Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Waw, Meski Musim Kemarau Jepara Tetap Surplus Beras

Akhmad Safuan
26/10/2023 19:18
Waw, Meski Musim Kemarau Jepara Tetap Surplus Beras
Ibu Paruh Baya Pengais Sisa Panen Padi di Sawah di Tengah Harga Beras Mahal(MI/Heri Susetyo)

PRODUKSI beras di Kabupaten Jepara di tengah kemarau panjang cukup tinggi dan surplus. Sehingga, meski harga beras tinggi, ketersediaan beras di daerah di pantura Jawa Tengah ini mencukupi hingga musim panen mendatang.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (26/10) harga beras di berbagai pasar tradisional di Pantura Jawa Tengah seperti Demak, Kudus, Pati dan Jepara masih cukup tinggi meskipun berbagai upaya menurunkan harga terus digencarkan dari mulai operasi pasar beras hingga penggelontoran bantuan.

Namun bagi Kabupaten Jepara sedikit lebih tenang, karena di tengah kemarau panjang masih ada panen padi hingga jumlah beras cadangan dan hasil panen berlimpah.

Baca juga: Sumbar Surplus Beras di tengah Ancaman El Nino

"Beras masih banyak di pasaran, harga tinggi karena memang harga gabah meningkat hingga Rp7.200 per kilogram," ungkap Amin,45, distributor beras di Pecangaan, Jepara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko dalam keterangan mengatakan produksi beras di daerah ini cukup besar dan mengalami surplus. Bahkan stok beras cadangan juga masih tersedia cukup besar sehingga warga tidak perlu khawatir.

Baca juga: Pasar Murah Cukup Efektif Tahan Laju Harga Beras

"Kita surplus dan beras cadangan masih banyak," ujarnya.

Mengatasi masih tingginya harga beras saat ini, demikian Edy Sujatmiko, bukan karena ketersediaan beras kurang terapi karena mekanisme pasar. Namun berbagai upaya dilakukan untuk menahan gejolak harga beras yakni dengan menggelar operasi pasar beras dan juga menggelontorkan bantuan pangan bagi warga.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, lanjut Edy Sujatmiko,  setiap tahun selalu menyerap beras produksi petani setempat untuk cadangan pangan cukup tinggi, karena produksi beras di daerah ini cukup besar hingga secara perhitungan mencukupi hingga musim
panen mendatang.

Hingga bulan September lalu, ungkap Edy Sujatmiko, produksi hasil panen di Jepara mencapai 219,6 ribu ton atau setara beras 130,5 ribu ton, sedangkan kebutuhan beras untuk bahan pangan warga daerah ini hingga September hanya 63,19 ribu ton bahkan dengan meningkatnya kebutuhan beras kebutuhan
beras dalam satu tahun hanya 84,26 ribu ton.

"Jadi secara perhitungan berdasarkan data hasil produksi beras di Jepara masih surplus 46 ribu ton, masih mencukupi hingga panen berikutnya," imbuhnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya