Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
UPAYA mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) harus terus dilakukan. Melalui Ekonomi Sirkular atau circular economy, sampah tidak perlu lagi dibuang ke TPA, bahkan bisa memberikan manfaat ekonomis.
Pakar Perdagangan Dunia dan Ekonomi Politik Internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riza Noer Arfani menyampaikan penerapan circular economy yang tepat dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Ekonomi sirkular bisa memberikan kehidupan kedua bagi plastik kemasan bekas pakai hingga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.
Dengan hadirnya circular economy, ia meyakini menjadi jembatan bagi pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. "Kolaborasi merupakan kunci untuk implementasi circular economy maksimal dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik," terang dia dalam diskusi gerakan edukasi #BeraniMengubah di Yogyakarta, Jumat (20/10) sore.
Baca juga: Warung Sikumbang Tambah Nilai Ekonomi Pedagang
Kebijakan dan program terkait ekonomi sirkular dirancang untuk mengatasi, memitigasi, atau membantu masyarakat beradaptasi terhadap perubahan iklim. Gerakan ekonomi sirkular sekaligus berupaya menuju pertumbuhan ramah lingkungan melalui industri ramah lingkungan.
Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM dan Peneliti Mundane Circular Economy, Suci Lestari Yuana menyampaikan masyarakat memiliki peranan penting dalam proses pengelolaan kemasan plastik bekas pakai. Kesadaran masyarakat terus ditingkatkan melalui edukasi, termasuk di sektor pendidikan.
Baca juga: Sampah Plastik PET Bisa Jadi Barang Fashionable Baru
Ia mencontohkan, Sekolah Sirkular hadir dalam bentuk Indonesia Green Principal Award (IGPA). Kegiatan ini berisikan pelatihan-pelatihan tentang praktik-praktik circular economy dalam pengajaran dan tata kelola sekolah sehari-hari.
"IGPA mengajak para kepala sekolah untuk bertindak sebagai perubahan dan memulai transformasi Sekolah Sirkuler di level sekolah dan lingkungan sekitar sekolah," terang dia.
Dalam workshop IGPA yang berlangsung selama 3 hari, para kepala sekolah diajak berdiskusi dan berbagi tentang praktik-praktik circular economy di Yogyakarta. Misalnya, para kepala sekolah diperkenalkan dengan kajian-kajian circular economy di PSPD UGM, lalu diajak melihat praktik pengelolaan sampah di TPS Randu UGM, diperkenalkan pada praktik memanen air hujan di Sekolah Air Hujan, dan masih banyak lagi.
Direktur Eksekutif Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie menyampaikan, edukasi menjadi kunci dalam pelaksanaan inisiasi penanaman pengetahuan circular economy terkait pengelolaan kemasan plastik bekas pakai dan dampaknya yang berkelanjutan. Di saat bersamaan, dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak agar kegiatan tersebut dapat berhasil.
"Diharapkan dengan pemahaman yang tepat, semua stakeholder dapat berperan serta dan memberikan dampak positif terhadap penerapan circular economy," papar dia.
Kali ini, gerakan edukasi #BeraniMengubah hadir pertama kali di Yogyakarta untuk membahas mengenai Manfaat Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dari Implementasi Circular Economy di Indonesia.
Ancora Foundation melalui Plastic Reborn telah melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk pilar edukasi dan pemberdayaan, diantaranya edukasi terhadap 55.000 pelajar, mahasiswa, dan masyarakat di Indonesia sejak tahun 2017.
Tak hanya itu, Plastic Reborn juga melakukan pendampingan bagi talenta muda pegiat teknologi digital terkait manajemen kemasan plastik bekas pakai mulai tahun 2019. Mulai tahun 2021, pemberdayaan sektor informal dilakukan dengan memperkenalkan penggunaan aplikasi digital agar sistem pengumpulannya semakin efektif, sekaligus mengedukasi dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Communications Manager Coca-Cola, Fauziah Syafarina Nasution mengatakan, di Coca-Cola, pihaknya menyadari urgensi dan kompleksitas dari kemasan plastik bekas pakai di Indonesia. Menurut dia, tidak ada entitas tunggal yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian.
"Kolaborasi atau partnership antarlintas organisasi menjadi kunci penting untuk mendorong penerapan circular economy di Indonesia, tutup dia. (Z-3)
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq menekankan pengelolaan sampah bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi sebuah tanggung jawab yang mendesak.
Sampah yang diangkut ke Sarimukti tidak hanya dilakukan pada 14 TPS resmi yang dikelola pemerintah, tapi juga menyasar TPS liar.
PEMERINTAH tengah berproses untuk menghentikan praktik open dumping di 343 TPA di seluruh Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyebutkan penutupan ini akan dilakukan bertahap
Peralihan dari sistem pembuangan terbuka ke sistem pengelolaan sampah terintegrasi membuka peluang bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Aktivitas pembuangan sampah ilegal di Limo telah berlangsung sejak 2010 dan menimbulkan berbagai dampak lingkungan serius, termasuk kebakaran dan longsor.
Pengelola pasar diharapkan bisa bertanggung jawab mengelola sampah secara mandiri. Sementara yang dibuang ke TPS hanya residunya saja.
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved