Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SALAH satu penerbit buku di Indonesia sukses meraih penghargaan prestisius dalam kegiatan Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam pada 2023. Penerbit Liniswara mampu menyabet penghargaan dalam Kategori Produsen Karya Rekam (Monograf) yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
Penghargaan itu didasarkan pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Menurut Dr. Usman Kansong, M.Si sebagai salah satu dewan juri, "Penghargaan ini akan mendorong semua orang untuk semakin mencintai buku dan mendorong anak bangsa agar semakin kreatif."
Penghargaan ini merupakan hasil dari terbitnya 500+ judul buku yang ditulis oleh ratusan guru dari seluruh Indonesia dari berbagai latar belakang. Ini sesuai dengan visi utama Penerbit Liniswara (PT Lini Suara Nusantara) yakni Menjadi penerbit terbaik dan rujukan keilmuan di Indonesia.
Baca juga: Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Israil
Tentu bukanlah kesempatan yang mudah di antara ribuan penerbit di seluruh Indonesia, Liniswara di usianya yang terbilang muda mampu merebut Kategori Produsen Karya Rekam (Monograf). Setelah penerimaan penghargaan ini, Direktur Penerbit Liniswara, Wahyu Tri Anggoro, berkomitmen terus memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan Indonesia dengan meningkatkan kualitas karya yang dihasilkan.
Penghargaan ini menjadi tonggak sejarah yang penting dalam kisah penerbitan mereka. "Semoga Liniswara dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan literasi," pungkasnya. (RO/Z-2)
Tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia meningkat menjadi 63,9 poin pada 2022.
Demi terus meningkatkan kegemaran membaca, Perpusnas melakukan sejumlah upaya, di antaranya melakukan inovasi layanan berbasis TIK.
Semua layanan fisik di gedung layanan Perpusnas (onsite) ditutup, masyarakat tetap bisa menikmati layanan perpusnas secara daring.
“Semua aktivitas layanan fisik dihentikan sementara karena diperpanjangnya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah di Jawa dan Bali,”
Persoalan pelik yang dihadapi media media menunjukkan bahwa disrupsi membuat koran sulit hidup ketika adanya perubahan perilaku pembaca.
“Kebijakan Kemendikbud seperti Merdeka Belajar harus bersinergi dengan Perpusnas, sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dan mahasiswa kita,” ujar Fikri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved