Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ERA dunia digital yang semakin canggihnya teknologi saat ini, membuat masyarakat sangat mudah untuk mengakses segala informasi secara online dan realtime. Perlu diwaspadai adalah menghadapi berita hoax dalam menyambut pesta demokrasi Pemilu tahun 2024.
Untuk itu Komunitas Muda Beda Berkarya mengadakan talkshow literasi digital untuk bijak dan kritis menghadapi berita hoax untuk masyarakat Situbondo, Jawa Timur.
Maka perlu adanya edukasi, dikarenakan dengan kemudahan mengakses informasi perlu sikap yang bijak dan kritis agar tidak mudah termakan berita hoax.
“Hoax itu adalah berita bohong yg tidak ada sumbernya. Perlu sikap yang kritis untuk tidak langsung percaya dan wajib untuk cek terlebih dahulu akan sumber beritanya agar kita tidak termakan berita hoax”, ujar Dr. Luluk Maktumah, M.Pd.I dosen Universitas Bengkulu pada talkshow komunitas Muda Beda Berkarya yang berlangsung di All in One café Desa Kilensar, Kecamatan Panarukan Situbondo, Minggu (19/11).
Luluk menghimbau untuk jangan mudah cepat percaya dan langsung ikut menyebarkan berita yang didapatkan dari media sosial dikarenakan dalam mendekati pemilu pasti akan banyak berita-berita hoax yang bertebaran di media sosial. Ia juga menegaskan akan konsekuensi tindakan apabila ikut menyebarkan berita bohong akan terancam hukuman pidana.
“Banyak berita atau konten di media sosial yang belum tau sumbernya sudah langsung kita share, apalagi dalam menyambut pemilu. Kita harus bijak sebelum melakukan tindakan dikarenakan semua itu ada konsekuensinya," kata Luluk.
Ia menyebutkan pada pasal 28 ayat 1, bila kita melakukan penyebaran hoax akan kena pidana hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. "hanya karena tidak bisa menahan jari-jari kita yang tidak terkontrol akibat terpengaruh emosi lalu share di status whatsapp atau Instagram,” ujarnya.
Ia juga memaparkan alasan hoax mudah menyebar dikarenakan kebanyakan orang dalam menanggapi berita atau konten di sosial media terlalu mengikuti emosinya dan kurang bisa menanggapi secara rasional. Hal itu yang membuat akan bahaya berita hoax bisa membentuk polarisasi yang bisa memicu perpecahan.
“Kenapa hoax bisa mudah menyebar karena ada perasaan terancam, perasaan marah, perasaan curiga yang berlebihan. Punya rasa tidak percaya diri yang memiliki pemikiran tidak rasional dan hanya mengikuti emosinya saja untuk membentuk polarisasi yang bisa memicu perpecahan” ujarnya.
Luluk juga menekankan agar pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai. Sekaligus untuk mengajak masyarakat Indonesia khususnya di Situbondo untuk bisa lebih bijaksana dalam menanggapi perbedaan pendapat, dan tidak ada sikap intimidasi dan saling fitnah hanya dikarenakan berbeda pendapat.
“Agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai, perlu kearifan dan kebijaksanaan dari kita semua termasuk yang ada di sini dalam menanggapi perbedaan pendapat," terang Luluk.
"Tidak boleh merasa yang paling sempurna, perlu sikap bijak dalam memilih. Tidak boleh melakukan tindakan yang bisa membuat perpecahan dikarenakan perbedaan pendapat yang berujung intimidasi dan fitnah”, lanjutnya.
Sependapat dengan Dr Luluk, Bahrul Walid selaku Staf Bawaslu Kabupaten Situbondo menambahkan bahwa pentingnya untuk membaca secara lengkap isi suatu berita. Dan angan langsung memberikan asumsi serta menyebarkan berita hanya dikarenakan kita membaca dari potongan beritanya saja.
“Jangan pernah tidak mau untuk membaca, jadi harus membaca, membaca dan membaca. Jangan sampai cuma hanya lima kata belum tau isinya sudah men-share berita tersebut. Wajib untuk membaca agar tidak terprovokasi dan bisa membandingkan informasi itu bermasalah atau tidak. Jadi kita bisa menjadi masyarakat Indonesia yang bisa stop berita hoax”, tegasnya.
baca juga: Judi Online Fenomena Kehidupan Orang Masa Kini
Dalam menyambut pemilu 2024 Bahrul Walid juga menegaskan bahwa masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita. Dikarenakan berita hoax bisa saja menjadi salah satu senjata dalam pemilu.
“Hoax bisa jadi propaganda Ilusi berpikir, dengan mengulangi kebohongan sesering mungkin maka kebohongan itu akan menjadi kebenaran. Maka dari itu hoax menjadi salah satu senjata yang paling mantap dalam pemilu. Jadi wajib untuk kita memiliki pemikiran yang kritis”, ujarnya.
Bahrul Walid juga memaparkan bahwa algoritma di sosial media mendukung untuk berita-berita hoax terus bermunculan. Masyarakat harus bisa membedakan dan tidak memberikan reaksi akan berita tersebut.
"Jadi algoritma sosial media akan memproses untuk tidak akan memunculkan berita hoax lagi. Sistemasi digital itu akan diketahui dari apa yang sering dilihat. Semisal ada akun berita yang provokatif di tiktok atau Instagram, tidak usah di like atau komentari," kata Bahrul.
Menurutnya Tiktok lewat dari 5 detik discroll berarti tidak akan keluar karena pengguna tidak menontonnya lebih dari 5 detik. "Maka dalam 1 bulan berita tersebut tidak akan keluar”, jelasnya.
Tidak hanya di Situbondo, talkshow literasi digital untuk bijak dan kritis menghadapi berita hoax dalam menyambut pesta demokrasi pemilu t2024 juga diselenggarakan oleh komunitas Muda Beda Berkarya di kota Bondowoso. (N-1)
KELOMPOK relawan pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang tergabung dalam simpul Sohib Indonesia melaunching buku berjudul 'Anies di Pusaran Produksi Hoax'.
BAWASLU Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggiatkan sosialisasi pengawasan partisipatif dalam Pemilu 2024
KAPOLRESTA Magelang, Jawa Tengah Kombes Ruruh Wicaksono meminta warga tidak mempercayai, tidak terpengaruh segala macam hoaks terkait erupsi Gunung Merapi.
pemilu yang damai dalam terminologi Bawaslu adalah pemilu yang berkeadilan dan bermatabat serta berintegritas
PT Makmur Elok Graha (MEG) secara resmi memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi di wilayah Goba,Rempang, pada Rabu, 18 September 2024 lalu
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Gerakan Smartfren 100 persen untuk Indonesia, merangkum berbagai upaya Smartfren untuk meningkatkan literasi digital serta pemanfaatan internet.
Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring informasi di era digital yang penuh tantangan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved