Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara terus berupaya menstabilkan harga kebutuhan pangan khususnya beras yang belakangan ini berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Tadi saya melakukan rapat terbatas, waktu demi waktu selalu kami pantau," ujar Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin di Medan, Rabu (27/9) seperti dilansir dari Antara.
Hassanudin memastikan stok beras di wilayah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kalau menurut data kita cukup, jadi kita lihat arus pendistribusiannya," kata Hassanudin
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara telah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar Kota Medan dan menemukan harga beras medium dijual paling mahal Rp15.000 atau lebih tinggi dari HET yakni Rp11.500.
Dalam hal itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini memastikan tidak ada penimbunan beras di seluruh wilayah Sumut, termasuk Kota Medan. "Oh tidak ada (penimbunan beras), tolong (semua pihak bantu untuk) dipantau juga ya," sebutnya.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut SPHP akan Ditambah untuk Tahan Kenaikan Harga Beras
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara, Mulayadi Simatupang mengaku akan melakukan investigasi penyebab naiknya harga beras medium, di antaranya dengan melakukan pengecekan langsung ke kilang-kilang padi yang ada di daerah itu.
"Ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian, kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya," ujar Mulyadi Simpatupang seusai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sukaramai, Medan, Jumat (22/9).
Baca juga: Warga Malang tidak Kebagian Beras Bulog meski Antre Berjam-Jam
Mulyadi menjelaskan, berdasarkan pantauan tim pasar di lapangan, harga beras medium ditemukan paling mahal berada di angka Rp15.000 per kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp11.500 per kg.
"Masih di atas HET, beras medium paling mahal Rp15.000/kg," kata Mulayadi.
Ia mengungkapkan, secara angka produksi beras di Sumut berada di posisi surplus 321.546 ton pada Agustus. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencari tahu penyebabnya.
"Kita terus surplus di tahun ini sampai Agustus, 321.546 ton, tetapi kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang," kata Mulyadi. (Z-6)
Medan, ibu kota Sumatera Utara, terkenal dengan keanekaragaman kuliner yang menggoda selera. Berbagai makanan khas Medan bisa menjadi pilihan tepat untuk berbuka puasa
Di tengah gempuran tren mode modern dan industri tekstil massal, ulos, kain tenun khas Batak, tetap berusaha mencari ruangnya sendiri.
Kementan terus bergerak cepat untuk mengoptimalkan lahan pertanian guna mendukung percepatan swasembada pangan.
CALON Gubernur Sumatera Utara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara 2024 Bobby Nasution unggul dalam sigi yang dilakukan Indikator dibanding Edy Rahmayadi.
Calon Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Satika Simamora, menegaskan komitmennya untuk melayani masyarakat Taput melalui pendekatan politik holong
Dalam orasinya, Paltak Siburian mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang telah terbukti memberikan kontribusi nyata bagi Tapanuli Utara. Ia menegaskan agar masyarakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved