Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil untuk membangun infrastruktur hijau Indonesia di masa depan melalui sekolah vokasi di Jateng.
Hal itu dikatakan Ganjar dalam Rakernas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Infrastruktur di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Jateng, Kamis (31/8).
“Yuk kita proyeksikan apa nanti yang kurang. Hipotesisnya satu, SDM kita. Maka SDM kita inilah yang mesti kita dorong,” kata Ganjar.
Baca juga : Respons Isu Duet Anies-Cak Imin, Ganjar :Tidak Khawatir, Hormati Keputusan Politik
SMKN Jateng menjadi sekolah vokasi yang digenjot Ganjar guna peningkatan kualitas SDM. Sekolah itu mengusung model boarding school dengan menggratiskan biaya sekolah, makan, dan mess untuk siswa dari keluarga tidak mampu.
Sejauh ini ada 3 SMKN Jateng, yakni di Semarang, Pati, dan Purbalingga. Semua sekolah itu dilengkapi fasilitas penunjang belajar, kesempatan beasiswa luar negeri, dan kerja sama industri penyerap tenaga kerja.
Baca juga : Ganjar Lepas Mahasiswa Magang Perusahaan ke Republik Ceko
SDM yang lahir dari SMKN Jateng diproyeksikan Ganjar sebagai generasi pembangun infrastruktur hijau di masa depan.
“SDM sekarang mesti kita genjot sehingga yang memelihara dan mengembangkan infrastruktur ke depan termasuk yang orientasi pada teknologi ramah lingkungan, insya Allah bisa kita dapatkan,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan, SDM di Indonesia akan semakin gencar menggerakan infrastruktur hijau apabila SMKN Jateng direplikasi ke seluruh provinsi di Indonesia. Apalagi kurikulumnya telah disesuaikan dengan kebutuhan industri penggerak ekonomi hijau.
“Maka kalau desain itu dari awal bisa kita lakukan dengan baik, maka SMK itu menjadi on the job training dalam waktu panjang, tiga tahun dan ketika lulus pasti terserap,” kata Ganjar.
Ganjar berharap, infrastruktur hijau di masa depan dapat terus dikembangkan untuk menjadikan Indonesia semakin hebat dan sejajar dengan negara-negara maju di dunia.
“Nanti infrastrukturnya pun diarahkan pada green technology. Ini menurut saya adalah sesuatu yang responsif dan peka terhadap kondisi lingkungan,” pungkasnya.
Di Jateng, Ganjar tengah menyiapkan 15 sekolah vokasi semi boarding serupa SMKN Jateng untuk menciptakan SDM pembangun infrastruktur hijau. Ke-15 sekolah tersebut antara lain SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, dan SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten.
Kemudian SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.
Ganjar juga sedang memperbanyak jumlah SMK di remote area yang belum memiliki sekolah negeri di 17 kecamatan se-Jateng. Di antaranya Kec. Pagentan, Kec. Tawangmangu, Dusun Rahtawu Kecamatan Gebog, Kec. Kemalang, Kec. Pancur, Kec. Karangtengah, Kec. Batuwarno, Kec. Poncowarno dan Kec. Tlogomulyo.
Kemudian di Kec. Bejen, Kec. Gladagsari, Kec. Kalikotes, Kec. Tamansari, Kec. Ngaringan, Kec. Madukara, Kec. Kebonarum, serta Kec. Wonosamodro. (Z-5)
Sebaran sekolah dan rombel tersebut disusun berdasarkan peta kebutuhan pendidikan dan pertumbuhan penduduk usia sekolah di masing-masing daerah.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung memberikan tiket gratis menonton Gelaran balap Formula E 2025 di Ancol Jakarta Utara pada Sabtu, 21 Juni 2025, kepada ribuan siswa SMA dan SMK
Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dipilih mengingat kedua daerah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan hias dan akuakultur.
Peserta kegiatan itu adalah siswa-siswi SMAN 54 Jakarta, SMKN 1 Jakarta, dan SMKS Gema Nusantara.
PENGUASAAN bahasa asing penting bagi pelajar SMK. Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq.
Langkah tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi dengan SMA/SMK swasta di seluruh wilayah provinsi yang telah ditetapkan pada Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5) lalu.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kementerian Ketenagakerjaan menggandengang Inovasi Muda dalam penyelenggaraan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved