Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SUPONO, (50 tahun) pulang ke rumah dengan perasaan gembira. Seekor sapinya yang dituntunnya dapat pulang ke kandang dalam keadaan kenyang. Ketika melewati kebun indigovera, sapinya pun terlihat masih saja melahap dedaunan indigovera di sepanjang jalan yang dilalui.
"Sapi saya senang dengan indigovera. Proteinnya juga tinggi dan mudah dicerna," kata Supono kepada Media Indonesia, Selasa (5/8) siang.
Ia mengaku, pada musim kemarau seperti ini, sulit mencari pakan sapi. Bahkan sehari ia bisa membelanjakan lebih dari Rp100 ribu untuk membeli pakan sapi seperti daun jagung atau daun kolonjono, untuk tiga ekor sapinya.
Di Gunungkidul, lanjut dia sudah biasa dengan istilah jual sapi untuk sapi atau jual kambing untuk kambing saat musim kemarau panjang. Artinya peternak harus menjual salah satu dari hewan ternak mereka untuk membeli pakan bagi ternak yang lain.
Hal yang sama juga disampaikan Rasyid (43 tahun). Pemilik empat ekor kambing ini bersyukur di desanya kini ada tanaman indigovera yang disukai kambing-kambingnya.
Pasalnya selama musim kemarau ia harus banyak mengeluarkan uang untuk membeli pakan ternak untuk empat ekor kambingnya. "Sehari beli dua ikat pakan untuk satu kambing. Harganya Rp10 ribu perikat," papar dia.
Kepala Dusun Ngrejek Wetan, Narsiko (43 tahun) menceritakan tanaman indigovera yang ada di dusunnya tersebut baru berusia 6 bulan. Tanaman itu mulai ditanam pada 14 Maret 2023. Dan Selasa 5 September 2023, pertama kalinya pemanenan cabang-cabang dan daun-daunnya (pruning). Daun-daun itulah kemudian dijadikan pakan ternak.
"Di dusun kami, sekitar 85 persennya memiliki ternak di rumah. Warga sangat senang dengan tanaman ini karena bisa untuk pakan ternak dan mudah perawatannya," kata Narsiko.
Mereka pun dengan senang hati ikut merawat tanaman yang ditanam oleh PLN tersebut. Setiap enam bulan pemanenan cabang-cabangnya bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak warga. Setelah pohon berusia sekitar 1,5 tahun, batangnya akan dimanfaatkan untuk biomassa bagi PLN sebagai pengganti baru bara.
Direktur SDM dan Administrasi PT PLN Energy Primer Indonesia, Bagus Setiawan menargetkan, 50.000 pohon jenis Caliandra dan Indigovera
ditanam di Kalurahan Gombang dan Karangasem. Dua jenis tanaman itu sangat tepat untuk dijadikan bahan penyedia energi alternatif, pakan ternak, dan penghijauan lingkungan.
Caliandra dan Indigovera juga cocok ditanam di Gunungkidul karena tidak membutuhkan banyak air. Pihaknya menyuplai pupuk organik FABA dari PLTU Pacitan dan PLTU Adipala agar tanaman tumbuh dengan lebih baik.
Bagus Setiawan menyebutkan batang dari tanaman tersebut merupakan biomassa yang dapat dimanfaatkan untuk pengganti batu bara seperti di PLTU Pacitan. PLN secara perlahan mengganti batu bara dengan biomassa.
"Kita akan memenuhi kebutuhan 23% biomassa dan 77% batu bara. Targetnya bisa tercapai 2025 karena target net zero emission maksimal 2060," terang Bagus.
Program biomassa di Gunungkidul menjadi proyek percontohan untuk dikembangkan di daerah-daerah lain.
baca juga: Indonesia Angkat Isu Energi Hijau di ASEAN
Ia menegaskan, pihaknya akan terus mengawal program ini. Artinya, masyarakat tidak hanya diajak menanam, tetapi juga didampingi untuk merawat hingga tanaman yang mereka tanam bisa bermanfaat untuk pakan ternak dan biomassa untuk PLTU milik PLN.
Keterlibatan Masyarakat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X mengapresiasi upaya penanaman dan penyemaian program biomassa yang melibatkan masyarakat. Masyarakat juga bisa memanfaatkan area tanaman untuk menanam tanaman tumpangsari sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. "Keterlibatan masyarakat membuat ekonomi mereka bisa terbantu," kata Sri Sultan HB X.
Direktur Biomassa PLN Energi Primer Indonesia, Antonius Aris Sudjatmiko saat bertemu dengan Sri Sultan HB x di Kompleks Kepatihan, 23 Agustus 2023 menyatakan proyek biomassa yang dikembangkan bersama Pemda DIY ini juga memenuhi aspek environmental.
Pasalnya, selain mengurangi lahan kritis dan tandus, program ini juga bisa mengurangi penggunaan batubara pada pembangkit listrik karena dapat digantikan dengan energi biomassa. Aris menambahkan sebagai energi terbarukan, penggunaan biomassa pada pembangkit listrik diperkirakan mampu mengurangi penggunaan batubara sekitar 5%-10%. Hal ini tentu juga sebagai cara untuk mendukung penurunan emisi.
Ia menyebut keterlibatan masyarakat untuk menanam dan memanfaatkan tanaman pakan ternak juga telah memenuhi aspek kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
"Kami perkirakan biomassanya (batang-batang pohonnya) baru bisa dipanen untuk pertama kalinya pada akhir 2024 atau awal 2025," papar Aris.
Ia melanjutkan dalam aspek ekonomi kerakyatan, PLN berkomitmen membangun ketahanan energi berbasis keterlibatan masyarakat. Program ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah, terutama masyarakat petani dan peternak, khususnya di Gunungkidul. "PLN untuk terus berupaya mendorong transisi energi untuk Indonesia yang lebih baik," pungkasnya. (N-1)
Agar mengetahui berbagai sumber energi alternatif tersebut, bacalah uraian berikut dengan saksama.
Potensi PLTBm diproyeksikan mencapai 313 megawatt (MW), dengan sejumlah PLTBm yang telah beroperasi di beberapa daerah, dengan total kapasitas 27 MW.
Dari tanaman indigofera, masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan ranting yang tumbuh kemudian dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.
Pemanfaatan teknologi bioproses sangat penting dalam mengolah biomassa menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi.
TIM bola basket M88 Aspac terus menampilkan performa terbaiknya di Seri V Liga Basket Indonesia musim ini.
INDONESIA menjadi tuan rumah pertemuan pertama Komite dan Sub Komite Kepramukaan se-Asia Pasifik yang diadakan oleh Asia Pacific Regional Scout Comitte (APRSC), 8-12 April 2016.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved