Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUKARELAWAN Gerakan Desa untuk (Gardu) Ganjar Banten berpartisipasi mengajak warga menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Terlebih, musim pancaroba yang tak menentu dapat menimbulkan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Kali ini, Gardu Ganjar mengadakan fogging atau pengasapan dan kerja bakti bersama puluhan warga RT 1, RW 1, Desa Cikande Permai, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Ketua Gardu Ganjar Ahmad Wahyudin Nasyar mengatakan, fogging ini dilakukan untuk mengantisipasi wabah DBD yang menjangkiti warga.
Baca juga : Relawan Mas Bowo Gelar Bola Basket dan Bagikan Sembako di Sumsel
Pihaknya juga memberikan edukasi kepada warga agar jangan sampai di rumahnya ada jentik-jentik nyamuk. Misalnya, menjaga kebersihan rumah agar tidak ada air menggenang di lingkungan tempat tinggal.
"Hari ini, kami melakukan kegiatan fogging serta membersihkan lingkungan untuk mencegah nyamuk demam berdarah," ungkapnya di sela-sela kerja bakti.
Baca juga : Gelar Simulasi, Relawan Ini Bantu Persiapan Warga Kota Palangkaraya Jadi CPNS
Wahyudin memastikan relawan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjamin kesehatan mereka melalui penyemprotan obat nyamuk tersebut.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kami sebagai sukarelawan untuk melindungi masyarakat dari berbagai macam penyakit. Tentunya, kami ingin selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi dan situasi apa pun," ungkapnya.
Sukarelawan ini berharap dengan adanya fogging dan kerja bakti ini, masyarakat Desa Cikande Permai, Kabupaten Serang, makin peduli terhadap lingkungannya.
"Harapannya, pertama semoga masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungannya. Kedua masyarakat bisa menjaga kesehatan," ungkapnya.
Sementara itu, Sulistiyono, warga setempat merasa bersyukur atas kehadiran relawan di tengah-tengah masyarakat. Dia menganggap langkah Gardu Ganjar tepat untuk menginisiasi kerja bakti bagi warga di desa ini.
"Alhamdulillah ada relawan yang mengadakan fogging dan bakti sosial di wilayah kami. Ini sangat bermanfaat sekali karena peralihan dari musim hujan ke musim kemarau banyak sekali nyamuk. Sebelum menjadi penyakit, sejak dini dilakukan fogging yang diadakan Gardu Ganjar," ucapnya.
Dia berharap relawan ini bisa melakukan fogging secara berkesinambungan, tak hanya berhenti sampai di sini. Pria yang juga sebagai tokoh masyarakat di desa tersebut mengatakan warga siap bersinergi dengan relawan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Harapan ke depan bisa dilakukan secara periodik, sebulan atau dua bulan sekali. Dan tetap bersinergi," ucapnya. (Z-5)
Pencegahan Penyebaran Deman Berdarah di Banda Aceh
Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati menegaskan terkait perkembangan DBD di Kota Bekasi fogging bukan untuk pencegahan tetapi untuk pengendalian nyamuk DBD.
Sebagai aksi nyata pencegahannya, relawan GMC melakukan fogging untuk membasmi sarang nyamuk pada got-got dan tempat pembuangan sampah.
Sekertaris Umum Kowarteg Indonesia Lina Rofiana mengatakan, pihaknya melakukan tiga langkah preventif bagi masyarakat Kelurahan Kemanggisan guna mencegah kasus DBD
Organisasi kemasyarakatan yang aktif dalam permasalahan sosial Kota Bogor yaitu Kawani Bogor melakukan aksi nyata, salah satunya fogging untuk mencegah DBD.
Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), meningkat signifikan. Sejak awal Januari hingga pertengahan Maret 2024 telah mencapai 326 kasus.
PENGAMAT politik dari Untirta Ikhsan Ahmad menilai bahwa keputusan PSU dalam Pilbup Kabupaten Serang 2024 menjadi indikasi kecurangan pemilu secara masif dan terstruktur.
Seluruh tim pemenangan kedua paslon diingatkan untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan pelanggaran yang justru bisa berujung pada PSU.
Sembilan korban jiwa itu merupakan penumpang kendaraan odong-odong yang terdiri atas enam dewasa dan tiga anak-anak.
Penumpang yang mengalami kecelakaan odong-odong di perlintasan kereta tanpa palang pintu itu, lanjut Shinto, semuanya warga Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Hasil autopsi yang dilakukan tim dokter forensik RS Bhayangkara mengungkapkan bahwa korban meninggal dengan cara tidak wajar.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menginformasikan hujan lebat dan drainase yang kurang baik menyebabkan banjir,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved