Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Masyarakat Situbondo Harus Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoax Jelang Pemilu 2024

Media Indonesia
25/11/2023 21:05
Masyarakat Situbondo Harus Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoax Jelang Pemilu 2024
Komunitas Muda Beda Berkarya mengadakan talkshow literasi digital untuk bijak dan kritis menghadapi berita hoax di Situbondo, Jawa Timur(dok Kemenkominfo)

ERA dunia digital yang semakin canggihnya teknologi saat ini, membuat masyarakat sangat mudah untuk mengakses segala informasi secara online dan realtime.  Perlu diwaspadai adalah menghadapi berita hoax dalam menyambut pesta demokrasi Pemilu tahun 2024.

Untuk itu Komunitas  Muda Beda Berkarya mengadakan talkshow literasi digital untuk bijak dan kritis menghadapi berita hoax untuk masyarakat Situbondo, Jawa Timur.

Maka perlu adanya edukasi, dikarenakan dengan kemudahan mengakses informasi perlu sikap yang bijak dan kritis agar tidak mudah termakan berita hoax.

“Hoax itu adalah berita bohong yg tidak ada sumbernya. Perlu sikap yang kritis untuk tidak langsung percaya dan wajib untuk cek terlebih dahulu akan sumber beritanya agar kita tidak termakan berita hoax”, ujar Dr. Luluk Maktumah, M.Pd.I dosen Universitas Bengkulu pada talkshow komunitas Muda Beda Berkarya yang berlangsung di All in One café Desa Kilensar, Kecamatan Panarukan Situbondo, Minggu (19/11).

Luluk menghimbau untuk jangan mudah cepat percaya dan langsung ikut menyebarkan berita yang didapatkan dari media sosial dikarenakan dalam mendekati pemilu pasti akan banyak berita-berita hoax yang bertebaran di media sosial. Ia juga menegaskan akan konsekuensi tindakan apabila ikut menyebarkan berita bohong akan terancam hukuman pidana.

“Banyak berita atau konten di media sosial yang belum tau sumbernya sudah langsung kita share, apalagi dalam menyambut pemilu. Kita harus bijak sebelum melakukan tindakan dikarenakan semua itu ada konsekuensinya," kata Luluk.

Ia menyebutkan pada pasal 28 ayat 1, bila kita melakukan penyebaran hoax akan kena pidana hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. "hanya karena tidak bisa menahan jari-jari kita yang tidak terkontrol akibat terpengaruh emosi lalu share di status whatsapp atau Instagram,” ujarnya.

Ia juga memaparkan alasan hoax mudah menyebar dikarenakan kebanyakan orang dalam menanggapi berita atau konten di sosial media terlalu mengikuti emosinya dan kurang bisa menanggapi secara rasional. Hal itu yang membuat akan bahaya berita hoax bisa membentuk polarisasi yang bisa memicu perpecahan.

“Kenapa hoax bisa mudah menyebar karena ada perasaan terancam, perasaan marah, perasaan curiga yang berlebihan. Punya rasa tidak percaya diri yang memiliki pemikiran tidak rasional dan hanya mengikuti emosinya saja untuk membentuk polarisasi yang bisa memicu perpecahan” ujarnya.

Luluk juga menekankan agar pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai. Sekaligus untuk mengajak masyarakat Indonesia khususnya di Situbondo untuk bisa lebih bijaksana dalam menanggapi perbedaan pendapat, dan tidak ada sikap intimidasi dan saling fitnah hanya dikarenakan berbeda pendapat.

“Agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan aman dan damai, perlu kearifan dan kebijaksanaan dari kita semua termasuk yang ada di sini dalam menanggapi perbedaan pendapat," terang Luluk.

"Tidak boleh merasa yang paling sempurna, perlu sikap bijak dalam memilih. Tidak boleh melakukan tindakan yang bisa membuat perpecahan dikarenakan perbedaan pendapat yang berujung intimidasi dan fitnah”, lanjutnya.

Sependapat dengan Dr Luluk, Bahrul Walid selaku Staf Bawaslu Kabupaten Situbondo menambahkan bahwa pentingnya untuk membaca secara lengkap isi suatu berita. Dan angan langsung memberikan asumsi serta menyebarkan berita hanya dikarenakan kita membaca dari potongan beritanya saja.

“Jangan pernah tidak mau untuk membaca, jadi harus membaca, membaca dan membaca. Jangan sampai cuma hanya lima kata belum tau isinya sudah men-share berita tersebut. Wajib untuk membaca agar tidak terprovokasi dan bisa membandingkan informasi itu bermasalah atau tidak. Jadi kita bisa menjadi masyarakat Indonesia yang bisa stop berita hoax”, tegasnya.

baca juga: Judi Online Fenomena Kehidupan Orang Masa Kini

Dalam menyambut pemilu 2024 Bahrul Walid juga menegaskan bahwa masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita. Dikarenakan berita hoax bisa saja menjadi salah satu senjata dalam pemilu.

“Hoax bisa jadi propaganda Ilusi berpikir, dengan mengulangi kebohongan sesering mungkin maka kebohongan itu akan menjadi kebenaran. Maka dari itu hoax menjadi salah satu senjata yang paling mantap dalam pemilu. Jadi wajib untuk kita memiliki pemikiran yang kritis”, ujarnya.

Bahrul Walid juga memaparkan bahwa algoritma di sosial media mendukung untuk berita-berita hoax terus bermunculan. Masyarakat harus bisa membedakan dan tidak memberikan reaksi akan berita tersebut.

"Jadi algoritma sosial media akan memproses untuk tidak akan memunculkan berita hoax lagi. Sistemasi digital itu akan diketahui dari apa yang sering dilihat. Semisal ada akun berita yang provokatif di tiktok atau Instagram, tidak usah di like atau komentari," kata Bahrul.

Menurutnya Tiktok lewat dari 5 detik discroll berarti tidak akan keluar karena pengguna tidak menontonnya lebih dari 5 detik. "Maka dalam 1 bulan berita tersebut tidak akan keluar”, jelasnya.

Tidak hanya di Situbondo, talkshow literasi digital untuk bijak dan kritis menghadapi berita hoax dalam menyambut pesta demokrasi pemilu t2024 juga diselenggarakan oleh komunitas Muda Beda Berkarya di kota Bondowoso. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya