Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEKITAR 1.000 umat muslim dari berbagai elemen kemasyarakatan dan mahasiswa menggelar salat istisqa atau minta hujan di lapangan RM Said, Karanganyar Kota belakang, Selasa (10/10).
Upaya dan doa minta hujan ini menyusul kemarau panjang akibat fenomena El Nino. Di mana kondisi ini menimbulkan kekeringan, krisis air bersih, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lawu dan wilayah lainnya.
Kegiatan itu dipimpin imam dan khatib dari Ponpes Isy Karima, Ustadz Shihabuddin Alhafidz. Mereka memanjatkan munajat doa dengan menengadahkan tangan tinggi tinggi, agar Allah agar segera menurunkan hujan di Bumi Intan Pari, yang menjadi sebutan khas wilayah lereng dan kaki Gunung Lawu itu.
Baca juga: Pemkot dan Kemenag Pangkalpinang akan Laksanakan Salat Istisqa
"Ya sekarang ini kondisi alam memang kering kerontang, banyak daerah sudah mulai kekurangan air, dan bahkan bencana kebakaran karena dampak panas El Nino," kata Shihabuddin.
Satu-satunya harapan adalah pertolongan Allah agar dijatuhkan hujan yang barokah. Diharapkan hujan membuat berkah bagi kehidupan, serta nyaman dan menghidupi seluruh umat.
Baca juga: Lima Kecamatan di Depok Krisis Air Bersih PDAM Tirta Asasta Gelar Salat Minta Hujan
Doa, kata pimpinan Ponpes Isy Karima, memohonkan agar manusia juga bisa mencegah perbuatan Munkar dan maksiat, serta memperbanyak amal Sholeh, sebagai imbangan agar Allah menurunkan hujan."Hal itu menjadi sebuah keniscayaan. Satu berharap hanya pada allah, karena yang memiliki hujan dan menggerakkan untuk kehidupan manusia hanya allah. Dan allah suka jika manusia meminta dengan imbangan perilaku yang makin baik," pungkas Ustadz Shihabuddin.
Sehari sebelumnya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Jawa Timur mengatakan, karhutla Gunung Lawu, di Jatim dan Jateng belum teratasi sepenuhnya. Sebaliknya kebakaran kian terus meluas.
Baca juga:
"Sisi Ngawi sudah relatif teratasi. Sehingga nanti untuk Karanganyar dan Magetan (dapat difokuskan). Kami akan meninjau ke sana. Kita yakin bisa diatasi. Gunung Arjuno dan Bromo juga kebakaran, kita bisa atasi," ujar Suharyanto.
Kawasan hutan dan lahan Gunung Lawu yang terbakar berada di tiga sisi. Dua sisi di kabupaten Ngawi dan Magetan Jawa Timur. Sedangkan sisi lainnya di kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah.
BNPB tidak bisa memadamkan api secara bersamaan di tiga titik, mengingat armada helikopter yang digunakan untuk water bombing hanya satu unit saja. Kondisi ini akibat banyaknya karhutla di kawasan luar Jawa yang menggunakan cara pemadaman yang sama. (Z-3)
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
FENOMENA alam El Nino yang sedang menyelimuti wilayah Provinsi Aceh sudah berlangsung sekitar tiga bulan.
Di kawasan Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya misalnya, hasil panen kali ini menurun luar biasa.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved