim Bantuan Medis Hippocrates Emergency Team Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, serta para dokter dari kepolisian.
Baca juga: Meski Kaki Patah saat Erupsi Marapi, Adan Tolong Tiga Rekannya
Sementara untuk penanganan lebih lanjut, para korban yang dievakuasi dirujuk ke Fasilitas Kesehatan di Padang Panjang dan Bukittingggi.
IDI Wilayah Sumatra Barat akan berkoordinasi dan menggandeng sejumlah Perhimpunan Profesi dibawah naungan IDI untuk melakukan screening dampak paska erupsi di sekitar wilayah Gunung Marapi.
PB IDI mengingatkan masyarakat luas yang ingin melakukan pendakian di gunung berapi aktif maupun pasif di seluruh wilayah Indinesia agar melakukan pelaporan terlebih dahulu melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dengan melampirkan data diri lengkap sesuai ketentuan, serta tidak memaksakan diri untuk melakukan perjalanan pendakian apabila situasi tidak memungkinkan. (RO/Z-1)
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto menilai komunikasi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin harus segera diperbaiki.
Kolegium kedokteran merupakan lembaga ilmiah yang menjaga independensi dalam penetapan standar kompetensi dokter, standar pendidikan profesi dokter yang bersifat otonom.
IDI Jawa Barat (Jabar) mengecam keras tindakan dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jabar. Dia diduga melakukan pelecehan seksual pada pasien
Cuaca yang tidak menentu dapat memperburuk kondisi tubuh yang lemah, memicu lonjakan kasus demam, batuk, pilek, serta penyakit infeksi lain
Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan faktor risiko utama yang dapat memicu penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.
Fokus utama IDI Grobogan adalah peningkatan kesadaran mengenai penyakit menular, yang seringkali tidak terdeteksi pada tahap awal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved