Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RIBUAN hektare sawah di Kabupaten Batang berpotensi alami kekeringan sebagai dampak kemarau panjang. Sejumlah program disiapkan pemerintah daerah di Pantura Jawa Tengah ini amankan pertanian dan ketersediaan pangan.
Para petani mulai menghentikan aktivitas bertani karena tidak ada air di sawah. "Di desa ini sudah menghentikan penanaman padi, karena tidak ada air setelah setelah adanya pengalihan sumber air dari Kedung Kramat ke desa lain," ujar Suparjo, 50, petani di Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Batang.
Hal tersebut dibenarkan Plt Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Batang Wahyu Budi Santoso. Namun dua desa yakni Depok dan Tegalsari, Kecamatan Kandeman tersebut sudah panen pada Agustus lalu, sehingga upaya penyelamatan tanaman padi sumber air dialihkan ke desa lainnya.
Baca juga: Petani Tomat di Palu Merugi Akibat Kemarau
Meskipun pengaturan air untuk pertanian telah dilakukan, lanjut Wahyu, potensi kekeringan di areal sawah cukup besar mengingat kemarau panjang tidak dapat diprediksikan. Langkah berikutnya ialah pemberian bantuan varietas bibit padi tahan kering (Inpari 32), pupuk NPK non-subsidi, pupuk remah, pupuk mikro, dan pupuk hayati untuk Optimalisasi Penambahan Indeks Pertanaman (OPIP).
Bantuan bibit dan pupuk dalam program OPIP tersebut, ujar Wahyu, telah disalurkan ke beberapa desa di Kecamatan Gringsing yakni Lebo, Kutosari, Yosorejo, Sidorejo, Gringsing, Kutosani, dan Mentosar. Pemberian bibit itu membuat desa-desa tersebut tetap dapat menanam 3,5 kali dalam setahun. "Program lain nya juga diberikan berupa pemompaan air," imbuhnya.
Baca juga: Gencarkan Genta Organik, Kementan Kawal Sekolah Lapang di Kaltim
Desa lain mendapatkan program OPIP ini, ungkap Wahyu Budi Santoso, yakni Desa Kranggan, Rejosari Timur, Kebumen, Harjo Timur, Tersono, Boja, Sendang dan Tanjungsari (Tersono), Desa Kedungsegong, Jolosekti, Simbangdesa, Kenconorejo, dan Ponowareng (Tulis), Desa Bandung dan Gombong (Pecalungan), Desa Amongrogo dan Ngaliyan (Limpung), Desa Binangun (Bandar), Desa Kedungmalang, Wonotunggal, Brayo Brokoh, Sendang, dan Siwatu (Wonotunggal), Desa Bulu dan Kedawung (Banyuputih).
Sedangkan ketersediaan pangan, Wahyu mengaku tidak mengkhawatirkan. Walaupun ada kenaikan harga di pasar, cadangan pangan Bulog Kabupaten Batang tersedia sebanyak 100 ton.
Selain itu Kabupaten Batang juga memiliki tiga lumbung pangan yang dikelola Gabungan Kelompom Tani (Gapoktan). Lumbung itu terletak di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Desa Tersono, Kecamatan Tersono, dan Desa Wonobodro, Kecamatan Blado. "Lumbung tersebut selain sebagai cadangan ketersediaan pangan, juga menstabilkan harga serta atasi tengkes," tambahnya. (Z-3)
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
HAMA tikus kembali merebak di beberapa wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Populasi tikus sawah cenderung menurun drastis setelah masa panen padi, yang mengakibatkan Tyto alba kehilangan sumber makanan utamanya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengapresiasi Sumsel yang berhasil menyulap rawa tempat spesies buaya menjadi lahan sawah produktif.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Gubernur Kalsel Muhidin mengusulkan pemanfaatan dan pengambilalihan lahan tidur untuk ketahanan pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved