Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DENYUT ekonomi warga di kawasan Provinsi Aceh sekarang seperti tidak menggembirakan. Hal itu terlihat dari daya beli warga tergolong sangat lemah dan menurun drastis. Akibatnya harga pangan seperti ayam anjlok.
Di pasar-pasar berbagai wilayah Aceh, pengecer sepi pembeli karena kondisi ekonomi warga sulit. Hal itu menjadi ironi dan semakin menyesakkan karena tak sedikit jenis pangan yang harus dibeli dengan modal besar sedangkan harga jual kepada konsumen semakin menurun.
Di pasar ayam kawasan Keunire, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie misalnya, arus konsumen atau warga yang datang berbelanja tampak sangat sepi. Tidak ada keramaian hilir mudik konsumen sebagaimana biasanya.
Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Turun 0,46 Juta Orang
Bahkan banyak penjual ayam kampung harus bersabar menanti pembeli yang jarang-jarang mendatangi mereka. Para penjual ayam keranjang keliling itu hanya duduk ngobrol sema mereka sambil menanti pembeli.
Kondisi sepi pembeli itu telah berpengaruh terhadap harga ayam kampung. Bahkan belasan pedagang ayam harus gulung tikar atau sudah lama tidak berjualan.
Baca juga: 620 Ribu Warga Jawa Tengah masih Miskin Ekstrem
Pada Rabu (19/7) misalnya, harga ayam kampung (ayam lokal) ukuran besar (ayam jantan) dari biasanya berkisar Rp150 hingga 160 ribu per ekor sejak sebulan terakhir turun menjadi Rp80 hingga Rp100 ribu per ekor.
Ayam lokal ukuran sedang dari biasanya Rp55 ribu per ekor kini turun menjadi Rp45 ribu per ekor. Lalu ayam kampung ukuran kecil dari Rp35 ribu per ekor, kini turun menjadi Rp30 ribu per ekor.
Basri, pedagang ayam kampung di Pasar Ayam Keunire, kepada Media Indonesia mengatakan, anjloknya harga itu karena selama ini sepi pembeli. Kalaupun ada konsumen yang datang itu juga pembeli eceran untuk kebutuhan keluarga, bukan partai besar.
"Jarang sekali pembeli partai besar. Selain barang kurang laku, lebih ironis lagi keuntungan sangat tipis karena modal tetap seperti biasa," tutur Usman, pedagang ayam lokal lainnya.
(Z-9)
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved