Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hujan Tiga Hari, 40 Titik Panas di Sulsel Menghilang

M. Taufan SP Bustan
13/9/2023 19:51
Hujan Tiga Hari, 40 Titik Panas di Sulsel Menghilang
Petugas kepolisian melakukan pembasahan di lokasi kebakaran lahan gambut(Antara)

HUJAN yang terjadi selama tiga hari berturut-turut di Sulawesi Tengah, membuat 40 titik panas yang terpantau di provinsi itu menghilang.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, per 12 September hingga saat ini tidak terpantau lagi adanya titik panas di Sulteng.

“Padahal dari pemantauan sebelumnya ada 40 titik panas sejak awal September 2023,” terang Kepala BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, dalam siaran persnya yang diterima di Palu, Rabu (13/9).

Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 853 Titik

Menurutnya, hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Sulteng dalam tiga hari terakhir dinilai membuat titik-titik panas yang sebelumnya terpantau, menghilang.

Baca juga : BMKG Deteksi 609 Titik Panas Membara di Pulau Sumatra

“Puluhan titik api itu menghilang karena intensitas hujan yang meningkat selama tiga hari terakhir,” tegasnya.

Meski begitu, Asep menyebutkan, hasil pemantauan tersebut bersifat sementara.

Pasalnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sulteng masih berpotensi terjadi.

“Apalagi dengan El Nino yang masih melanda sebagian besar wilayah di Sulteng yang diperkirakan hingga November 2023,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus mengatakan, di tengah fenomena El Nino yang melanda Indonesia, sangat berisiko mengakibatkan karhutla.

Sulteng yang memiliki lahan dan hutan yang luas di 12 kabupaten patut waspada.

“Masyarakat perlu mengantisipasi karhutla dengan cara tidak sembarangan membuang puntung rokok di sekitaran lokasi yang mudah memicu terjadinya api,” sebutnya.

Selain itu, tambah Akris, khusus petani yang hendak membuka lahan pertanian baru diwajibkan menggunakan alat paras.

“Untuk membakar lahan tidak diperbolehkan karena itu bisa memicu terjadinya Karhutla,” tandasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya