Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berantas Hoax untuk Pemilu Adil dan Damai

Media Indonesia
05/11/2023 13:58
Berantas Hoax untuk Pemilu Adil dan Damai
Festival TIK ke-12 gelar talkshow dan pagelaran budaya dengan tema Berantas Hoax Menuju Pemilu Damai di kampus Universitas PGRI Semarang.(dok ist)

FESTIVAL TIK ke-12 digelar di Universitas PGRI Semarang menampilkan pagelaran budaya dengan tema  Berantas Hoax Menuju Pemilu Damai 2024. Pagelaran budaya ini merupakan kerja sama Relawan TIK Indonesia bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Universitas PGRI Semarang.

“Kita memang ingin menciptakan pemilu yang damai dalam terminologi Bawaslu adalah pemilu yang berkeadilan dan bermatabat serta berintegritas. Sementara kata damai bisa kita lihat jika sebuah Pemilu berintegritas itu sudah pasti damai," ujar Sosiawan, Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat talkshow  Festival TIK di kampus 4 Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah.

Sosiawan juga menyampaikan untuk terciptanya cita cita harapan dari Bawaslu, terdapat pengawasan dan penindakan terhadap aparat ASN yang harus memegah teguh netralitas selama Pemilu 2024.

“Dalam memunculkan cita cita, harapan, tujuan serta komitmen Bawaslu, terdapat banyak sekali kegiatan kami, ada pengawasan dan penindakan, misalnya saat ini sudah banyak laporan-laporan yang masuk, terdapat indikasi suatu daerah yang ASN nya atau aparat desa yang mendukung atau tidak netral, ini harus lapor. Bawaslu akan melakukan pencegahan. Kalau bisa dicegah akan lebih bagus. Di samping penindakan dengan memberikan peringatan," kata Sosiawan, Sabtu (4/11).

Upaya lainnya untuk mewujudkan Pemilu adil, berintegritas dan damai, salah satunya dengan pemetaan kerawanan Pemilu.

“Di dalam upaya kami untuk mewujudkan Pemilu yang adil integritas dan damai, kami sudah melakukan pemetaan kerawanan Pemilu," lanjutnya.

baca juga: Pentingnya Literasi Digital Untuk Menuju Indonesia Emas 2024

Pemetaan itu mulai dari netralitas ASN TNI dan Polri, yang punya tingkat kerawanan tinggi. Kemudian waspadai politik uang. informasi hoax di media sosial dan kampanye hitam.

“Oleh karena itu upaya pencegahan supaya tidak ada namanya hitam dan hoaks di media sosial. Hal yang kami lakukan adalah berkolaborasi dengan masyarakat untuk mencerdaskan publik meliterasi publik," kata Sosiawan.

Ancaman saat ini adalah hoaks, karena hoaks ini  menciptakan perpecahan antara masyarakat, menyuburkan politisasi yang tidak sehat, termasuk juga SARA.

"Dan akan menciptakan tidak percaya masyarakat dalam konteks pemilu. Dan ini merupakan titik perhatian yang serius oleh Bawaslu," tambahnya.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Wakil Rektor 4 Universitas PGRI Semarang Dr. Nur Khoiri, S.Pd., MT, M.Pd. menyampaikan bahwa terdapat beberapa unsur yang ada di dalam kampus yaitu unsur dosen dan  mahasiswa bertindak sebagai fasilitator agar terciptanya kata damai dalam pemilu 2024.

“Kalau kita bicara kampus kan terdapat beberapa unsur. Ada unsur dosen dan unsur mahasiswa. Dan kalau kita lihat peran selama ini seperti yang sudah disampaikan oleh Bawaslu tentang Pemilu 2024," kata Nur Khoiri.

Kampus memiliki tugas sebagai fasilitator. "Kami sebagai fungsi kontrol, memastikan Pemilu berjalan dengan jujur dan adil, tidak ada kecurangan” ujarnya. (N-1)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya