Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AJANG Writers Festival yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerja sama dengan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, telah berakhir hari ini. Kegiatan yang dilakukan sejak Rabu (6/9) itu, mengangkat tema 'Menulis, Mengukir Peradaban'.
"Ini pertama kalinya Perpusnas Writers Festival (PWF) dilakukan di luar Jakarta. Kota pertama yang kami pilih adalah Kota Bandung sebagai lokasi bersejarah di dunia," jelas Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerjasama dan Humas Perpusnas, Sri Marganingsih.
Terdapat 19 rangkaian acara selama Writers Festival, seperti talkshow, bedah buku, workshop dan kompetisi menulis, moving screening, musikalisasi puisi, pameran buku, pensi sastra dan historical work. Sedikitnya 1.000 orang mengunjungi acara ini.
Baca juga : Penerbit Liniswara Raih Penghargaan Bergengsi Perpusnas
Menurut Sri, PWF bertujuan sebagai peningkatan kekuatan literasi di Indonesia. Tulisan-tulisan hasil karya peserta akan diterbitkan di Perpusnas Press.
Karena temanya festival, jadi materi yang dibahas pun sangat beragam dari berbagai kalangan. Mulai dari penulis, seniman, hingga pemangku kebijakan.
Baca juga : Perpusnas Terima Sertifikat Naskah Hikayat Aceh Sebagai Ingatan Kolektif Dunia
Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengungkapkan, Indonesia kekurangan ketersediaan bahan baca. Di Jakarta itu, satu buku untuk 90 orang. Sedangkan di luar Jakarta, satu buku ditunggu 15.000 orang.
Padahal standar Unesco itu satu buku untuk 3 orang. Oleh karena itu, Syarif berharap, melalui acara ini para generasi muda bisa memunculkan karya-karya penulisan. Terutama terkait kearifan lokal.
Sehingga, bahan baca di Indonesia semakin banyak dan beragam. "Kami ingin menularkan virus membaca kepada masyarakat. Kami melakukan segala upaya untuk meningkatkan tingkat literasi di Indonesia," ungkapnya.
Sedangkan, Edukator Senior dan Kurator Museum KAA, Ginanjar Legiansyah menjelaskan, sebagai kota yang menyandang gelar ibu kota dua benua, harusnya literasi masyarakat Kota Bandung semakin ditingkatkan. Bukan hanya dari kalangan dewasa, tingkat literasi harus mulai diasah sejak usia dini. Tentu disesuaikan dengan kategori kalangannya.
"Dari situ diharapkan bahwa kita ditantang untuk mencintai sejarah, salah satunya Konperensi Asia Afrika dengan menciptakan tulisan-tulisan atau kegiatan yang karya literasi literasi lainnya," terangnya.
Menurut Ginanjar, untuk kalangan usia dini bisa dicoba dengan mewarnai, membuat komik, merchandise, dan buku cerita mengenai sejarah tapi dengan pendekatan anak-anak. Kalau untuk generasi muda, bisa lebih kreatif lagi literasi seperti melalui video blog.
"Diharapkan tentunya mulai meningkatkan awareness terhadap sejarah terutama Konperensi Asia Afrika yang telah berperan untuk memajukan ekonomi dan perdamaian dunia," terangnya.
Salah satu peserta PWF, Sella Nur mengatakan, setelah mengikuti serangkaian parade materi, dirinya jadi lebih paham betapa pentingnya peran seorang penulis dalam mengubah peradaban.
"Tadi dapat materi, kalau menulis itu mengukir peradaban. Salah satu pematerinya Gol A Gong. Beliau mengatakan kalau menjadi penulis itu bukan pekerjaan melamun, tapi bisa membawa perubahan ke generasi-generasi selanjutnya. Semoga materi dari Writers Festival ini bisa terus saya aplikasikan ke depannya," ungkapnya. (Z-4)
Filosofi buku bagi kemajuan bangsa adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bantuan dari Perpustakaan Nasional RI itu merupakan bentuk penguatan literasi masyarakat di tahun 2025 ini.
KOLABORASI yang kuat antarkementerian dan lembaga harus konsisten dibangun dalam menyikapi langkah efisiensi anggaran di sektor pendidikan.
Kedua pihak akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Proses pengalihan media yang dapat mencapai ribuan lembar ini, jelasnya dapat memakan biaya yang tak sedikit.
DI film Pernikahan Arwah: The Butterfly House, Brigitta Cynthia atau Gigi, mantan personel Cherrybelle, memerankan Mei Hwa, seorang penyanyi perempuan Tionghoa di masa pendudukan Jepang.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Festival Literasi Nasional telah menjadi ajang apresiasi bergengsi yang mengangkat semangat berkarya siswa dan guru melalui berbagai program.
SEL South East Asia dan Hukumonline berkolaborasi mengembangkan edukasi profesional tentang sustainability law.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved