Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEMBAGA Perempuan Dayak Nasional (LPDN) mengingatkan pemerintah agar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa selaras dengan sosial budaya masyarakat setempat. Hal terasebut penting untuk diperhatikan agar laju pembangunan ibu kota negara Republik Indonesia yang baru tersebut tidak akan menggerus atau menghilangkan adat istiadat lokal.
Ketua LPDN Nyelong Inga Simon menegaskan, pihaknya tidak menolak adanya IKN di Bumi Borneo. Namun hendaknya pembangunan IKN tidak menghilangkan atau megesampingkan sosial budaya yang sudah lebih dahulu ada.
"Karena bila hutan itu hilang untuk pembangunan IKN dan malah tidak ada keselarasan dengan adat istiadat lokal maka hilang juga budaya Dayak," kata Nyelong Inga Simon usai acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Pemberdayaan Perempuan Dayak Menjaga Kelestarian Hutan dalam Rangka Pembangunan Ibu Kota Nusantara, di Gedung Lemhanas RI Jakarta, Kamis (31/8).
Baca juga: Penggunaan APBN untuk IKN Masih Memungkinkan hingga Tahun Depan
Karena itu lanjut Inga, LPDN menyuarakan agar pemerintah memberikan jaminan pada masyarakat setempat bahwa pembangunan IKN bisa tetap selaras dan mampu memfasilitasi sosial budaya Dayak.
Selain itu, Inga juga meminta pemerintah bisa melibatkan perempuan Dayak. Pasalnya perempuan dalam adat istiadat Dayak memegang peranan penting dalan melestarikan lingkungan. "Artinya memberi jaminan bahwa budaya Dayak tidak luntur dengan adanya pembangunan IKN," ujarnya.
Menurut Inga, Majelis Ada Dayak dan LPDN terbuka berdiskusi dengan pemerintah untuk membicarakan usaha-usaha pelestarian adat istiadat setempat ditengah pembangunan IKN. Dengan berdiskusi diharapkan ada pencerahan soal nasib sosial budaya setempat di IKN.
Baca juga: IKN Nusantara Diharapkan Berdampak Positif untuk Infrastruktur Balikpapan
Dalam kesempatan yang sama, mantan Menteri Lingkungan Hidup Alexander Sonny Keraf mengungkapkan, berkaca pada pengalaman, perkembangan dan pembangunan ibukota di sejumlah negara, umumnya pembangunan akan mengesampikan masyarakat lokal. "Ini tidak boleh terjadi di IKN. Masyarakat lokal jangan jadi penonton," tegas Sonny Keraf.
Sonny juga mengingatkan agar program pembangunan IKN bisa serirama dengan upaya forestisasi. Tujuannya aga tercipta keseimbangan alam di tengah isu efek rumah kaca dan perubahan iklim.
"Dalam kaitan itu, melibatkan perempuan karena perempuan punya kepedulian terhadap kehidupan sebagaiman kodratnya. Termasuk khususnya mendorong perhutanan sosial untuk menjamin hak masyarakat adat setempat, termasuk perempuan, sumber mata pencariannya, konservasinya," tandas Sonny Keraf. (RO/S-3)
PosIND berhasil mengirimkan lebih dari 21.000 tanaman hias.
Jokowi membeberkan sejumlah fasilitas penunjang. Yakni delapan lapangan, asrama, hingga teknologi yang mampu melahirkan inovasi dalam persepakbolaan Indonesia.
Pembangunan lapangan tersebut didukung dengan pendanaan dari Federation Internationale de Football Association (FIFA) melalui Program FIFA Forward.
PENGOBATAN alternatif Ibu Ida Dayak di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (4/4), dibatalkan.
Penetapan dan pengakuan hutan adat melalui sejumlah proses, di antaranya identifikasi, verifikasi, dan validasi.
Alat musik sape memiliki kemiripan dengan gitar dalam cara memainkannya, yakni dipetik.
Menurut Eva, suku dayak memang dekat dengan alam dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menari di alam terbuka bagi dirinya juga menggambarkan keindahan alam melalui bentuk tubuh.
KELOMPOK etnis atau yang biasa dikenal dengan suku bangsa merupakan suatu golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya.
Kemendikbudristek RI telah menetapkan tujuh budaya tak benda Provinsi Kalimantan Timur menjadi Warisan Budaya Tak Benda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved